Bola.com, Jakarta - Belanda menjadi satu dari tiga opsi lokasi pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 pengganti Prancis. Selama TC di Belanda, pelatih Shin Tae-yong bisa sekaligus memantau pemain keturunan Indonesia.
Banyak sekali pemain berdarah Indonesia, pemain muda terutama, yang tersebar di sejumlah klub Belanda. Mereka rata-rata memiliki darah Indonesia dari orang tua hingga kakek neneknya.
Baca Juga
Tampil di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia U-23 Diminta Lupakan Euforia setelah Tendang Korea Selatan
Timnas Indonesia U-23 ke Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pengamat: Shin Tae-yong Bawa Sepak Bola Indonesia Naik Level
Yuk Ramaikan Roaring Night IndoSpurs Jakarta Pekan Ini Bertajuk Derbi London: Tottenham Vs Arsenal
Advertisement
Mulai dari Noah Gesser, pemain akademi Ajax Amsterdam hingga gelandang FC Utrecht U-16, Ivan Jenner. Keduanya masih berusia belasan tahun dan berpotensi menambah kualitas Timnas Indonesia U-19 untuk Piala Dunia U-20 2021.
"Kenapa ke Belanda? Sebab, di sana banyak tim-tim yang bagus dan Belanda juga negara papan atas di dunia sepak bola," kata Ketua PSSI, Mochamad Iriawan di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Selasa (27/10/2020).
"Shin Tae-yong memang menyampaikan, di sana banyak pemain keturunan. Dia bisa sambil memantau. Siapa tahu ada pemain yang berpotensi untuk Timnas Indonesia U-19. Tetap, saya tidak akan ikut campur soal pemilihan pemain. Saya serahkan ke Shin Tae-yong dan Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri," jelas Iriawan.
Video
Ada Jepang dan Korea Selatan
PSSI harus bergerak cepat jika ingin mengirimkan Timnas Indonesia U-19 ke Belanda. Sebab, mereka harus mengajukan perizinan ke Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB) dan pemerintah setempat. Belum lagi mengurus sejumlah dokumen seperti visa.
Mulanya, PSSI ingin menempa pemain Timnas Indonesia U-19 di Prancis. Di sana, tim berjulukan Garuda Muda itu bisa sekalian bertanding di Turnamen Toulon 2020.
Advertisement
Namun, turnamen tersebut dibatalkan akibat kasus COVID-19 yang terus melonjak. Opsi alternatif muncul. Selain Belanda, ada juga Jepang dan Korea Selatan.
"Kami perlu korespondensi dulu dan harus ada izin dari KNVB dan pemerintah di sana. Kami sudah cukup senang dengan Turnamen Toulon di Prancis. Namun, tiba-tiba batal. Target pertama di Belanda. Lalu ada Jepang dan Korea Selatan. Di sana, timnya kuat-kuat," imbuh Iriawan.
Advertisement