Bola.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, memohon kepada Kepolisian Republik Indonesia untuk mengeluarkan izin lanjutan Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2. Mochamad Iriawan prihatin dengan nasib klub dan pemain yang tergantung pada kelanjutan kompetisi.
Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 ditunda hingga Februari 2021. Hal itu dilakukan karena tak kunjung mendapatkan izin dari Kepolisian Republik Indonesia.
Baca Juga
BRI Liga 1: Persita Waspadai Kebangkitan Persik Meski Baru Saja Dihajar Bhayangkara FC 0-7
Duel Harry Kane Vs Jude Bellingham Warnai Semifinal Liga Champions 2023 / 2024: Ketika Senior Berhadapan dengan Junior
Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Mungkin Absen di Laga Terakhir Grup A Piala Asia U-23 2024: Demi Siap Tampil di Perempat Final
Advertisement
Penundaan kompetisi ini tentu berdampak buruk pada nasib klub dan pemain. Mochamad Iriawan mengaku mendapatkan curahan hati dari klub, pemain, dan pelatih terkait nasib susah yang mereka dialami.
Mochamad Iriawan mengaku terus berkorespondensi dengan Polri terkait lanjutan kompetisi. Namun, sampai saat ini belum ada jawaban dari Polri.
"Kami sudah mengirimkan surat ke Kapolri dan belum tahu jawabannya bagaimana. Bisa tanya ke beliau," kata Mochamad Iriawan.
"Kami berharap dan memohon sekali karena kasihan para pelatih dan pemain yang sudah curhat ke saya. Jadi, kami sudah maksimal dan sekarang tinggal menunggu Polri saja," ujar pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 sudah berhenti sejak Indonesia mengawali darurat pandemi COVID-19 pada pertengahan Maret 2020. Penundaan kompetisi berdampak negatif kepada klub, pemain, dan pelatih, terutama masalah finansial.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Belum Menentukan Format
PT Liga Indonesia Baru (LIB) belum menentukan format lanjutan Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2. Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, mengaku pihaknya berhati-hati menentukan format kompetisi karena tak ingin mengganggu Piala Dunia U-20 2021.
Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 rencananya bakal dilanjutkan pada Februari 2021. Namun, penyelenggaraan kompetisi sepak bola Indonesia itu berpotensi mengganggu Piala Dunia U-20 yang digelar Mei-Juni tahun depan.
Advertisement
PT LIB ingin melihat kepastian penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 apakah sesuai jadwal awal atau tidak. Akhmad Hadian Lukita menegaskan, pada dasarnya tak ingin kompetisi mengganggu event besar tersebut.
"Format kompetisi masih dirumuskan bersama-sama tim. Masih banyak kemungkinan karena ada potensi bentrok dengan Piala Dunia U-20 2021," kata Akhmad Hadian Lukita.
"Kalau Piala Dunia U-20 2021 sesuai jadwal, kami bisa menyusul jadwal sementara liga. Ini pesta Indonesia tidak bisa diganggu liga," tegas Akhmad Hadian Lukita.
Advertisement