Sukses


PSS Rugi Miliaran Rupiah akibat Ketidakpastian Shopee Liga 1 2020

Bola.com, Sleman - PSS Sleman sudah menghitung kerugian yang harus ditanggung selama ketidakpastian Shopee Liga 1 2020. Hingga kini belum ada aktivitas pertandingan sepak bola di Indonesia sejak bulan Maret lalu.

Selama delapan bulan terakhir aktivitas tim hanya mengumpulkan pemain dan berlatih. PSSI dan PT LIB berencana melanjutkan liga pada awal Oktober kemarin, namun ditunda lagi karena masalah perizinan.

Dengan kondisi tersebut, keuangan PSS ikut terdampak besar. Mereka mengklaim rugi miliaran rupiah selama musim 2020. Seperti yang diungkapkan oleh direktur keuangan PSS Sleman, Andy Wardhana dalam webinar bersama Jurnalis Olahraga Yogyakarta, Sabtu (17/10/2020).

Andy Wardhana memberikan gambaran kerugian tim Elang Jawa yang kurang lebih sama dengan kerugian PSIS Semarang. Sebelumnya dalam webinar, Yoyok Sukawi (CEO PSIS) menyebut jika PSIS sudah rugi hingga Rp7,5 miliar sejak awal musim ini.

"Setiap klub punya angka yang berbeda-beda. PSS Sleman juga cukup besar untuk pemain, fasilitas, kurang lebih segitu angkanya, meski belum bisa saya sampaikan angka pastinya," ungkap Andy Wardhana.

"Dengan adanya keputusan kemarin, ada berbagai rencana yang harus kami lakukan. Semua juga masih komitmen yakin semua bisa dilewati, seperti renegosiasi kontrak dengan sponsor," tuturnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Siapkan Terobosan Baru

Andy Wardhana tak menampik bahwa kompetisi yang serba belum pasti, semakin membawa dampak yang lebih besar jika tak segera diputuskan. Dengan pemasukan yang begitu minim, sementara kebutuhan untuk kegiatan di timnya masih berjalan.

PSS menjadi tim yang belum meliburkan skuadnya dan tetap menjalani program latihan. Diakuinya pula, manajemen PSS sempat memiliki gagasan atau terobosan baru untuk mendongkrak pemasukan di tengah pandemi COVID-19.

"Sisi pendapatan yang begitu minim, kalau liga tanpa penonton kami bisa mencoba inovasi agar ada pemasukan. Tapi ada delay liga membuat pengeluaran juga semakin banyak, tapi komitmen seluruh pemegang saham sepakat menutupnya," beber dia.

"Mulai dari gaji pemain, fasilitas pemain di mes, dan ditundanya liga membuat pemain tidak mungkin hanya latihan terus. Mudah-mudahan ada kejelasan dalam waktu dekat," jelas Andy.

Video Populer

Foto Populer