Sukses


Shopee Liga 1: Pindah ke Solo, Bhayangkara FC Dapat Selamat dari Manajemen PSIS

Bola.com, Semarang - Provinsi Jawa Tengah dipastikan memiliki dua wakil di ajang Liga 1 mulai musim 2021. Setelah PSIS Semarang sebagai satu-satunya wakil Jateng, kini bertambah oleh tim Bhayangkara Solo FC.

Transformasi dari tim Bhayangkara FC setelah resmi memindahkan markasnya ke Solo, sekaligus menetapkan Stadion Manahan sebagai kandangnya. Tim besutan Paul Munster sudah bermarkas di Solo dan diperkenalkan ke publik, Jumat (27/11/2020).

Praktis kini PSIS memiliki tetangga dekat, yakni Bhayangkara Solo FC dalam mengarungi kompetisi. Manajemen PSIS melalui General Manager PSIS, Wahyu Winarto turut memberikan respons positif hadirnya Bhayangkara Solo FC.

"Tentu kita menyambut baik dan Bhayangkara bisa memilih homebase di Solo semoga mereka bisa mengambil hati Pasoepati. Harapannya seperti itu. Juga berharap suporter PSIS bisa menyambut dengan baik," terangnya, Sabtu (28/11/2020).

Menurutnya, Bhayangkara FC memiliki hubungan yang begitu dekat dengan PSIS dalam perjalanan di kompetisi beberapa tahun terakhir. Terlebih salah satu petinggi Bhayangkara FC, Komjen Pol Condro Kirono yang merupakan eks Kapolda Jateng punya hubungan baik dengan Laskar Mahesa Jenar.

"Bhayangkara bukan orang baru di kita. Dulu sempat Pak Condro di Bhayangkara FC. Beliau baik hubungannya dengan PSIS," kata pria yang akrab disapa Liluk itu. 

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Tandang Lebih Dekat

Tidak ketinggalan, manajemen PSIS turut berharap Bhayangkara Solo FC bisa meraih prestasi setelah pindah rumah ke Solo. Di sisi lain, ada sejumlah keuntungan bagi PSIS dengan kepindahan Bhayangkara FC dari Jakarta ke Solo.

Satu di antaranya adalah jarak yang cukup dekat secara geografis antara Solo dengan Semarang ketika harus menjalani partai tandang. Terlebih dengan adanya jalur tol yang semakin memudahkan perjalanan dari Semarang ke Solo, begitu juga sebaliknya.

"Selain jarak yang relatif mudah dijangkau, kami juga tidak khawatir potensi gesekan antar suporter. Kami yakin baik suporter PSIS dan Solo sudah lebih dewasa. Sepak bola adalah hiburan, bukan permusuhan," jelas Liluk.

Video Populer

Foto Populer