Sukses


10 Pelatih Asing Klub Shopee Liga 1: Dedengkot di Indonesia hingga Pendatang Baru

Bola.com, Jakarta - Sosok asing masih mendominasi kursi pelatih kontestan Shopee Liga 1. Namun, jumlahnya tidak terlalu timpang dibanding wajah lokal.

Ada sepuluh pelatih asing yang dipercayai untuk menangani peserta Shopee Liga 1. Enam di antaranya adalah nakhoda peserta yang menguasai enam besar klasemen sementara.

Tren pelatih asing di Liga Indonesia, terutama di Shopee Liga 1, masih belum terkikis. Rata-rata tim memilih peracik strategi impor karena sejumlah kelebihan. Ilmu yang lebih banyak dan disiplin, misalnya.

Tiga musim terakhir, klub juara di Liga 1 dilatih oleh pelatih asing. Mulai dari Simon McMenemy bersama Bhayangkara FC pada 2017 dan Stefano Cugurra Teco di Persija Jakarta serta Bali United pada 2018-2019.

Lalu, siapa saja pelatih asing yang akan meramaikan kelanjutan Shopee Liga 1 pada 1 Oktober 2020? Berikut daftarnya:

Video

2 dari 7 halaman

Robert Alberts (Persib Bandung)

Di antara pelatih asing di Shopee Liga 1 2020, Robert Alberts masih menjadi yang terbaik. Tim yang ditanganinya, Persib Bandung, nyaman bersender di puncak klasemen sementara.

Robert bahkan mampu mengungguli pelatih jawara musim lalu, Stefano Cugurra Teco dari Bali United dan peracik strategi mahal milik Persija Jakarta, Sergio Farias.

Robert berhasil membawa Persib menyapu bersih tiga pertandingan awal Shopee Liga 1. Hanya tim berjulukan Pangeran Biru yang mampu melakukan itu.

Musim ini adalah tahun kedua Robert menangani Persib. Pada Liga 1 2019, Pangeran Biru hanya mampu dibawanya menduduki peringkat keenam.

3 dari 7 halaman

Stefano Cugurra Teco (Bali United)

Untuk saat ini, Stefano Cugurra Teco harus mengakui keunggulan Robert Alberts. Bali United, tim yang ditanganinya, tertinggal dua poin dari Persib.

Namun, perjalanan masih panjang bagi Teco. Masih ada 31 pertandingan untuk mempertahankan gelar Shopee Liga 1.

Teco adalah satu di antara pelatih asing tersukses di Indonesia. Datang pada 2017, ia mampu membawa Persija Jakarta menjuarai kompetisi pada 2018.

Pindah ke Bali United pada 2019, Teco secara menjanjikan meraih gelar back to back di Shopee Liga 1.

4 dari 7 halaman

Mario Gomez (Borneo FC)

Mario Gomez tiba-tiba meninggalkan Arema FC ketika kompetisi sedang vakum. Alasannya, ia tidak sepakat dengan perubahan nilai kontrak.

Mundur dari Arema FC, Gomez justru menyebrang ke klub Shopee Liga 1 lainnya. Dia merapat ke Borneo FC, tim yang dilatihnya pada musim lalu.

Capaian Gomez di Arema FC terbilang buruk. Tim berjulukan Singo Edan itu hanya mampu bertengger di posisi ke-11 dengan raihan satu kemenangan dan dua kali kalah.

Gomez kembali ke Borneo FC ketika tim berada di posisi ketiga klasemen sementara. Pada musim lalu, tim berjulukan Pesut Etam ini mampu dibawanya ke persaingan tangga juara sebelum mengakhiri kompetisi di peringkat ketujuh.

5 dari 7 halaman

Jacksen Tiago (Persipura Jayapura)

Magis Jacksen Tiago kembali lahir di Persipura Jayapura. Sebelumnya, pelatih asal Brasil itu kurang menggigit di Barito Putera.

Bersama Jacksen di musim ini, Persipura kembali difavoritkan untuk mendominasi sepak bola Indonesia seperti sedekade lalu.

Jacksen mengoleksi empat gelar Liga Indonesia sebagai pelatih, dengan tiga di antaranya bersama Persipura pada musim 2008/2009, 2010/2011, dan 2012/2013.

Pamornya sempat turun ketika melatih Barito Putera pada 2017-2019 sebelum Persipura mendatangkannya kembali pada pertengahan 2019.

Ketika Jacksen datang, Persipura tercecer di papan bawah. Dia mampu menyulap tim berjulukan Mutiara Hitam ini mengakhiri musim sebagai runner up.

Bersama Jacksen di musim ini start Persipura cukup apik. Mutiara Hitam bercokol di posisi keempat dengan koleksi dua kemenangan dan sekali kalah.

6 dari 7 halaman

Sergio Farias (Persija Jakarta)

Tangan dingin Sergio Farias di Persija Jakarta masih belum terlihat. Dengan skuad yang begitu mewah, tim berjulukan Macan Kemayoran ini masih tertahan di papan tengah.

Persija menduduki posisi ke-9 dengan torehan satu kemenangan dan sekali seri. Macan Kemayoran masih menyimpan satu partai tunda menjamu Persebaya Surabaya.

Ekspektasi kepada Farias begitu tinggi di musim ini. Sebelum kompetisi vakum, ia dituntut untuk membawa Persija juara. Ketika Shopee Liga 1 dilanjutkan nanti, target Macan Kemayoran tidak berubah.

Farias sesungguhnya bukan pelatih kaleng-kaleng. Dia pernah memenangi K League 1 2007 dan Liga Champions Asia (LCA) 2009 bersama Pohang Steelers.

Farias juga tercatat sempat melatih Timnas Brasil U-17 dan U-20 pada 2000-2001.

7 dari 7 halaman

Pelatih Asing Lainnya

Dragan Djukanovic (Montenegro): PSIS Semarang - Posisi 5

Bojan Hodak (Kroasia): PSM Makassar - Posisi 6

Igor Kriushenko (Belarusia): Persikabo - Posisi 10

Paul Munster (Irlandia Utara): Bhayangkara FC - Posisi 11

Dejan Antonic (Serbia): PSS Sleman - Posisi 16

Video Populer

Foto Populer