Sukses


Mahmoud Eid Tinggalkan Persebaya, Aji Santoso Pasrah

Bola.com, Surabaya - Penyerang sayap Mahmoud Eid secara resmi memutuskan hengkang dari Persebaya Surabaya. Pemain berpaspor Palestina itu mengaku tidak bisa menunggu lagi di tengah ketidakpastian nasib Shopee Liga 1 2020.

Pelatih Persebaya, Aji Santoso, sudah lama menerima curahan hati dari Mahmoud Eid mengenai masalah ini. Dia juga menghormati keputusan pemain berusia 27 tahun itu karena pihak klub juga tidak bisa memberikan jaminan kompetisi akan bergulir lagi.

“Dari awal sudah saya sampaikan bahwa manajemen Persebaya akan menghormati apa yang menjadi keputusan pemain,” kata Aji Santoso kepada Bola.com, Senin malam (28/12/2020).

“Menurut saya tidak ada masalah karena memang kami bisa memahami situasi dan kondisi sepak bola Indonesia yang saat ini. Mudah-mudahan Mahmoud bisa sukses di tempat lain,” imbuh pelatih asal Malang itu.

Mahmoud Eid tercatat baru bergabung Persebaya pada awal musim ini. Dia menjadi bagian skuat Bajul Ijo saat menjuarai Piala Gubernur Jatim 2020. Berikutnya, pemain yang juga memegang paspor Swedia itu hanya tampil dalam dua laga Liga 1 sebelum dihentikan akibat pandemi Covid-19.

Kepergian Mahmoud Eid membuat Persebaya telah kehilangan tiga pemain asing. Sebelumnya, striker David da Silva (Brasil) dan gelandang Makan Konate (Mali) lebih dulu berpamitan dengan alasan yang serupa.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Hormati Keputusan Mahmoud Eid

Kondisi ini membuat Persebaya hanya memiliki satu pemain asing tersisa, yakni gelandang asal Australia, Aryn Williams. Sejauh ini, Aryn juga belum membuat keputusan terkait nasibnya di tengah situasi kacau sepak bola Indonesia.

Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, juga menghormati keputusan Mahmoud tersebut. Pihaknya tidak bisa memberi jaminan kepastian kelanjutan kompetisi. Situasi itu masih terus berlangsung sampai sekarang ini. 

Kepergian Mahmoud menambah daftar pemain asing yang masuk gerbong eksodus meninggalkan kompetisi di Indonesia. Candra mengingatkan kepada PSSI agar segera memberi kepastian agar situasi ini tidak terus terjadi.

“PSSI harus segera menentukan status kompetisi. Semakin tidak jelas, daya tarik kompetisi makin pudar. Hal itu, membuat pemain asing berpikir ulang untuk bermain di Indonesia,” ucap pria asli Bojonegoro itu.   

Video Populer

Foto Populer