Bola.com, Yogyakarta - Persiraja Banda Aceh bereaksi keras atas penundaan Shopee Liga 1 2020. Sekretaris Umum Persiraja, Rahmat Djailani, menyebut keputusan mendadak terkait penundaan kompetisi membuat bingung dan menyusahkan pihaknya.
Persiraja telanjur sudah berada di Yogyakarta, kota yang awalnya menjadi pilihan markas dalam lanjutan Shopee Liga 1 2020. Rahmat Djailani menyebut, pihaknya belum memikirkan langkah selanjutnya setelah kompetisi resmi ditunda.
Baca Juga
Yoyok Sukawi Legawa PSIS Gagal Tembus Empat Besar: Semua Sudah Berjuang meski Dihantam Bencana Bertubi-tubi
Liga Indonesia Wajib Belajar dari Sistem Kompetisi Uzbekistan: Masif Banget! 5 Tier, Banyak Turnamen, Pabrik Pemain Lokal Berkualitas
Gagal Penuhi Target dan Menjalani Musim Terburuk di BRI Liga 1, Manajemen Persebaya: Kami Meminta Maaf Sebesar-besarnya
Advertisement
"Kami sudah di Yogyakarta dan apa yang harus kami lakukan? Kami jadi bingung. Selain itu, menyangkut pengeluaran klub harus bagaimana ini? Kompensasinya apa? Kami jadi susah," kata Rahmat kepada Bola.com, Selasa (29/9/2020)
"Kami baru tahu tadi siang soal penundaan kompetisi. Saat ini, kami belum menyusun rencana lagi setelah kompetisi ditunda," tegas Rahmat.
PSSI resmi menunda kompetisi Shopee Liga 1 2020 pada Selasa (29/9/2020). Keputusan itu diambil karena tidak mendapatkan izin keramaian dan pertandingan dari Kepolisian Republik Indonesia.
Tingginya angka Covid-19 yang masih terjadi di berbagai daerah di Indonesia membuat Polri tak ingin berjudi dalam memberikan izin dilanjutkannya Shopee Liga 1 2020. PSSI sepenuhnya menyadari dan menghormati keputusan dari Polri.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Semangati Klub dan Pemain
PSSI berharap penundaan Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 ini tidak mengurangi semangat dari klub dan para pemain. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, sadar akan dampak luas yang akan diterima oleh pihak-pihak yang menggantungkan hidupnya dari sepak bola.
"Untuk itu, kepada klub, pemain, dan perangkat pertandingan tetap semangat. Kami menghormati kepolisian sambil berdoa agar Covid-19 segera berakhir," ucap Iriawan.
Advertisement
"Kami tahu akibat penundaan kompetisi ini dampaknya cukup luas. Baik pelatih, perangkat pertandingan, dan ekosistem sepak bola," ujar Iriawan.
Advertisement