Sukses


5 Mesin Permainan Timnas Indonesia U-19: Menanti Tuah Jack Brown

Bola.com, Jakarta - Mesin Timnas Indonesia U-19 segera dipanaskan. Ya, akhir Agustus 2020, Bagas Kaffa dan kawan-kawan akan memulai pemusatan latihan (training centre) di Kroasia.

Pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong, akan memboyong 30 pemain ke Kroasia. Pemusatan latihan ini bertujuan untuk mematangkan persiapan sebelum berkancah di Piala AFC U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021.

Mulanya, Shin Tae-yong memanggil 46 pemain untuk pemusatan latihan di Jakarta sebelum dikerucutkan menjadi 35 nama pada pertengahan Agustus 2020. Arsitek asal Korea Selatan itu juga mencantumkan wajah baru seperti Jack Brown di pertengahan pelatnas.

Sebelum berangkat ke Kroasia, Shin Tae-yong kembali mengurangi jumlah skuatnya menjadi 30 nama. Elkan Baggott, yang sebelumnya diragukan ikut karena diminta pulang oleh klubnya, Ipswich Town U-18, tetap diangkut.

Selain berlatih, Timnas Indonesia U-19 juga akan menghadapi turnamen mini bertajuk International U-19 Friendly Tournament 2020. Digelar pada 2-8 September 2020, tim berjulukan Garuda Muda ini bakal melawan Kroasia, Bulgaria, dan Arab Saudi.

Dari 30 nama yang tersisa, siapa saja pemain yang diyakini akan diplot sebagai mesin permainan Timnas Indonesia U-19? Berikut lima di antaranya:

Video

2 dari 6 halaman

Beckham Putra Nugraha

Beckham Putra Nugraha adalah calon penghuni posisi gelandang serang di Timnas Indonesia U-19 untuk Piala Dunia U-20 2021. Pelan-pelan, perannya kini tidak tergantikan.

Beckham mulai mencuri perhatian tatkala rutin bermain untuk Timnas Indonesia U-19 era Fakhri Husaini. Gelandang Persib Bandung ini juga mendapatkan kepercayaan dari Shin Tae-yong.

Bechkam adalah playmaker utama Timnas Indonesia U-18 di Piala AFF U-18 2019. Gelandang berusia 18 tahun ini mampu mengukir empat gol.

Kepiawaian Beckham dalam mengolah bola dan mengkreasikan serangan diyakini akan memperbesar peluangnya untuk diandalkan Shin Tae-yong di Piala Dunia U-20 2021.

3 dari 6 halaman

Witan Sulaeman

Witan Sulaeman kembali dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia U-19. Untungnya, gelandang berusia 18 tahun itu telah merampungkan Serbian SuperLiga atau kasta teratas Liga Serbia bersama Radnik Surdulica.

Witan telah menjadi pemain kesayangan Shin Tae-yong sejak menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia U-19 pada Januari 2020. Namanya tidak pernah hilang dalam daftar skuad pada tiga kali pemusatan latihan.

Sebagai gelandang serang, kualitas Witan terbilang lengkap. Eks pemain PSIM Yogyakarta ini bisa berperan sebagai playmaker hingga penyerang sayap.

Skill individu adalah andalannya saat ini. Witan juga punya visi dan misi bermain yang mumpuni. Pemain asal Palu, Sulawesi Tengah ini tahu kapan harus menggiring dan mengoper bola.

Tahun pertama Witan di Eropa terbilang lumayan. Alumnus SKO Ragunan ini mampu mengemas dua penampilan untuk Radnik Surdulica sejak bergabung pada pertengahan musim 2019-2020.

4 dari 6 halaman

Jack Brown

Jack Brown bukan nama baru di Timnas Indonesia U-19. Dia terbilang senior lantaran telah dipanggil sejak 2017.

Namun, Jack, bersama kakaknya, George Brown, selalu mentok di proses seleksi. Pada 2017, keduanya tidak mampu memikat Indra Sjafri yang kala itu masih menjadi pelatih Timnas Indonesia U-19.

Nama Jack kembali tercantum dalam skuat Timnas Indonesia U-19 pada Januari 2020. Ketika itu, Shin Tae-yong mengumpulkan para pemain muda untuk dibawa ke pemusatan latihan di Chiang Mai.

Sayang, Jack terleminasi dari skuat Timnas Indonesia U-19 gara-gara kendala cuaca. Dia mengaku sampai muntah-muntah.

Jack adalah pemain Lincoln City U-18. Dia lahir di Jakarta dengan seorang ibu yang berasal dari Indonesia dan ayah warga negara Inggris.

Masa kecil Jack cukup gemilang. Dia tercatat pernah berpartisipasi di Manchester United Soccer School (MUSS) di Dubai pada 2006 dan langsung menjadi pemain terbaik.

Dengan usia yang baru menginjak 18 tahun dan berpengalaman berkarier di Inggris, masa depan Jack akan cerah bersama Timnas Indonesia U-19.

5 dari 6 halaman

David Maulana

Mau siapa pun pelatihnya, David Maulana selalu dipercaya masuk skuad. Di era Timnas Indonesia U-19 masih dilatih Fakhri Husaini, ia menjabat sebagai kapten tim.

Kini ketika Shin Tae-yong mengambil alih tongkat kepelatihan, David masih konsisten di skuad Timnas Indonesia U-19.

David adalah tipe gelandang dengan kecerendungan bertahan. Dia berposisi sebaagi pemain nomor enam. Karakteristiknya tidak terlalu keras. Namun, ia mengandalkan passing dan kemampuan membaca olah bola.

Sebelum dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia U-19, David lebih dulu memperkuat Garuda Select di Inggris.

David diyakini akan menjadi pilihan utama Shin Tae-yong di posisi gelandang pengangkut air. Sebab dengan kemampuan dan pengalamannya, ia layak dipasang sebagai starter.

6 dari 6 halaman

Braif Fatari

Bakat Braif Fatari tercium oleh pelatih berdarah Indonesia-Jerman, Timo Scheunemann. Dia merekomendasikan gelandang asal Papua itu ke Garuda Select.

Langkah tersebut membuka jalan Braif di dunia sepak bola. Dia dipinang oleh Persija Jakarta pada 2019.

Braif juga dipanggil Timnas Indonesia U-19 di era Fakhri Husaini pada 2019. Namun, kesempatan bermainnya masih minim.

Kini di tangan Shin Tae-yong, Braif mulai mengintip kans untuk masuk skuad utama.

Sebagai gelandang, insting Braif lebih menyerang. Dia menjadi fenomena langka di sepak bola Indonesia karena sebagai pemain tengah, posturnya lumayan besar, 180 cm.

Dengan postur sebesar itu untuk pemain seusianya, 18 tahun, Braif punya keunggulan dalam menjaga bola. Namun, penyelesaian akhirnya masih lemah.

Ditempa Shin Tae-yong, kemampuan Braif diyakini akan meningkat. Bermodalkan teknik dan postur tubuhnya, ia punya potensi besar untuk menjadi sesuatu di masa depan.

Video Populer

Foto Populer