Sukses


Rekam Jejak Persipura di Liga Champions Asia dan Piala AFC: Pernah Tembus Semifinal

Bola.com, Jakarta - Untuk ketiga kalinya sepanjang sejarah, Persipura Jayapura bermain di Piala AFC, turnamen antarklub Asia kelas dua. Mutiara Hitam, julukannya, punya rekor menjanjikan di kejuaraan ini.

PSSI baru saja mengubah keputusannya dengan meloloskan Persipura Jayapura ke Piala AFC 2021 bersama Bali United. Sebelumnya, slot Mutiara Hitam didapatkan Persija Jakarta.

Persipura Jayapura melaju ke Piala AFC 2021 dengan status peringkat ketiga kompetisi domestik alias Shopee Liga 1 2019. Mutiara Hitam bisa menerima tiket ini karena kampiun Piala Indonesia 2018/2019, PSM Makassar dan runner up Liga 1 2019, Persebaya Surabaya, tidak lolos verifikasi klub profesional AFC 2020.

Pengalaman pertama Persipura Jayapura berkiprah di Piala AFC terjadi pada 2011. Mutiara Hitam lolos sebagai runner-up Indonesia Super League (ISL) 2009/2010.

Pada kesempatan pertamanya ini, Persipura Jayapura tergabung di Grup H dengan klub Thailand, Chonburi; tim Hong Kong, South China; dan wakil India, Kingfisher East Bengal. Mutiara Hitam berhasil tampil perkasa dengan mengoleksi 11 poin dari enam pertandingan.

Torehan itu sudah cukup membuat Persipura Jayapura melaju ke semifinal sebagai runner-up grup untuk menantang wakil Vietnam, Song Lam Nghe An. Mutiara Hitam secara meyakinkan menang 3-1 di kandang lawan untuk lolos ke delapan besar.

Sayang, laju Persipura Jayapura harus terhenti di babak perempat final. Boaz Solossa dan kawan-kawan kalah agregat dari tim Iraq, Arbil, dengan agregat 1-3.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Piala AFC 2014

Kesempatan kedua Persipura Jayapura datang di Piala AFC 2014. Mutiara Hitam lolos dengan atribut kampiun ISL 2013.

Persipura Jayapura menempati Grup E bersama tim India, Churchill Brothers, wakil Singapura, Home United yang kini bernama Lion City Sailors, dan klub Maladewa, New Radiant.

Meraih 11 poin dari enam laga, Persipura Jayapura melenggang ke babak 16 besar untuk bertemu wakil Myanmar, Yangon United. Dalam laga satu leg, Mutiara Hitam sukses menang besar 9-2 atas tamunya itu.

Persipura Jayapura lolos ke perempat final untuk menantang tim Kuwait, Al-Kuwait. Pada pertemuan pertama, Mutiara Hitam kalah tipis 2-3.

Namun, Persipura Jayapura berhasil bangkit di leg kedua. Mutiara Hitam mengamuk dengan membantai jawara Liga Kuwait 2012/2013 itu dengan skor telak, 6-1. Agregat 8-4 mengantar Robertino Pugliara dan kawan-kawan melaju ke semifinal.

Di semifinal, Persipura Jayapura kembali bertemu wakil Kuwait lainnya, yaitu Al-Qadsia. Kali ini, Mutiara Hitam tidak mampu berbuat banyak.

Persipura Jayapura kalah 2-4 pada leg pertama di Kuwait, dan dicukur enam gol tanpa balas pada laga kedua di Stadion Mandala. Laju sensasional Mutiara Hitam akhirnya harus terhenti di semifinal.

Padahal ketika itu, langkah Persipura Jayapura tinggal dua kali lagi untuk membuat sejarah sebagai tim Indonesia pertama yang menjuarai Piala AFC.

Pada dua edisi itu, format Piala AFC masih layaknya turnamen pada umumnya. Sistem gugur masih menganut satu bagan. Belakangan, format untuk fase knock-out berubah dengan dibagi ke tiga zona, ASEAN, inter-zone, dan Asia Barat.

Pada 2017, Persipura sebenarnya punya peluang bermain di Piala AFC bersama Persib Bandung. Status keduanya adalah runner-up dan kampiun ISL 2014.

AFC sempat mengirimkan tiga kali surat kepada PSSI terkait keikutsertaan di Piala AFC 2017, namun tidak digubris karena saat itu PSSI sedang masa transisi kepengurusan lama ke baru.

"Saat kami, pengurus yang baru, masuk, memang sudah telat. Jadi, tidak ter-update oleh kami. Tetapi kami sudah mencoba melobi AFC, baik melalui surat atau datang langsung ke AFC untuk menjelaskan kondisi yang terjadi. Namun, tetap tak bisa. Sebab, mereka telah menggelar drawing dan sudah ada tim lain yang menggantikan," ujar Sekjen PSSI kala itu, Ade Wellington, pada medio Desember 2016.

3 dari 3 halaman

2 Kali Bermain di Liga Champions Asia

Di Liga Champions Asia (LCA), turnamen antarklub Asia kelas satu, Persipura Jayapura pernah dua kali berkiprah. Mutiara Hitam tampil pada 2010 dan 2012.

Sebenarnya pada LCA 2006, Persipura Jayapura juga lolos dengan status juara Divisi Utama Liga Indonesia. Namun, PSSI terlambat mendaftarkan Mutiara Hitam sehingga tiket tersebut lenyap begitu saja.

Pada LCA 2010, Persipura Jayapura langsung gugur di babak penyisihan. Mutiara Hitam yang tergabung di Grup F bersama tim Jepang, Kashima Antlers, klub Korea Selatan, Jeonbuk Hyundai Motors, dan wakil China, Changchun Yatai, terpuruk di dasar klasemen dengan tiga poin dari enam pertandingan.

Polemik sempat terjadi pada 2012. Kala itu, PSSI lupa mendaftarkan Persipura Jayapura ke LCA sebagai kampiun ISL 2010/2011. Mutiara Hitam sempat membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Untungnya, gugatan Persipura dikabulkan dan Mutiara Hitam diperbolehkan tampil, namun melalui babak play-off.

Di babak play-off Zona Timur, Persipura Jayapura takluk 0-3 dari klub Australia, Adelaide United. Satu gol yang bersarang di gawang Mutiara Hitam bersumber dari Sergio van Dijk, bomber naturalisasi Timnas Indonesia asal Belanda.

Video Populer

Foto Populer