Sukses


Radikal Idealis Mengenang Momen Enggan Buka Media Sosial Ketika Memperkuat Persela

Bola.com, Lamongan - Publik sepak bola Lamongan, pernah memiliki pemain idola yang dijuluki Gennaro Gattuso asal Lamongan. Radikal Idealis, gelandang bertahan yang dikenal punya tipikal permainan keras tanpa kompromi pernah menjadi andalan di Persela Lamongan.

Gaya bermainnya sangat keras dalam menghentikan aliran bola serangan lawan lewat lini tengah. Pemain berusia 29 tahun tersebut tak segan menghentikan pergerakan lawan yang membawa bola, agar tidak masuk ke area berbahaya timnya.

Radikal Idealis merupakan putra daerah Lamongan yang banyak menghabiskan kariernya bersama Persela. Meski pernah hijrah ke klub lain, sosoknya sulit dilupakan oleh para pendukung Persela Lamongan dengan bermain selama beberapa tahun.

Pada 2010, ia sudah berada di tim Persela meski belum masuk di tim senior. Ia mengawali karier di tim Persela U-21 dan mengantarnya juara kompetisi kelompok usia. Kemudian ia bergabung dengan sejumlah tim Liga 2, seperti PSIM Yogyakarta, PSIR Rembang, dan Persatu Tuban.

Nama klub Persela Lamongan membuat dirinya amat berkesan dalam berkarier di sepak bola. Sebagai putra daerah Lamongan, ia begitu bangga bisa ikut menjadi bagian dari tim Laskar Joko Tingkir dalam beberapa tahun.

Belum lama ini Radikal Idealis menuturkan cerita sekaligus berbagi pengalaman saat membela Persela. Dalam video YouTube milik Jigrang channel, ia pernah memiliki momen istimewa yang memaksanya takut membuka akun media sosial pribadinya, setelah pertandingan.

Dalam pertandingan Persela Lamongan kontra PSM Makassar di Stadion Surajaya, pada 2016. Radikal Idealis bermain sebagai pengganti, dan nasibnya sial karena pelanggaran yang dilakukan pada menit akhir, membuat PSM menyamakan kedudukan.

"Persela sudah unggul dua gol, dan dikejar oleh PSM. Menit 87 atau 88', Pluim membawa bola, saya langgar di depan kotak penalti. Tendangan bebas dan kebobolan, skor imbang. Saya balik ke locker room, saya diam saja bahkan sampai mes, karena saya tahu pasti banyak yang menyerang di media sosial," ujar Radikal Idealis.

"Sampai istri saya tidak pernah memegang medsos sampai satu bulan. Saya harus sikapi dengan positif, mungkin karena memang saya melakukan kesalahan dan menjadi pembelajaran agar saya bermain lebih dewasa lagi," kenangnya.

Gaya permainannya yang keras cenderung kasar memang sudah melekat dalam dirinya. Bahkan sejak masih di level junior. Radikal Idealis sempat memperkuat tim Porprov Lamongan pada 2007 dan diusir wasit dalam satu pertandingan, saat laga baru berjalan 15 menit.

 

Video

2 dari 2 halaman

Jadi Pengusaha Kuliner

Setelah membela Persatu Tuban pada musim 2019 lalu, Radikal Idealis kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Ia belum memiliki tim yang ia perkuat musim 2020.

Untuk mengisi kekosongan dalam profesinya sebagai pesepak bola, ia membuka usaha kuliner di Lamongan, yakni aneka seafood yang ia beri nama Maksifood.

Sesekali dirinya ikut berlatih dengan sejumlah pemain Persela atau pemain senior di wilayah Lamongan. Ia masih ingin merintis karier di sepak bola jika ada tawaran dari klub lain, termasuk keinginannya mulai menekuni dunia kepelatihan.

"Ada rencana ikut kursus kepelatihan, melatih anak-anak usia dini. Menularkan ilmu ke anak-anak muda yang menjadi generasi penerus sepak bola Indonesia," katanya.

"Usaha yang dijalani kuliner, aneka seafood. Menyediakan udang cumi rajungan, saya dibantu saudara. Sementara ini masih secara online, penjualan lewat media sosial namanya maksifood," jelas Radikal Idealis.

Video Populer

Foto Populer