Sukses


Kisah Inspiratif Gelandang Bali United, Peran Bapak Bangkitkan Semangat Setelah Alami Kecelakaan

Bola.com, Jakarta - I Kadek Agung Widnyana, punya kisah yang layak untuk dijadikan inspirasi. Dengan dorongan semangat dari orang tua, khususnya bapak, Gelandang Bali United itu sanggup bangkit dari kecelakaan yang membuatnya absen bermain sepak bola selama satu tahun.

Karier profesional di sepak bola yang sudah diimpikannya sejak kecil tidaklah berjalan mulus. Banyak jalan terjal yang I Kadek Agung Widnyana lewati sebelum bergabung dengan Bali United, bahkan Timnas Indonesia U-23.

Gelandang yang akrab dengan nomor punggung 18 itu juga harus rela mengurangi waktunya bermain dengan teman-teman seusianya demi mengejar cita-cita berkarier secara profesional di dunia si kulit bundar.

Beruntung baginya, lingkungan sekitarnya, ditambah dengan dorongan dari keluarga besarnya, terutama orang tuanya, membuat I Kadek Agung Widnyana mantap untuk mengejar cita-cita menjadi pesepak bola.

"Sejak kecil saya sudah belajar bermain sepak bola. Bagi saya sepak bola adalah segalanya. Bapak sering ajak menonton sepak bola dan lingkungan rumah juga olahraga yang populer cuma satu, yaitu sepak bola. Hal inilah yang membuat saya suka dengan sepak bola," kata Kadek Agung dilansir dari laman YouTube Bali United.

"Mungkin karena sudah senang, jadi waktu bermain berkurang karena saya fokus ke sepak bola. Tapi karena sepak bola adalah hobi dan cita-cita, jadi saya senang dan bisa menggantikan waktu bermain yang hilang," ujarnya lagi.

 

2 dari 4 halaman

Peran Bapak

Seperti kebanyakan pesepak bola baik di dalam maupun luar negeri, seringkali bakat atau ketertarikan seorang pemain terhadap sepak bola menurun dari orang tuanya. Kadek Agung pun demikian.

Sang bapak, meski bukan pesepak bola profesional, berperan penting dalam perjalanan karier Kadek Agung. Sosoknya selalu memberikan dukungan, motivasi, dan suntikan semangat kepada anaknya tercinta.

Bahkan, nomor punggung 18 yang ia gunakan diakuinya karena mengikuti kebiasaan bapaknya. "Orang tua senang, lingkungan mendukung juga. Bapak dulu pemain sepak bola, walaupun bukan pemain profesional, tapi memang suka main bola, dan nomor 18 itu pemberian dari bapak."

Buat Kadek Agung, keluarga memiliki peran yang begitu vital sepanjang kariernya hingga kini. Ia tak pernah lupa untuk meminta pesan atau motivasi ke orang tua dan keluarganya.

 

3 dari 4 halaman

Kecelakaan Tak Surutkan Cita-Cita Kadek Agung

Perjalanan Kadek Agung mewujudkan ambisinya menjadi pesepak bola nyaris sirna saat ia mendapatkan kecelakaan yang membuatnya absen selama satu tahun.

Kejadian itu terjadi saat dirinya hendak pulang dari sekolah menuju rumahnya. Tak banyak yang ia ingat, kecuali luka-luka di sekujur tubuh Kadek Agung selepas ia membuka matanya.

"Saat itu pulang sekolah. Saya sudah dekat rumah, saya tidak ingat lagi, tiba-tiba saya sudah di rumah sakit. Yang saya ingat saya di rumah sakit dengan jahitan, retak di tangan dan di dagu," ujarnya.

Tentu kabar itu bukan saja menyesakkan buat Kadek Agung. Orang tuanya juga sangat khawatir mengetahui anaknya mengalami kecelakaan.

Mereka cemas putra tercintanya tak bisa lagi bermain sepak bola. "Orang tua sudah menangis, takut kehilangan, sebab dia tahu anaknya ingin jadi pemain sepak bola."

"Selama satu tahun saya off dari sepak bola, tidak ada pikiran bisa masuk Bali United Youth, saya cuma fokus bagaimana caranya bisa main sepak bola lagi."

"Keluarga terus memberikan motivasi, selalu mendukung, seperti soal asupan gizi, latihan, semua didukung oleh keluarga, terutama bapak sangat mendukung saya supaya bisa balik lagi (bermain sepak bola)," lanjut Kadek Agung Bercerita.

Sumber: YouTube/Bali United

4 dari 4 halaman

Video

Video Populer

Foto Populer