Sukses


Nostalgia Djadjang Nurdjaman Ketika Persib Kehilangan Gelar Juara di Depan Mata

Bola.com, Bandung - Mantan pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, tidak menampik bahwa Maung Bandung seharusnya bisa meraih trofi juara kompetisi kasta tertinggi Tanah Air pada 2006, di mana saat itu Arcan Iurie, pelatih asal Moldova menjadi arsitek tim.

Sayangnya, semua harus pupus karena keputusan Arcan Iurie pada putaran kedua kompetisi yang meminjamkan Nyeck Nyobe ke Persela Lamongan dan mendatangkan Leo Chitescu.

"Saat itu kami juara pramusim karena memang latihan bagus dan tim juga bagus. Belakang ada Nova Arianto, Nyeck Nyobe, Patrio Jimenez. Kemudian di tengah ada Eka Ramdani dan Cababas, sementara di depan ada Bekamenga, Barkouwi, dan Zaenal Arif yang lagi bagus-bagusnya," ujar Djadjang Nurdjaman dalam channel Youtube Republik Bobotoh TV.

Djanur, sapaan karib Djadjang Nurdjaman, saat itu memang bertindak sebagai asisten pelatih. Sayangnya, peluang Persib Bandung untuk meraih gelar juara gagal setelah ada pergantian jelang putaran kedua yang dilakukan oleh Arcan Iurie sebagai pelatih kepala.

"Saat itu, memang Eka Ramdani mau dipanggil TC oleh Timnas Indonesia dengan waktu jangka lama. Saat itu Eka Ramdani memang lagi bagus. Pak Yossi sebagai manajer meminta dicarikan pemain untuk menggantikan posisi Eka," ujar Djanur.

"Kebetulan saat itu saya lagi kursus di Jakarta dan diajak nonton sepak bola. Saya melihat Robertino Pugliara, tapi kalau mengambil pemain asing, konsekuensinya harus mencoret seorang pemain asing karena kendala kuota," lanjut mantan pelatih Persib Bandung itu.

Video

2 dari 2 halaman

Gagal Juara

Djanur kemudian memang membawa Robertino Pugliara ke Bandung dan para pemain Persib saat itu senang dengan gaya permainannya.

"Namun, akhirnya dalam rapat Nyeck Nyobe dicoret dan masuklah Leo Chitescu. Bekamenga pun marah sampai akhirnya tidak kembali setelah memperkuat tim nasional negaranya," ungkap Djanur.

Kehadiran Chitescu ternyata membuat Persib Bandung terseok-seok hingga prestasi juara yang berada di depan mata gagal diraih.

"Musim itu seharusnya Persib juara lagi karena bagus-bagusnya. Saat itu rasanya nyesek juga karena harusnya bisa juara," ujar pelatih asal Majalengka, Jawa Barat itu.

Video Populer

Foto Populer