Sukses


6 Pemain Perantau Makassar yang Membawa PSM Juara Setelah Pulang Kampung

Bola.com, Makassar - Kiprah pemain asal Makassar kental mewarnai pentas Liga Indonesia. Selain memperkuat PSM Makassar, mereka juga menjadi pilar di klub lain.

Khusus buat pemain yang merantau, ada sejumlah nama populer yang tetap berkiprah di luar Makassar sampai memutuskan gantung sepatu. Di antaranya Isnan Ali, Sunar Sulaiman dan Marwal Iskandar. Ada juga yang sempat balik ke Makassar tapi akhirnya kembali merantau seperti Asri Akbar dan Hamka Hamzah.

Ada juga pemain perantau yang beruntung saat kembali memperkuat PSM dengan raihan trofi, di antaranya Syamsuddin Batola, stoper yang pernah memperkuat Pelita Jaya dan PKT Bontang. Begitupun dengan Yusrifar Djafar eks Gelora Dewata dan Barito Putera.

Rekan seangkatan Yusrifar di Barito, Hariansyah juga mengecap sukses bersama PSM ketika meraih trofi juara Liga Indonesia 1999-2000. Ada juga nama Alibaba, stoper legendaris PSM yang pernah berkostum Putra Samarinda. Alibaba juga bagian penting sukses PSM meraih trofi juara musim itu.

Setelah 1999-2000, PSM tak lagi meraih gelar di Liga Indonesia. Mereka hanya menyandang status nyaris juara dengan raihan empat kali runner-up yakni pada musim 2000-2001, 2003, 2004 dan 2018.

Juku Eja akhirnya kembali meraih trofi juara ketika memupus ambisi Persija Jakarta di final Piala Indonesia 2018-2018. Di ajang ini, ada dua pemain perantau Makassar yang menjadi dari tim yakni Zulkifli Syukur dan Abdul Rahman.

Selain nama-nama diatas, ada satu sosok populer di kalangan suporter PSM yang sempat berstatus perantau yakni Syamsul Chaeruddin. Pemain asli Makassar, yang menyandang meraih caps terbanyak di tim nasional Indonesia ini pernah meninggalkan Juku Eja untuk membela Persija Jakarta dan Sriwijaya FC.

Setelah kembali ke PSM, Syamsul yang dua kali membawa PSM meraih posisi runner-up ini tak lagi bersinar. Syamsul pun memutuskan gantung sepatu saat ia memperkuat PSS Sleman pada musim 2018.

Berikut profil singkat pemain yang sukses bersama PSM setelah merantau

Video

2 dari 7 halaman

Syamsuddin Batola

Bek asal Kabupaten Maros ini sudah merantau saat usianya masih belasan tahun dengan status sebagai pemain Diklat Ragunan.

Selepas dari Diklat Ragunan, Syamsuddin direkrut Pelita Jaya yang dikenal sebagai klub yang doyan memanfaatkan pemain muda yang pernah menyandang status anggota skuat timnas junior.

Dari Pelita Jaya, Syamsuddin hijrah ke PKT Bontang yang juga memiliki visi sama.Syamsuddin kembali ke Makassar untuk memperkuat PSM di era Liga Indonesia.

Pencapaian terbaiknya adalah trofi juara Liga Indonesia 1999-2000. Ia tampil pada laga final di Stadion Gelora Bung Karno melawan mantan mantan klubnya, PKT. Setelah gantung sepatu, Syamsuddin meneruskan kariernya sebagai pelatih.

3 dari 7 halaman

Yusrifar Djafar

Yusrifar meninggalkan Makassar pada 1989 usai memperkuat PSM Junior di Piala Soeratin. Ia direkrut Gelora Dewata, klub Galatama asal Bali.

Dari Gelora, Yusrifar kembali PSM dan membawa klub kebangaan Kota Daeng meraih trofi juara Perserikatan 1992 dan runner-up pada musim berikutnya. Setelah itu, ia hijrah ke Barito Putera.

Bersama klub Banjarmasin itu, Yusrifar berkiprah sampai semifinal Liga Indonesia 1994-1995.Setelah menjadi bagian penting di Barito, Yusrifar kembali lagi ke PSM. D

NA juara bersama PSM memang melekat di Yusrifar. Ia tampil sebagai starter di final Liga Indonesia 1999-2000 saat menekuk PKT Bontang 3-2. Setelah gantung sepatu, Yusrifar meneruskan kariernya sebagai pelatih. Ia pernah menangani PSM U-21 dan PSM Puteri.

4 dari 7 halaman

Alibaba

Alibaba memutuskan menerima tawaran klub Galatama Putra Samarinda usai klubnya, Makassar Utama membubarkan diri pada pada 1989.

Alibaba kembali ke PSM pada era Liga Indonesia. Permainannya yang tak kenal kompromi saat ditakuti para striker di eranya. Bersama PSM, Alibaba meraih trofi juara Liga Indonesia 1999-2000.

Sebelumnya, ia menjadi bagian penting Juku Eja saat menjadi runner-up Liga Indonesia 1995-1996.

Setelah gantung sepatu, Alibaba sempat menjadi asisten pelatih di PSM. Namun, ia kemudian memutuskan menekuni dunia pendidikan dengan menjadi dosen pada sejumlah perguruan tinggi di Makassar.

Alibaba yang bergelar Doktor ilmu manajemen ini mengembuskan napas terakhirnya pada Juli 2019.

5 dari 7 halaman

Hariansyah

Sosok Hariansyah memang tidak semenonjol Yusrifar, rekan seangkatannya. Tapi, aksi Hariansyah cukup memwarnai timnya yang dibelanya.

Bersama Barito, ia menembus semifinal Liga Indonesia edisi perdana. Ketika kembali ke PSM bersama Yusrifar, Hariansyah juga meraih trofi juara Liga Indonesia 1999-2000.

Setelah pensiun sebagai pemain, Hariansyah sempat berkarier sebagai pelatih dengan menangani sejumlah klub amatir. Kini ia fokus menekuni pekerjaannya sebagai karyawan PLN Wilayah Sulselrabar.

6 dari 7 halaman

Zulkifli Syukur

Zuklifli merantau meninggalkan Makassar pada usia 21 tahun. Pada masa perantauannya, ia memperkuat berbagai klub tanah air dengan pencapaian terbaik membawa Arema Indonesia meraih trofi juara musim 2009-2010.

Ia pun pernah menyandang status pemain timnas di Piala AFF 2010.Zulkifli kembali ke PSM saat usianya sudah kepala tiga. Bersama Juku Eja, Zulkifli meraih trofi juara Piala Indonesia 2018-2019.

Di Liga 1 2020, Zulkifli masih tercatat sebagai pemain Juku Eja. Saat ini, ia sudah membekali diri dengan mengikuti kursus kepelatihan. Zulkifli kini mengantongi sertifikat lisensi B-AFC/PSSI

7 dari 7 halaman

Abdul Rahman

Rahman meninggalkan Diklat PPLP Makassar setelah terpantau oleh tim pelatih Diklat Ragunan. Ia pun menimba ilmu sepakbola sekaligus menamatkan pendidikannya di SMA Ragunan.

Selepas Diklat, Rahman memperkuat berbagai klub tanah air dengan pencapaian tertinggi trofi juara Liga Primer Indonesia 2011-2012 ketika berkostum Semen Padang dan Liga Indonesia musim 2014 bersama Persib Bandung.

Rahman pun pernah membawa timnas U-23 meraih medali perak cabang sepak bola di SEA Games 2011.

Ia kembali ke PSM pada Liga 1 2018. Setahun kemudian, Rahman melengkapi pencapaiannya gelar di level klub dengan membawa PSM meraih trofi juara Piala Indonesia 2018-2019.

Video Populer

Foto Populer