Sukses


Renovasi Lapangan Pendukung di Solo Tetap Berjalan meski Piala Dunia U-20 Mundur 2 Tahun

Bola.com, Solo - Pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia ditunda tahun 2023. Meski demikian, daerah yang ditunjuk sebagai tuan rumah tetap melanjutkan pembangunan insfastruktur.

Pemerintah telah menggelontorkan dana cukup besar untuk menyiapkan venue istimewa di enam kota penyelenggaraa. Stadion direnovasi megah, begitu pula lapamhan pendukung sebagai lokasi latihan tim peserta.

Di Kota Solo, pembenahan di empat lapangan latihan yang terus dikerjakan. Solo yang ditunjuk sebagai satu di antara host Piala Dunia U-20 menyiapkan empat lapangan pendukung selain Stadion Manahan sebagai venue utamanya, yakni Stadion Sriwedari, lapangan Kottabarat, lapangan, Sriwaru, dan lapangan Banyuanyar.

Pantauan Bola.com di lapangan Banyuanyar, proses renovasi masih berjalan dengan sejumlah material bangunan dan sejumlah alat berat.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menjelaskan bahwa proses renovasi di empat lapangan dan Stadion Manahan tetap berjalan, meski terjadi penundaan Piala Dunia U-20.

"Karena sudah melakukan penandatanganan kontrak pekerjaan tetap lanjut, meskipun Piala Dunia U-20 ditunda 2023," jelas Hadi Rudyatmo, Selasa (29/12/2020).

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Dana Rp 78,8 miliar

Menurutnya, rekanan pelaksana proyek telah melakukan tanda tangan kontrak 6 November dan berakhir pertengahan tahun 2021. Belum lama ini Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali meninjau Stadion Manahan dan lapangan pendukung.

KemenPUPR mengucurkan dana Rp 78,8 miliar untuk memperbaiki lampu Stadion Mamahan dari 1.500 LUX menjadi 2.400 LUX. Dana sebesar itu juga diperuntukan memperbaiki empat lapangan latihan pemain negara peserta Piala Dunia U-20.

Video Populer

Foto Populer