Bola.com, Sleman - Nilai subsidi yang akan diberikan oleh operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB) kepada seluruh klub Shopee Liga 1 2020 dipastikan tidak akan ada perubahan atau sesuai dengan nominal yang telah ditetapkan.
Diketahui dalam menyelenggarakan kompetisi Shopee Liga 1 2020 maupun Liga 2 di masa pandemi COVID-19, PT LIB tetap memberikan subsidi bagi kontestan. Yaitu dana sebesar Rp800 juta bagi peserta Liga 1 setiap bulannya.
Baca Juga
Jawaban PSSI Soal Anggapan Adanya Transaksi Di Balik Kembalinya Nathan Tjoe-A-On ke Timnas Indonesia U-23
10 Bintang Bergelimang Gaji Tertinggi di Liga Inggris: Banyak Banget dari Man City
Korsel Punya Striker Ganas yang Mengancam Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong Tak Gentar: Kami Harus Atasi Itu!
Advertisement
Sementara untuk klub di kasta kedua adalah Rp200 juta per bulan. Angka tersebut sudah dipastikan tidak akan mengalami perubahan. Meski sempat ada permintaan oleh beberapa klub agar dinaikkan.
"Untuk subsidinya beberapa kali kita sampaikan. Ya itu paling terakhir, tidak ada perubahan," terang Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno ketika ditemui Bola.com di Kantor Bupati Sleman, Rabu (29/7/2020). "Insyaallah membantu tim dalam mengarungi kompetisi," lanjutnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Kami:
Dicairkan Mulai September
Pihaknya mengklaim bahwa untuk pencairan dana subsidi akan dimulai pada bulan September mendatang. Atau satu bulan sebelum pelaksanaan lanjutan kompetisi Shopee Liga 1 2020 maupun Liga 2.
Diketahui kompetisi berstatus luar biasa karena berjalan di tengah pandemi virus corona. Shopee Liga 1 2020 akan dimulai pada 1 Oktober dengan melanjutkan pekan keempat dan akan berakhir pada bulan Februari 2021.
Advertisement
Sementara untuk Liga 2 dipastikan dimulai dari nol. Meski sebagian besar tim telah memainkan satu laga sebelumnya. PT LIB juga menyusun format baru untuk Liga 2 dan akan berjalan dengan cukup singkat, yakni kurang dari dua bulan.
"Subsidi kami cairkan sesuai jadwal, mulai September dan seterusnya sampai Februari untuk berakhirnya Liga 1," jelas Sudjarno.
Advertisement