Sukses


Restart Shopee Liga 1 Diundur, Bek PSIS Pilih Bertahan di Mes

Bola.com, Semarang - Dampak dari penundaan restart Shopee Liga 1 2020 membuat skuad PSIS Semarang kembali diliburkan. Para pemain diberikan kesempatan untuk libur dan kembali berkumpul dengan keluarganya.

Diketahui, persiapan panjang PSIS dalam menghadapi kompetisi seperti terbuang sia-sia. Tiga hari menjelang jadwal pertandingan pekan keempat, Liga 1 harus diundur hingga November 2020.

Pemerintah tidak mengizinkan pertandingan sepak bola digelar dengan kasus positif COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Sementara itu, PSSI sangat berharap agar pelaksanaan Liga 1 dan Liga 2 bisa digelar pada bulan depan.

Meski skuad PSIS Semarang telah diliburkan, ada sebagian pemain yang memilih tetap tinggal di mes Kota Semarang. Satu diantaranya adalah bek asal Makassar, Abdul Abanda Rahman, yang bertahan di bangunan di kawasan Jalan Semeru, Kota Semarang.

Ia memilih tetap stay di kota Lunpia, ketimbang harus pulang ke Makassar. Berhentinya program latihan, membuat sebagian besar pemain Tim Mahesa Jenar kembali ke kampung halaman masing-masing, terutama yang rumahnya di sekitar wilayah Jawa Tengah atau pulau Jawa.

Seperti striker muda Andreas Chrismanto Ado kembali ke Jakarta, atau Penjaga gawang Muhammad Fadli yang juga kembali ke Bandung. Bagi Abanda Rahman, tetap di Semarang menjadi solusi tepat sambil menunggu keputusan final nasib kompetisi.

"Saya masih di mes PSIS. Saya putuskan tunggu kepastian dulu. Kalau memang liga musim ini berhenti, ya saya akan pulang saja. Tapi kalau pasti lanjut bulan November, lebih baik tunggu saja sambil persiapan. Bisa sambil latihan di mes," terang Abanda Rahman, Sabtu (3/10/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pemain Lain yang Bertahan di Mes

Selain dirinya, masih ada beberapa pemain yang berada di mes PSIS. Terutama pemain lokal Indonesia yang punya rumah di luar Pulau Jawa. Diantaranya Frendi Saputra (Lampung), Jandia Eka Putra (Padang), Safrudin Tahar (Ternate), dan Finky Pasamba (Ambon).

"Mungkin karena mereka mengantisipasi jika tiba-tiba ada informasi persiapan tim. Repot juga kalau mereka sudah kembali di kampung halaman, tapi kemudian kompetisi kembali berjalan," imbuh manajer tim PSIS, Imanuel Anton Nikijuluw.

Video Populer

Foto Populer