Sukses


Garuda Select: Kami yang Menitipkan Bagus Kahfi di FC Utrecht

Bola.com, Jakarta - Satu kaki Bagus Kahfi sudah berada di Belanda. Alumnus Garuda Select angkatan pertama dan kedua itu selangkah lagi bergabung dengan FC Utrecht. Namun, kepindahan ini diblok oleh Barito Putera, empunya si pemain. Tim asal Banjarmasin itu menolak untuk melepasnya secara sukarela.

Beberapa pekan lalu, setelah cederanya dinyatakan pulih, Bagus Kahfi terbang ke Utrecht. Di sana, ia dibantu untuk menjalani rehabilitasi demi mengembalikan kebugarannya. Maklum, pemain berambut kribo itu sudah absen dari lapangan hijau selama tujuh bulan. Dia dihajar cedera patah pergelangan kaki dan pergeseran ligamen pada Maret 2020 sewaktu memperkuat Garuda Select angkatan kedua di Inggris.

Usut punya usut, kepergian Bagus Kahfi ke Utrecht merupakan rekomendasi dari Direktur Teknik Garuda Select, Dennis Wise. Dia punya kerabat di Utrecht dan meyakinkan rekannya itu untuk menampung Bagus Kahfi sementara waktu.

Selain mengikuti rehabilitasi, Bagus Kahfi juga diajak berlatih oleh Jong Utrecht, tim junior Utrecht, yang berkompetisi di Eerste Divisie atau kompetisi kasta kedua dalam piramida sepak bola Belanda.

"Bagus Kahfi ke Utrecht itu sebenarnya bukan diundang, tapi kami yang menitipkan ke sana. Jadi menurut saya, agak lugu kalau kita berpendapat bahwa pemain Indonesia sudah mampu masuk klub Eropa apa adanya," ujar perwakilan Mola TV selaku penggagas Garuda Select, Mirwan Suwarso ketika dihubungi Bola.com, Rabu (25/11/2020).

"Kondisinya sama sekali belum seperti itu. Cuma di tempat kami, kami ingin meningkatkan pertumbuhan pemain. Bagus Kahfi dan rekannya di Garuda Select, Brylian Aldama, mereka sudah mentok di kami. Sudah tidak bisa lagi karena angkatan berikutnya pasti lebih muda. Sudah waktunya mereka bermain dengan lawan yang lebih bagus," jelas Mirwan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Diyakinkan oleh Dennis Wise

Bagus Kahfi diprediksi punya potensi dan dapat beradaptasi dengan sepak bola Eropa secara baik. Namun, Utrecht perlu menunggu kurang lebih selama setahun untuk menanti ledakan sang pemain.

"Kami pilih lawannya dari luar negeri. Karena kebetulan Bagus Kahfi cedera dan dia perlu pulih dalam ruang lingkup klub. Kalau sudah pemulihan kan harus bermain sepak bola, lari, dan lain-lain. Lewat Wise, Bagus Kahfi dititipkan ke temannya di Utrecht. Wise bilang ke temannya, bisa tidak mereka membantu Bagus Kahfi untuk menjalani rehabilitasi," ucap Mirwan.

"Pada saat rehabilitasi, Wise bilang ke temannya itu, apakah dia keberatan untuk mengambil pemain ini untuk dikembangkan lagi. Karena Wise menjamin, kalau temannya dia ini memberikan waktu 8-10 bulan untuk Bagus Kahfi, si pemain bisa berkembang dan mungkin bisa menjadi pemain bagus untuk Jong Utrecht," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Mirwan Meluruskan

Selama ini, asumsi yang terbangun di media sosial adalah Utrecht yang ngebet mendatangkan Bagus Kahfi. Faktanya, kata Mirwan, justru sebaliknya. Berkat upaya Garuda Select dan Wise, Utrecht bersedia menjajal kualitas sang pemain.

"Bukan Utrech yang bilang mereka suka Bagus Kahfi, lalu mau beli. Bukan begitu. Faktanya tidak seperti itu. Terbalik. Namun, klub di Eropa, kalau diyakinkan oleh seorang Wise, ya mau-mau saja untuk melirik. Tapi belum tentu mau investasi di situ," imbuh Mirwan.

"Dia kan dilihat dulu. Statusnya bukan seolah-olah Bagus Kahfi diburu, tidak. Belum sampai seperti itu. Mungkin kalau sudah ada 20 pemain Garuda Select yang bisa bermain dan berlatih di sana, dari situ mungkin baru bisa," terangnya.

Video Populer

Foto Populer