Bola.com, Jakarta - Pertandingan tarkam alias antarkampung menjadi godaan terbesar bagi pemain profesional di Indonesia, termasuk di Shopee Liga 1, ketika kompetisi tengah berhenti. Umumnya, tujuan mengikuti tarkam untuk mendapatkan pemasukan sampingan.
Namun, fenomena tarkam masih menjadi pro dan kontra di kancah sepak bola Indonesia. Banyak yang mengkritik karena tarkam bisa membuat pemain cedera.
Baca Juga
Timnas Indonesia U-23 Ketemu Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Netizen: Mengerikan, tapi Yakin Bisa Lah!
Tampil di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia U-23 Diminta Lupakan Euforia setelah Tendang Korea Selatan
Timnas Indonesia U-23 ke Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pengamat: Shin Tae-yong Bawa Sepak Bola Indonesia Naik Level
Advertisement
Karena itu, Bhayangkara FC melarang pemainnya untuk mengikuti tarkam. Demi menjaga kondisi sembari menunggu Shopee Liga 1 tahun depan, Andik Vermansah dan kawan-kawan diimbau untuk mengikuti arahan dari tim pelatih.
"Untuk saya, sebaiknya pemain jangan sampai mengikuti tarkam. Sebab, risikonya besar. Bisa sampai cedera atau yang lain," kata Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Sumardji.
"Untuk para pemain, sekarang lebih baik mengikuti saja program yang dibuat oleh tim pelatih untuk menjaga kondisi," jelas Kapolres Sidoarjo tersebut.
Video
Persita Boleh
Berbeda dengan Bhayangkara FC, Persita Tangerang tidak ambil pusing jika pemainnya mengikuti tarkam. Pendekar Cisadane, julukannya, justru mempersilakan Hamka Hamzah untuk menjaga kondisi dalam ajang tersebut.
"Mengacu aturan, pemain masih terikat kontrak. Di kontrak sudah ada tata tertibnya. Diharapkan, mereka tidak bermain tarkam di jadwal Persita," tutur manajer Persita,I Nyoman Suryanthara.
Advertisement
"Tapi, kami juga memberikan kebijakan dalam hal seperti sekarang ini. Pemain butuh untuk menjaga kondisi masing-masing. Kami berpikir positif saja. Kalau mereka bermain di tarkam, kami persilakan demi menjaga kondisi mereka," tuturnya.
Advertisement