Sukses


Psikolog Unair: Pemain Persebaya yang Positif COVID-19 Butuh Dukungan Psikologis

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya menjadi perbincangan setelah terdapat enam anggota tim mereka dinyatakan positif COVID-19. Dari jumlah itu, empat di antaranya berstatus sebagai pemain.

Manajemen klub telah merilis pengumuman ini pada Selasa (29/9/2020) didasarkan pada hasil tes swab yang dilakukan pada Sabtu (26/9/2020). Peristiwa ini memantik pendapat dari

dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Surabaya, Afif Kurniawan.

Afif menyatakan semua anggota Persebaya Surabaya yang telah terpapar itu perlu mendapat dukungan psikologis

. Penyebabnya, mereka sangat mungkin mengalami masalah dengan tekanan yang dilempar oleh publik.

“Penerimaan masyarakat terhadap orang yang positif COVID-19 itu belum seratus persen sama. Tidak semua orang percaya ada orang terkena COVID-19 ini. Ada faktor lain yang membuat mereka menyatakan sikap berbeda,” kata Afif kepada Bola.com belum lama ini.

“Kita semua perlu berempati dengan kondisi pemain, baik yang positif atau tidak. Mereka dalam situasi yang tidak bertanggung jawab urusan dalam lapangan. Perlu bagi mereka menjaga fokus dan kondisi,” imbuh pria yang pernah menjadi psikolog tim Persebaya pada 2017-2019 itu.

Sampai sekarang, respons publik mengenai COVID-19 memang beragam. Ada yang takut, ada pula yang abai. Ada yang tetap waspada, ada yang menganggap ini hanya rekayasa. Ada yang taat protokol kesehatan, banyak pula yang tak mengacuhkannya.

Langkah yang dibuat oleh manajemen Persebaya Surabaya patut diapresiasi. Tidak semua klub mau terbuka saat menghadapi situasi seperti sekarang ini. Namun, tetap perlu persiapan matang saat manajemen klub memutuskan mengumumkan kabar ini.

“Pemain perlu mendapatkan situasi yang kondusif untuk terus berkarya dalam profesi mereka, yaitu pesepak bola. Pemain sebisa mungkin mendapatkan proteksi terkait kerentanan mereka akan COVID-19,” ungkap pria berusia 34 tahun tersebut. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Pemain Perlu Mendapat Rasa Aman

Selama ini, banyak pihak membicarakan aspek fisik orang-orang yang terpapar virus Corona. Namun, sering kali lupa bahwa kondisi psikologis pasien juga memengaruhi dalam proses penguatan imun dan kesembuhan.

Apa yang menimpa Persebaya ini tentu saja berdampak secara psikologis bagi semua pihak di tim, baik yang dinyatakan negatif maupun positif COVID-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membuat kebijakan terkait kesehatan mental pasien COVID-19 yang juga perlu mendapat perhatian.

“Mengacu pada panduan WHO, jika diimplementasikan, maka sebaiknya setiap pemain mendapatkan rasa aman dalam bekerja. Aman dalam artian yang luas,” ucap pria kelahiran Pasuruan tersebut.

“Dan untuk mewujudkannya, hal-hal yang menjadi risiko di level klub sebaiknya diantisipasi oleh klub, disusun, dirancang dengan cermat. Setidaknya, dalam situasi ketidakpastian yang terjadi saat ini, pemain berada dalam kepercayaan diri yang baik untuk tetap bekerja secara profesional,” tutur Afif.

Manajemen Persebaya telah bergerak dengan melakukan isolasi mandiri dan pemisahan bagi anggota tim yang telah terpapar. Mereka juga memilih untuk tidak menyebutkan nama-nama yang dinyatakan positif dengan alasan menjaga privasi.

 

Video Populer

Foto Populer