Sukses


Ponaryo Astaman Bicara Peluang Timnas Indonesia U-19 di Piala Dunia U-20 2021

Bola.com, Makassar - General Manager Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman, menilai Timnas Indonesia U-19 yang ditangani Shin Tae-yong punya potensi bersaing di Piala Dunia U-20 2021. Alasannya, mayoritas pemain sudah lama tampil bersama, termasuk saat meraih trofi juara di Piala AFF U-16 2018 dan lolos ke putaran final Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan.

Dalam channel youtube Hanif dan Rendy Show, Ponaryo Astaman yakin Shin Tae-yong sudah menyiapkan program untuk membuat skuat asuhannya menjadi tim yang bisa bersaing di Piala Dunia U-20 mendatang.

"Secara pribadi saya lebih setuju coach Fakhri Husaini yang tetap menangani tim. Tapi, PSSI sudah memilih Shin Tae-yong. Demi sepak bola Indonesia, kita harus mendukung keputusan itu," tegas Ponaryo.

Ponaryo juga tak mempersoalkan penunjukkan Menpora Zainudin Amali sebagai ketua Panitia Pelaksana Piala Dunia U-20 2021 (INAFOC). Menurutnya, keputusan itu tepat karena pemerintah lebih memiliki akses yang lebih mudah ke semua pihak.

"Tinggal koordinasi saja, karena dari sisi teknis, PSSI lebih paham dari Menpora. Sekali lagi, untuk event sebesar ini peran pemerintah sangat dibutuhkan," terang Ponaryo.

Contoh koordinasi yang baik misalnya program persiapan tim. Terutama pemusatan latihan dan uji coba internasional. Apalagi Menpora tidak hanya mengurusi sepak bola saja.

"Saya juga berharap Shin Tae-yong jangan melupakan tugasnya di timnas senior yang juga butuh perhatian," tegas Ponaryo.

Sebagai mantan kapten Timnas Indonesia, Ponaryo Astaman berharap skuat Merah-Putih kembali tampil di Piala Asia. Timnas Indonesia terakhir berkiprah dalam ajang tertinggi antanegara Asia itu pada 2007.

"Karena pencapaian tertinggi sebuah tim nasional adalah level senior," tutur Ponaryo Astaman yang golnya ke gawang Qatar di Piala Asia 2004 masuk daftar gol terbaik ajang itu.

Video

2 dari 2 halaman

Tim Impian

Pada kesempatan itu, Ponaryo Astaman mengungkap skuat impiannya. Ia sengaja tidak memasukkan namanya dalam skuat impiannya itu.

Memakai pola 4-3-3, Ponaryo menunjuk Kurnia Meiga sebagai pilihan utama di posisi kiper. Sementara di posisi bek sentral, ia memilih duet Charis Yulianto dan Maman Abdurrahman. Sementara Ismed Sofyan dan Ortizan Solossa berperan sebagai bek sayap.

Untuk lini tengah, Ponaryo memasukkan dua pemain panutannya, Bima Sakti dan Fakhri Husaini sebagai pilihan utama. Bima bertindak sebagai jangkar sementara Fakhri jadi pengatur irama permainan tim.

Satu pemain lagi di lini adalah Firman Utina yang berperan sebagai gelandang serang. Sementara tiga pemain depan adalah Elie Aiboy, Bambang Pamungkas, dan Boaz Solossa.

Menjawab pertanyaan, kenapa ia tak memasukkan nama pemain yang ada pada era saat ini, Ponaryo menjawab secara diplomatis.

"Tim impian saya itu sudah teruji kualitasnya di event internasional. Kalau disuruh memilih, saya menunjuk Evan Dimas yang juga pantas masuk tim impian saya," pungkas Ponaryo.

Video Populer

Foto Populer