Sukses


Cerita Yoyok Sukawi Berkecimpung di PSIS, Berkat Pengaruh Sang Ayah

Bola.com, Semarang - Bagi publik Kota Semarang, nama Yoyok Sukawi sangat familiar dan mudah dikenali. Yoyok adalah sosok penting di balik PSIS Semarang.

Pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya ini sudah hadir di tengah-tengah klub berjulukan Mahesa Jenar sejak awal milenium baru. Ya, tahun 2000 ia didapuk menjadi manajer tim PSIS.

Yoyok melalui perjalanan yang cukup panjang dan berliku selama mengurus PSIS. Dari yang awalnya berstatus sebagai manajer tim, kini menjadi CEO sekaligus orang paling penting di tubuh PSIS.

Tidak hanya jago kandang, nama Yoyok berkibar di organisasi sepak bola nasional. Yoyok menjadi Ketua Umum Asosiasi PSSI Kota Semarang dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI pusat.

Belum lama ini, Yoyok blak-blakan menceritakan kisahnya yang bisa berkecimpung di sepak bola, khususnya PSIS. Ayahnya, Sukawi Sutarip, adalah sosok yang mengantarkan Yoyok ke dunia si kulit bundar sebagai orang di balik layar.

Pada tahun 2000, Sukawi Sutarip merupakan Wali Kota sekaligus ketum PSIS.

"Jujur di awal-awal memang cukup berat. Dulu saya dikenal lewat balapan atau otomotif, lalu bergeser ke sepak bola. Jadi tantangan tersendiri, harus mengelola puluhan pemain dengan beragam karakter," terang Yoyok Sukawi dalam kanal YouTube PSIS TV.

"Lalu saat sepak bola masih menggunakan APBD, saya banyak belajar di PSIS, cara berbicara dengan orang lain. Alhamdulillah sampai sekarang masih senang mengelola PSIS. Meski harus jual mobil, minta tolong ke bapak pinjam duit atau izin menjual tambak dan nanti saya cari gantinya," ungkapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Dukungan Penuh Sang Ayah

Sukawi yang ikut dalam podcast PSIS bersama Yoyok, ikut menceritakan sepak terjangnya puteranya. Ia bangga Yoyok dapat menjalankan tugas dengan baik.

Menurutnya, banyak jalan berliku yang harus dihadapi puteranya dalam memimpin PSIS. Hal itu justru menjadi pelecut semangat hingga berbuah kesuksesan seperti sekarang ini.

"Yoyok dulu memang suka sepak bola, makanya saya pesan kepada dia agar terus berkorban untuk PSIS. Setelah jadi manajer dia malah bisa sukses dan berjalan meski harus jual mobil untuk gaji pemain," beber Sukawi.

"Saya bangga anak saya bisa berkorban untuk kepentingan masyarakat luas," jelas Sukawi.

Video Populer

Foto Populer