Sukses


PSIS Terancam Rugi Rp20 Miliar Jika Shopee Liga 1 2020 Dihentikan Total

Bola.com, Semarang - Untuk kesekian kalinya, pelaksanaan kompetisi sepak bola Indonesia musim 2020 masih gelap. Pandemi COVID-19 menyebabkan nasib kompetisi penuh ketidakpastian, meski seluruh klub Shopee Liga 1 2020 menyatakan sepakat.

CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengaku, kerugian yang dialami timnya sudah mencapai Rp7,5 miliar. Jumlah tersebut adalah hasil kalkulasi sejak mempersiapkan tim pada awal musim ini, hingga tiga laga yang dijalani.

Kompetisi musim ini baru berjalan tiga pertandingan dan seharusnya masih ada 31 laga jika berjalan normal. Yoyok mengakui begitu sulit mencari sumber dana untuk menggerakkan aktivitas klub.

"Saat kompetisi normal, kami bisa minta ke sponsor. Atau jika tidak ada sponsor, bisa utang ke bank, karena banyak yang berminat. Tapi sekarang kondisinya sangat sulit. Mau menjual aset tidak ada yang mau beli, sementara kebutuhan terus berjalan," ungkap Yoyok Sukawi, Rabu (14/10/2020).

Menurut Yoyok, sponsor PSIS masih menahan diri sejak pandemi COVID-19. Hal itu disebabkan sebagian besar sponsor PSIS menggunakan metode penghitungan per pertandingan.

"Mereka yang masih mau jadi sponsor PSIS karena punya suporter yang banyak. Sementara pertandingan baru berjalan tiga kali, jelas tidak mau kalau harus mendanai untuk laga lainnya," katanya.

Menurut pria yang juga anggota Exco PSSI ini, ada sponsor PSIS yang telah memberikan pembayaran penuh selama semusim. Kemudian mencari solusi apakah uang harus dikembalikan atau diganti musim depan, mengingat dana juga telah digunakan untuk menggaji pemain dan akomodasi lain.

Yoyok turut berbicara mengenai nasib kompetisi yang kembali tertunda. Menurutnya seluruh tim tetap bakal merugi, baik itu kompetisi bisa dilanjutkan bahkan harus dihentikan. Untuk kerugian, ia memprediksi sampai Rp20 miliar.

"Kalau lanjut pun mungkin kerugiannya akan lebih besar. Kami tidak tahu situasinya seperti apa ke depan. Kecuali diputuskan bubar sejak kompetisi ditangguhkan pada bulan Maret lalu, saya rasa kerugian bisa diminimalisir," jelas Yoyok Sukawi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Populer

Foto Populer