Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia tidak pernah kehabisan stok bek sayap atau fullback dari tahun ke tahun. Pada pemusatan latihan kali ini, pelatih Shin Tae-yong memadukan darah muda dan para pemain berpengalaman.
Posisi fullback dalam sebuah tim sepak bola tidak bisa diabaikan begitu saja. Meski kurang mendapatkan sorotan seperti striker, fullback juga punya peran yang cukup penting.
Baca Juga
Pengamat: Timnas Indonesia Tangguh karena Punya Kedalaman Skuad, tapi Ada Satu PR yang Masih Harus Dibenahi STY
Kisah Persikabo 1973 yang Degradasi dari BRI Liga 1: Awal Persiram, PS TNI, PS Tira, Tira Persikabo, dan Merger dengan Klub Liga 3 pada 2019
Meski 2 Kali Bekuk Vietnam, Timnas Indonesia Masih Perlu Pembenahan Jelang Vs Irak dan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Advertisement
Pada era sepak bola saat ini, fullback dituntut untuk bisa membantu serangan dan juga solid dalam bertahan. Bek sayap yang bagus juga harus bisa mengirim umpan silang yang berkualitas ke kotak penalti.
Figur lawas yang sebelumnya pernah mewarnai skuat Timnas Indonesia, di antaranya seperti Ortizan Solossa, Muhammad Ridwan, dan Muhammad Nasuha. Sejumlah pemain bahkan masih aktif hingga kini semodel Yustinus Pae di Persipura Jayapura.
Pada praktiknya, fullback juga memainkan peran wingback. Kondisi inilah yang kemudian merujuk istilah modern fullback. Nama-nama seperti Daniel Alves, Juan Cuadrado sampai yang terbaru, Trent Alexander-Arnold, adalah contohnya.
Mereka bertugas tak cuma bertahan, tapi menjadi alternatif penyerangan ketika lini tengah mengalami kebuntuan mengalirkan bola ke kotak penalti lawan. Fullback akan menyeret pertahanan lawan lebih lebar hingga rekan setimnya bisa membuka atau mencari ruang guna menciptakan peluang buat penyerang di depannya.
Berbeda dengan bek tengah, fullback diharapkan membantu penyerangan dengan menyisir sisi lapangan. Pola seperti ini biasa disaksikan ketika tim mengusung formasi 3-5-2 , 5-3-2, 4-3-3, atau 4-2-3-1.
Berikut empat fullback yang dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia saat ini beserta karakteristiknya:
Video
Asnawi Mangkualam
Kuat dalam menyerang dan bertahan. Itulah mengapa pelatih Indra Sjafri mengubah posisi Asnawi Mangkualam dari gelandang bertahan menjadi bek sayap kanan di Timnas Indonesia.
Atribut Asnawi terlalu mubazir jika diplot sebagai gelandang jangkar. Sebab, pemain PSM Makassar ini punya insting menyerang dan daya jelajah yang tinggi.
Advertisement
Benar saja, ketika digeser sebagai bek sayap kanan, kualitas Asnawi meningkat. Pemain berusia 20 tahun itu mahir dalam membantu serangan lewat tusukan-tusukannya yang begitu agresif.
Permainan Asnawi saat ini mengingatkan kepada mantan pemain Barcelona dan Timnas Brasil, Dani Alves. Keduanya memperlihatkan seorang bek kanan perlu memiliki skill individu yang cukup untuk menerobos ke lini pertahanan lawan.
Dengan atribut yang dimilikinya, Asnawi dapat dilabeli sebagai wingback. Mengingat, eks Persiba Balikpapan ini mahir dalam menyerang maupun bertahan.
Advertisement
Johan Alfarizi
Seorang bek sayap memang diharuskan memiliki stamina lebih. Selain punya tugas wajib membantu lini pertahanan, kemampuan dalam merangsek ke depan juga diperlukan.
Sebagai bek sayap, Johan Alfarizi mempunyai kedua atribut tersebut. Pemain Arema FC ini konsisten bermain ngotot sepanjang laga.
Advertisement
Menilik kemampuannya, Alfarizi cenderung disebut sebagai fullback. Sebab, mantan pemain Persija Jakarta ini tidak melulu memaksa membantu serangan.
Bagas Adi Nugroho
Bagas Adi Nugroho bak David Alaba. Bedanya, pemain Arema FC ini semula adalah bek tengah yang bisa diplot sebagai bek sayap kiri. Adapun, Alaba sebaliknya.
Pos bek tengah Timnas Indonesia telah penuh dengan nama-nama, seperti Fachruddin Aryanto, Ryuji Utomo, dan Andy Setyo, Bagas Adi Nugroho diyakini akan diplot sebagai bek sayap kiri oleh Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Advertisement
Jika benar, maka Bagas dapat dikategorikan sebagai fullback. Pasalnya, insting bertahan pemain berusia 23 tahun ini lebih kuat dibanding saat membantu serangan.
Advertisement
Koko Ari Araya
Selain Asnawi, Koko Ari Araya disebut sebagai bek sayap menjanjikan Timnas Indonesia di era ini. Pemain Persebaya Surabaya itu telah mampu merebut hati Shin Tae-yong sejak pemusatan latihan Februari 2020.
Belum banyak yang mengenal karakteristik Koko Ari sebagai bek sayap. Namun, berdasarkan pengamatan jurnalis asal Surabaya, pemain berusia 20 tahun ini gemar menyelonong ke depan layaknya seorang wingback.
Advertisement
Untuk level klub, Koko Ari mulai mengunci posisi starter. Dalam dua pertandingan Shopee Liga 1 musim ini, pemain kelahiran 9 Januari 2000 itu tidak tergantikan di pos bek sayap kanan dengan bermain penuh.