Bola.com, Jakarta - Sejumlah pemain asing tidak mau mengambil risiko untuk kembali melanjutkan Shopee Liga 1. Mayoritas memilih bertahan di negara asalnya atau mencari kompetisi yang wilayahnya lebih aman dari pandemi COVID-19.
Fenomena pemain asing meninggalkan Shopee Liga 1 diawali oleh Petteri Pennanen. Gelandang berusia 29 tahun itu memilih untuk hengkang dari Persikabo agar bisa tinggal di Finlandia dan bermain untuk KuPS.
Baca Juga
Sejarah Pertemuan Timnas Indonesia Vs Yordania Jelang Bentrok di Piala Asia U-23 2024: Garuda Selalu Keok
Perjalanan 18 Jam Justin Hubner dari Jepang ke Qatar untuk Bela Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23, Sampai Bandara Langsung ke Stadion
Shin Tae-yong dan Deretan Pelatih Bertangan Besi yang Pernah Memoles Timnas Indonesia
Advertisement
Rafael Oliveira juga pamit dari klubnya, Persela Lamongan. Penyerang asal Brasil itu tidak sepakat kontraknya direvisi oleh manajemen.
Arema FC, Persik Kediri, dan Persebaya Surabaya menjadi tim yang paling banyak kehilangan pemain asingnya jelang Shopee Liga 1 bergulir.
Arema FC ditinggalkan dua pemain asingnya, Jonathan Bauman dan Oh In-kyun, juga gara-gara mentoknya renegosiasi kontrak.
Setali tiga uang dengan Arema FC, Persik terpaksa memutus kontrak Nicola Asceric dan Ante Bakmaz karena persoalan yang sama. Keduanya tidak setuju gajinya dipangkas.
Persipura Jayapura mengalami kondisi yang sama. Tim berjulukan Mutiara Hitam itu kehilangan dua pemain asingnya, Sylvano Comvalius dan Arthur Cunha. Keduanya memilih bergabung dengan tim asal Malta, Slieman Wanderers FC.
Karena alasan keluarga, Mateo Bustos juga memutus kontraknya dengan Persita Tangerang. Gelandang berusia 27 tahun itu ingin menjaga keluarganya di Argentina di tengah pandemi COVID-19.
"Keputusan saya untuk tidak kembali ke Indonesia karena saya ingin bersama dengan keluarga saya. Saat ini saya memiliki dua anak yang masih kecil, dan dalam situasi pandemi global seperti ini, kami khawatir berpergian dengan pesawat, apalagi dari Argentina ke Indonesia harus melalui empat kali penerbangan. Jadi sekarang ini prioritas utama saya tetap keluarga dan memutuskan tidak kembali ke Indonesia," imbuh Bustos.
Dua pemain asing terbaru yang mundur dari Shopee Liga 1 adalah Yashir Pinto dan Emmanuel Oti. Nama pertama dibuang karena Barito Putera tidak lagi berminat memakai jasanya. Adapun, nama kedua tidak setuju gajinya dipotong 50 persen oleh Madura United.
Di tengah ramainya gerbong pemain asing yang meninggalkan Shopee Liga 1, masih banyak wajah-wajah ekspatriat beken yang loyal untuk melanjutkan kompetisi. Siapa saja di antaranya?
Video
Wander Luiz (Persib Bandung)
Wander Luiz tengah on fire ketika Shopee Liga 1 dihentikan. Dia adalah top scorer sementara kompetisi dengan empat gol.
Luiz sempat terpapar COVID-19 ketika kompetisi sedang vakum. Untungnya, ia bisa sembuh cepat. Kini, ia mulai kembali beraksi bersama Persib Bandung.
Advertisement
Persib menjadi satu di antara tim yang slot pemain asingnya masih lengkap. Selain Luiz, tim berjulukan Pangeran Biru itu berhasil membujuk Geoffrey Castillion, Omid Nazari, dan Nick Kuipers untuk loyal di lanjutan kompetisi.
Advertisement
Marko Simic (Persija Jakarta)
Marko Simic sempat diragukan bakal kembali ke Indonesia untuk membela Persija Jakarta. Pasalnya, penyerang asal Kroasia itu sempat telat bergabung di latihan.
Ketika Persija sudah memulai persiapan, Simic masih berada di kampung halamannya.
Advertisement
Untungnya, kekhawatiran itu tidak terjadi. Simic tetap kembali ke Persija untuk melanjutkan Shopee Liga 1.
Komitmen pemain tersubur Shopee Liga 1 2019 ini untuk Persija memang tidak perlu diragukan lagi. Pada awal musim ini, ia memperpanjang kontraknya selama tiga musim setelah menolak pinangan dua klub Eropa, Fenerbahce dan AZ Alkmaar.
Untuk pos pemain asing, baru Simic dan Klok yang telah berlatih dengan Persija. Dua nama lainnya yaitu Marco Motta dan Rohit Chand masih tertahan di negaranya.
Paulo Sergio (Bali United)
Kondisi Paulo Sergio mirip seperti Simic. Dia juga terlambat merapat ke latihan Bali United.
Waktu itu, Paulo Sergio masih berada di Portugal setelah kompetisi dihentikan.
Advertisement
Paulo Sergio adalah otak serangan Bali United sejak bergabung pada 2019. Transfermarkt mencatat gelandang berusia 36 tahun itu mampu mengemas 20 assists dan dua gol selama berseragam tim kebanggaan Semeton Dewata itu.
Bali United juga sama seperti Persib. Komposisi pemain asingnya masih lengkap. Selain Paulo Sergio, Serdadu Tridatu dapat diperkuat Melvin Platje, Brwa Nouri, dan Willian Pacheco.
Advertisement
Makan Konate (Persebaya Surabaya)
Dari empat pemain asing yang berbaju Persebaya Surabaya di musim ini, hanya Makan Konate yang tidak meninggalkan Kota Pahlawan saat kompetisi vakum.
Tiga pemain lainnya yaitu David Da Silva, Mahmoud Eid, dan Aryn Williams, kembali ke kampung halamannya masing-masing.
Advertisement
Tidak mudiknya Konate ke Mali menjadi keuntungan bagi Persebaya. Pemain berusia 28 tahun itu dapat mengikuti persiapan tim sejak awal.
Namun, Persebaya terancam akan kehilangan satu pemain asingnya untuk lanjutan kompetisi. David da Silva tidak kunjung menunjukkan batang hidungnya di Surabaya.
Ezechiel N'Douassel (Bhayangkara FC)
Ezechiel N'Douassel telah terlihat di latihan Bhayangkara FC. Padahal sebelumnya, penyeranga asal Chad itu diragukan tampil di lanjutan Shopee Liga 1.
Sejak pindah dari Persib ke Bhayangkara FC, Eze, karibnya disapa, sepi dari pemberitaan. Dia tak lagi banyak disorot karena minimnya tekanan dari suporter.
Advertisement
Sejauh ini, Eze masih belum bisa mengembalikan performa terbaiknya ketika masih di Persib. Striker berusia 31 tahun itu baru mengukir satu gol dari 32 laga.
Saat dua setengah musim memperkuat Persib, Eze mampu mengemas 36 gol dari 62 penampilan.
Advertisement