Sukses


Atribut Suporter Dilarang Masuk Stadion saat Lanjutan Shopee Liga 1 2020 Bergulir

Bola.com, Sleman - Setelah lima bulan terhenti akibat pandemi COVID-19, Shopee Liga 1 2020 akan kembali bergulir. Rencananya, kompetisi kasta teratas antarklub di Indonesia itu bakal dimulai pada Kamis (1/10/2020).

Namun, Liga 1 tahun ini akan berjalan luar biasa, karena masih dalam kondisi pandemi virus corona. Seluruh pertandingan kompetisi digelar dengan protokol kesehatan yang ketat, termasuk tanpa melibatkan penonton.

Sudah dipastikan tidak akan ada hiruk pikuk penonton, bahkan suporter yang selalu mewarnai kemeriahan dan atmosfer pertandingan di stadion. Tidak akan ada nyanyian khas yang menggema sepanjang pertandingan.

Panitia pelaksana (panpel) pertandingan di setiap venue dan pihak keamanan bakal melakukan penjagaan ekstra. Hal tersebut agar tidak satupun penonton bisa datang dan masuk ke stadion untuk menyaksikan pertandingan.

Tidak cukup sampai di situ, beberapa aturan di dalam stadion juga diberlakukan oleh operator kompetisi. Termasuk larangan adanya atribut suporter yang ada di dalam stadion, seperti spanduk atau bendera.

"Tidak boleh ada audio nyanyian suporter lewat pengeras suara. Spanduk, bendera raksasa suporter juga tidak diperkenankan ada di stadion, sesuai regulasi yang dikeluarkan operator Shopee Liga 1, PT LIB," terang ketua panpel PSS Sleman, Tri Mulyanta kepada Bola.com, Kamis (24/9/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Sosialisasikan kepada Suporter

Dengan demikian, tidak hanya suara riuh khas suporter PSS saja yang tidak akan terdengar lagi di Stadion Maguwoharjo. Namun juga pemandangan seluruh area tribune stadion yang bakal bersih dari atribut suporter.

Terlebih dua kelompok suporter fanatik PSS, Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania tidak hanya dikenal dengan suara nyanyian lantangnya. Namun juga spanduk dan bendera raksasa yang cukup identik dengan kedua kelompok suporter.

"Dalam hal ini kami sudah berkoordinasi dengan suporter baik BCS maupun Slemania dan semua bisa memahami," tuturnya.

Video Populer

Foto Populer