Sukses


Mengenang Alfred Riedl, Pelatih Istimewa yang Hampir Bawa Timnas Indonesia Juara

Bola.com, Jakarta - Publik sepak bola Indonesia berduka cita. Mantan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, yang pernah dua kali hampir membawa Tim Garuda menjuarai Piala AFF berpulang dalam usia 70 tahun. Pelatih asal Austria ini begitu melekat di hati seluruh insan sepak bola Indonesia setelah tiga kali menangani Timnas Indonesia.

Masyarakat Indonesia pernah menaruh harapanĀ terhadapĀ Alfred Riedl ketika dipercaya menukangi Timnas Indonesia. Namun, pelatih asal Austria itu gagal mewujudkan harapan besar publik Tanah Air.

PSSI resmi menunjuk Alfred Rield sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 2010. Alfred Riedl didapuk untuk memimpin Timnas Indonesia yang akan berlaga di Piala AFF.

Harapan publik langsung membumbung tinggi terhadap Alfred Rield. Punya pengalaman belasan tahun di Asia Tenggara dianggap bisa mengakhiri rasa penasaran Timnas Indonesia di Piala AFF.

Maklum, sebelum 2010 Timnas Indonesia selalu dibuat penasaran ketika tampil di Piala AFF. Tiga kali tampil di final, tiga kali pula Tim Merah Putih gagal juara.

"Selama 18 tahun lalu saya melatih di Asia Tenggara, ada firasat yang berbeda ketika saya tiba di Indonesia," kata Alfred Riedl kala itu.

Berbekal waktu yang tak banyak, Alfred Riedl langsung mengumpulkan data pemain Timnas Indonesia dari segala penjuru Nusantara. Tujuannya untuk bisa menyaring nama-nama terbaik yang bisa dipanggil ke Timnas Indonesia.

Terbentuklah susunan 27 pemain dari berbagai klub elite untuk skuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 yang diasuh Alfred Riedl. Secara materi, skuat tersebut sebenarnya sudah dipastikan layak menjadi juara karena dihuni Firman Utina, Achmad Bustomi, Irfan Bachdim, hingga Cristian Gonzales.

Video

2 dari 3 halaman

Sayang Berakhir Antiklimaks

Timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl tampil menggila sejak babak penyisihan grup. Cristian Gonzales dkk melahap semua laga dengan kemenangan dan hanya kebobolan dua kali berbanding 13 membobol gawang lawan.

Tim Garuda akhirnya menuju babak semifinal dengan label juara Grup. Pada laga semifinal, Timnas Indonesia menantang Filipina.

Timnas Indonesia diberkahi keberuntungan karena memainkan dua laga tersebut di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Ketika itu, Filipina dianggap tak punya stadion yang layak untuk laga semifinal Piala AFF.

Cristian Gonzales menjadi pahlawan buat Timnas Indonesia. Pemain naturalisasi itu menjebol gawang Filipina dalam kedua laga yang berkesudahan 1-0. Berkat agregat kemenangan 2-0, Timnas Indonesia melaju ke final.

Bek Timnas Indonesia, Mohammad Nasuha, mencetak gol ke gawang Malaysia pada final Piala AFF 2010.(AFP/Bay Ismoyo)

Pada laga final, Timnas Indonesia menghadapi Malaysia. Lawan yang pada fase grup pernah dibantai dengan skor 5-1. Namun, ternyata ceritanya jauh berbeda di final.

Timnas Indonesia lebih dulu bertandang ke Stadion Bukit Jalil, markas Malaysia. Ketika itu, seluruh publik terkejut karena Timnas Indonesia dibuat tak berdaya dan harus menelan kekalahan 0-3. Dengan hasil tersebut tentu perjuangan Timnas Indonesia pada leg kedua terasa berat.

Akan tetapi, tak ada yang mustahil selama bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Laga berlangsung alot pada babak pertama yang membuat nihil gol.

Petaka terjadi buat Timnas Indonesia pada menit ke-54. Malaysia mencetak gol melalui Safee Sali. Gol itu semakin membuat gelar Piala AFF menjauhi Timnas Indonesia.

Namun, pasukan Alfred Riedl enggan menyerah. Timnas Indonesia berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1 melalui gol Muhammad Nasuha (72') dan Muhammad Ridwan (87'). Akan tetapi, waktu tidak cukup sehingga kemenangan dalam laga itu sama sekali tak berarti. Trofi Piala AFF berhasil digondol Malaysia dengan kemenangan agregat 4-2.

"Final Piala AFF 2010 menjadi yang paling pahit buat saya, karena ketika itu Indonesia punya tim terbaik di turnamen,ā€ tutur Alfred Riedl.
3 dari 3 halaman

Dijauhi Dewi Fortuna

Kegagalan di Piala AFF 2010 membuat PSSI tak memperpanjang kontrak Alfred Riedl. Mantan pemain Timnas Austria era 1970an itu kemudian sempat mencoba pekerjaan baru sebagai Direktur Teknik Timnas Laos hingga Kepala Pengembangan Pemain Muda di klub Belgia, Vise.

Pada pengujung 2013, PSSI kembali memanggil Alfred Rield. Dalam periode kedua bersama Timnas Indonesia, Alfred Riedl diberi tugas untuk membawa trofi Piala AFF 2014 ke Tanah Air.

Hampir separuh nama-nama yang dipanggil merupakan wajah lama. Nama-nama yang bertahan adalah Zulkifli Syukur, Kurnia Meiga, Cristian Gonzales, hingga Firman Utina.

Namun, laju Timnas Indonesia lebih buruk. Tim Garuda bahkan tak mampu lolos ke babak semifinal karena hanya mengumpulkan 4 poin dari tiga laga.Ā Alfred Rield pun lagi-lagi kehilangan pekerjaannya di Timnas Indonesia.

Rasa penasaran yang dimiliki PSSI sejalan dengan Alfred Riedl. Pada 2016, PSSI kembali memberikan jabatan pelatih Timnas Indonesia dan Alfred Riedl pun setuju meski sudah dua kali diberhentikan karena gagal.

Tekanan kali ini tentu saja lebih kuat dari periode sebelumnya. Maklum, PSSI yang baru saja bebas dari hukuman FIFA seakan tak punya kandidat lain karena masih mempercayakan Timnas Indonesia pada Rield.

Belum juga turnamen dimulai, Afred Rield sudah dibuat pusing untuk memilih pemain. Selain persiapan yang mepet, dirinya tak mendapatkan dukungan penuh dari klub karena hanya bersedia memberikan dua pemain setiap klub.

ā€œSaya tidak merasa tertekan dengan situasi ini. Saya punya keyakinan mereka akan tampil bagus di Piala AFF 2016 dan satu hal lagi, apabila mereka gagal, mereka tetap memiliki masa depan yang cerah," tegas Rield.

Ā 

Stefano Lilipaly dan Manahati Lestusen berpelukan usai kalah dari Thailand pada laga final leg kedua Piala AFF 2016 di Thailand, (17/12/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Perjalanan Timnas Indonesia pada 2016 lebih berat ketimbang dua edisi sebelumnya. Boaz Solossa dkk tergabung di Grup A bersama tuan rumah Filipina, kemudian adaĀ Thailand dan Singapura.

Namun, Timnas Indonesia berhasil lolos dengan status runner-up Grup A berbekal empat poin. Pada laga semifinal, Timnas Indonesia berjumpa dengan lawan berat lainnya, Vietnam.

Timnas Indonesia berhasil keluar dari lubang jarum. Vietnam dibuat angkat kaki karena kalah dengan agregat. Timnas Indonesia lolos ke final berbekal kemenangan 2-1 di Stadion Pakansari dan imbang 2-2 di markas Vietnam.

Timnas Indonesia akhirnya berjumpa Thailand, lawan yang sudah dihadapi di fase grup. Pada laga pertama, Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan 2-1 dalam laga yang digelar di Stadion Pakansari.

Namun, cerita kembali berbeda ketika leg kedua. Dua gol Siroch Chatthong membuyarkan harapan Timnas Indonesia untuk mengakhiri puasa gelar di Piala AFF.

Alfred Riedl pun kembali kehilangan jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Selain itu, predikat spesialis runner-up di Piala AFF makin melekat buat Timnas Indonesia.

Selamat jalan Coach Alfred Riedl. Terima kasih pernah memberikan warna untuk sepak bola Indonesia bersama Timnas Indonesia.

Video Populer

Foto Populer