Sukses


Gelandang Borneo FC Sindir Keputusan Penundaan Shopee Liga 1 2020 ke Awal 2021

Bola.com, Samarinda - Gelandang Borneo FC, Dedi Hartono, melayangkan sindiran terkait keputusan penundaan Shopee Liga 1 2020 ke 2021. Dedi berpendapat penundaan menjadi bukti ketidakmampuan pihak-pihak terkait di Indonesia dalam menyelenggaraan kompetisi saat pandemi COVID-19.

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sepakat menunda Shopee Liga 1 2020 ke awal 2021. Penundaan dilakukan karena menganggap situasi tidak ideal melanjutkan kompetisi pada sisa waktu 2020.

Pertimbangan PSSI dan PT LIB cukup mendasar karena sulit untuk mendapatkan restu dan izin dari Kepolisian Republik Indonesia saat ini. Seperti diketahui, Polri mempertimbangkan angka penyebaran COVID-19 dan pengamanan Pilkada serentak di Indonesia.

"Ya sebagai pemain saya kecewa. Harusnya negara kita tetap mengadakan liga. Masa kalah sama negara-negara lain?" kata Dedi Hartono seperti dikutip situs resmi klub, Jumat (30/10/2020).

Sindiran Dedi Hartono cukup relevan. Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang menunda kompetisi sepak bola musim 2020 dengan alasan COVID-19 dan Pilkada.

Tak seperti Shopee Liga 1 2020 yang ditunda ke 2021, negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Singapura, dan lainnya, memutuskan melanjutkan kompetisi 2020. Meskipun pertandingan digelar secara tertutup dan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Masih Menggantung

Meskipun sudah memutuskan menunda Shopee Liga 1 2020 ke 2021, namun PSSI dan PT LIB belum bisa memberikan garansi. Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, menyebut pihaknya masih merumuskan yang terbaik untuk semua pihak.

"Kami sedang merumuskan ini dulu. Untuk sementara, kami undur dulu sampai Februari 2020. Soal itu, kami juga menunggu masukan dari klub," kata Lukita.

"Klub pasti punya urusan juga dengan sponsor dan kontrak pemain. Jadi kami menunggu saran dari klub pada pekan ini. Setelah itu, kami rapat lagi untuk menentukan kompetisi," tegas Lukita.

Video Populer

Foto Populer