Sukses


6 Aturan Tegas yang Diterapkan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Pantang Makan Gorengan hingga Pembatasan Medsos

Bola.com, Jakarta - Shin Tae-yong bertekad mengubah wajah Timnas Indonesia. Bukan hanya mengenai pemilihan pemain, namun juga karakteristiknya sebagai pelatih.

Arsitek berusia 49 tahun tersebut menerapkan kedisiplinan tinggi di skuad Timnas Indonesia dan U-19. Dia melarang berbagai aktivitas yang selama ini kerap diabaikan.

Shin Tae-yong paling anti dengan gorengan dan masakan berlemak. Dia meminta para pemainnya untuk menghindari makanan tersebut.

"Kami tidak boleh mengonsumsi makanan berlemak dan gorengan," kata Bayu Pradana, pemain yang dipanggil Shin Tae-yong pada pemusatan latihan (training centre) Februari 2020.

Shin Tae-yong dipercaya PSSI sebagai manajer Timnas Indonesia. Dia berperan sebagai pelatih untuk tiga level timnas sekaligus, senior, U-22, dan U-19.

Ketika Shin Tae-yong pulang kampung ke Korea Selatan pada April 2020, ia tetap melaksanakan TC untuk Timnas Indonesia U-19, namun digelar secara virtual. Dia mewajibkan para pemain untuk menyetor foto makanan yang disantap kepadanya.

"Perkembangan latihan semakin baik dan coach Shin Tae-yong mempersiapkan tim secara detail terutama terkait asupan makanan. Pemain mulai mengirimkan foto menu makanan yang mereka makan. Tentu makanan yang sehat dan standar untuk atlet," imbuh asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto.

"Dia pesan jangan hanya latihan pagi saja. Butuh tambahan latihan di sore hari. Satu lagi, jangan coba-coba makan gorengan katanya," jelas pemain Timnas Indonesia U-19, Amanar Abdillah, mengingat larangan Shin Tae-yong mengenai pantangan memakan gorengan.

Video

2 dari 6 halaman

Seragam Harus Sesuai Ketentuan

Shin Tae-yong juga mengatur pakaian Timnas Indonesia dan U-19, baik di dalam maupun luar lapangan. Ketika tidak ada latihan, para pemain harus mengenakan busana yang seragam.

"Seragam harus sesuai dengan ketentuan. Kalau tidak, kena denda," tutur Bayu Pradana.

Selain itu, para pemain juga dituntut disiplin waktu. Saat makan, misalnya. Shin Tae-yong tidak ingin ada pemain Timnas Indonesia dan U-19 yang telat saat makan bersama.

3 dari 6 halaman

Pembatasan Jam Malam

Shin Tae-yong memberlakukan jam malam untuk skuad Timnas Indonesia dan U-19. Paling lambat, para pemain sudah harus kembali ke hotel pada pukul 22.00.

"Shin Tae-yong sangat disiplin. Kami dilarang keluar hotel. Kalau mau keluar, harus izin dan diberikan waktu juga," ujar bek Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam.

"Paling lama kembali ke hotel itu pukul sembilan atau sepuluh malam," imbuh pemain PSM Makasssar ini.

Aturan pembatasan pemain untuk keluar hotel memang bermanfaat bagi Timnas Indonesia. Para pemain tidak akan bisa keluyuran seperti yang pernah dilakukan oleh generasi sebelumnya.

4 dari 6 halaman

Dilarang Gunakan Media Sosial dan Handphone

Shin Tae-yong tidak anti dengan media sosial. Namun, dia meminta para pemainnya untuk menjauhi aktivitas tersebut saat mendekati pertandingan.

"Jujur, saya sama sekali tidak menggunakan media sosial. Oleh karena itu, saya bisa fokus ke pertandingan-pertandingan yang ada," kata Shin Tae-yong, dikutip dari video yang diunggah di channel Youtube PSSI.

"Jadi, ini juga pesan kepada para pemain untuk tidak bermedia sosial saat menghadapi pertandingan," ucap Shin Tae-yong menambahkan.

5 dari 6 halaman

Dilarang Bawa Handphone ke Tempat Latihan

Shin Tae-yong juga tidak memperbolehkan para pemainnya membawa handphone ke tempat latihan. Para pemain jadi tidak bisa berswafoto atau membuat insta story Instagram.

"Saat latihan, para pemain juga dilarang Shin Tae-yong membawa telepon genggam," imbuh Asnawi Mangkualam.

6 dari 6 halaman

Lakukan Tes Swab Berulang

Shin Tae-yong benar-benar memprioritaskan kesehatan. Dia tidak mau memulai pemusatan latihan Timnas Indonesia dan U-19 sebelum hasil tes swab keluar.

"Shin Tae-yong berkeinginan melihat tes swab secara keseluruhan baru setelah itu akan memulai latihan perdana. Yang jelas, meski belum latihan di lapangan, Shin tae-yong juga memberikan program latihan kepada pemain selama di hotel," kata Ketua PSSI, Mochamad Iriawan.

Bahkan, PSSI sampai harus mengadakan tes swab sebanyak tiga kali untuk menuruti permintaan Shin Tae-yong. Mantan arsitek Timnas Korea Selatan itu juga menginginkan adanya pemeriksaan kesehatan di rumah sakit lain, selain Rumah Sakit Royal Progress yang bekerja sama dengan PSSI.

“Saya ingin memastikan seluruh pemain tidak terkena COVID-19 sebelum memulai latihan di lapangan. Kami juga meminta tim medis PSSI untuk melakukan tes swab lagi ke rumah sakit lainnya,” jelas Shin Tae-yong.

Tidak hanya kepada para pemainnya, Shin Tae-yong juga memerhatikan kondisinya. Setelah tiba di Indonesia pada akhir Juli 2020, ia memilih untuk diisolasi.

"Shin Tae-yong meminta dirinya diisolasi dulu. Saat latihan nanti, harus betul-betul pelatih yang menentukan. Itu permintaan dia,” tutur Iriawan.

Video Populer

Foto Populer