Bola.com, Sleman - Manajemen PSS Sleman bersyukur masih memiliki sponsor yang setia di tengah pandemi virus corona.
Dirut PSS, Marco Paulo Garcia, mengatakan, kerja sama PSS dengan sponsor menjadi sumber pemasukan yang penting karena tak ada penjualan tiket.
Baca Juga
Jalan Terjal dan Panas Timnas Indonesia U-23 Menembus Semifinal Piala Asia U-23 2024 usai Gasak Korea Selatan: Sengsara Membawa Nikmat
Netizen Malaysia Ikut Kagumi Timnas Indonesia U-23, Keras Kecam FAM: Iri? Jelas, Kami di Zaman Kegelapan
Jiwa Kepemimpinan Banyak Dipuji dan Digadang-gadang Jadi Kapten Masa Depan Timnas Indonesia, Ini Respons Rendah Hati Jay Idzes
Advertisement
"Puji Tuhan sponsor dengan komitmennya ketika kompetisi kembali berjalan. Juga tidak ada persoalan mengenai, meski pembayarannya mundur, yang penting ada nilainya," jelas Marco Paulo Garcia.
Marco menambahkan, potensi pendapatan timnya dari tiket pertandingan hilang mencapai Rp10 milar. Ini nilai yang cukup besar bagi tim.
Hitungan tersebut cukup masuk akal, mengingat PSS adalah klub yang punya basis suporter yang besar, yakni Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania.
"Setelah kami hitung-hitung, misalnya dari tiket penonton saja itu angkanya Rp10 miliar yang lepas. Terlebih tiket pertandingan adalah sumber pemasukan tim," imbuhnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Dibahas Lebih Lanjut
Wabah virus Corona menjadi bencana bagi banyak aspek, termasuk sepak bola. Terhentinya kompetisi membawa dampak besar bagi roda ekonomi klub.
Tidak adanya aktivitas pertandingan, membuat pemasukan untuk klub jelas menurun sangat drastis.
Advertisement
PSS sebenarnya sempat menjalani satu pertandingan kandang di Shopee Liga 1 2020, sebelum ditangguhkan akibat pandemi COVID-19. Namun, saat itu masih ada persoalan yang membuat suporternya melakukan aksi boikot.
"Hilangnya pemasukan tiket nanti juga jadi bahan saat rapat internal manajemen. Kami akan menghitung dan mencari formula yang tepat, termasuk mencapai kesepakatan nilai kontrak yang baru dengan para pemain," lanjut Marco.
Advertisement