Bola.com, Semarang - Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia yang seharusnya digelar bulan Mei mendatang ditunda. FIFA menunda pelaksanaan Piala Dunia U-20 dengan bergeser ke tahun 2023.
Belum meredanya wabah virus corona, menjadi penyebab Piala Dunia U-20 dijadwalkan ulang. Bagi Indonesia, ini menjadi sebuah pukulan karena selain telah melakukan berbagai persiapan seperti venue, juga menyangkut skuad yang sudah disiapkan.
Baca Juga
Ragnar Oratmangoen Bandingkan Gaya Bermain Shin Tae-yong di Timnas Indonesia dengan Pelatihnya di Eropa
Perempat Final Piala Asia U-23 2024: Striker Andalan Korsel yang Berbahaya untuk Pertahanan Timnas Indonesia U-23 Rupanya Sedang Wamil
Kepada Media Timur Tengah, Erick Thohir Bercerita Mengenai Keberhasilan Timnas Indonesia Lolos dari Fase Grup Piala Asia U-23 2024
Advertisement
Pemerintah telah membangun dan merenovasi besar-besaran venue di enam kota tuan rumah Piala Dunia U-20 Indonesia. Sementara skuad Timnas Indonesia U-19 di bawah naungan pelatih Shin Tae-yong juga digembleng hingga ke luar negeri.
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi memiliki pandangan terhadap penundaan Piala Dunia U-20 yang sebenarnya tinggal lima bulan lagi. Menurutnya, pemerintah perlu tetap memperhatikan infrastruktur yang sudah dibangun, walau Piala Dunia harus diundur.
"Tentunya semua pihak kecewa dengan penundaan Piala Dunia U-20. Namun ada catatan terkait infrastruktur. Pemerintah dalam hal ini Kementerian terkait dan pemerintah daerah tidak boleh lepas tangan soal infrastruktur," kata Yoyok Sukawi, Senin (28/12/2020).
"Stadion-stadion yang sudah dibenahi itu harus tetap dirawat walaupun Piala Dunia U-20Â tidak jadi. Jangan sampai Piala Dunia tidak jadi, kemudian infrastrukturnya dibiarkan. Sayang kalau demikian, biar nanti ketika tahun 2023 Indonesia benar-benar siap dari segi venue," ungkapnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Situasi Tak Mudah
Pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya ini menambahkan, memang tidak mudah dalam situasi pandemi COVID-19, cukup membuat rawan bagi pengerjaan renovasi stadion. Tidak adanya kompetisi, ditambah wabah COVID-19 belum mereda, menjadi penyebabnya.
"Situasi sekarang ini rawan banyak infrastruktur olahraga yang tak terurus. Ini yang harus jadi catatan pemerintah dan terutama yang disiapkan untuk Piala Dunia nanti agar bisa dirawat dengan baik," jelasnya.
Advertisement