Sukses


Alasan Fakhri Husaini Memilih Jadi Pelatih Tim PON Aceh

Bola.com, Makassar - Sosok Fakhri Husaini kental mewarnai perjalanan sepak bola Tanah Air, baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih. Pria kelahiran Lhokseumawe, 27 Juli 1965 itu tercatat tampil 42 kali bersama Timnas Indonesia dengan raihan 13 gol, di mana pencapaian terbaiknya bersama Tim Garuda adalah medali perak sepak bola SEA Games 1997.

Statusnya sebagai karyawan PT Pupuk Kaltim Bontang membuat Fakhri Husaini tidak banyak memperkuat klub di kompetisi kasta tertinggi. Padahal, ia sudah merantau meninggalkan tanah kelahirannya sejak usianya masih 19 tahun dengan bergabung bersama Bina Taruna, klub amatir binaan Bea Cukai.

Selepas dari Bina Taruna, ia berkostum Lampung Putera, Petrokima Putera, dan PKT Bontang yang berkiprah di kompetisi Galatama. Bersama klub terakhir inilah, Fakhri memutuskan pensiun sebagai pemain setelah membawa PKT menembus final Liga Indonesia 1999/2000 meski akhirnya takluk di tangan PSM Makassar dengan skor 2-3.

Pensiun sebagai pemain, Fakhri Husaini menggeluti dunia kepelatihan. Statusnya sebagai karyawan PKT membuatnya hanya menangani tim perusahaan dan tim nasional. Bersama Garuda Muda, Fakhri menjulang dengan keberhasilan membawa Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2018 dan meloloskan Timnas Indonesia U-19 ke putaran final Piala AFC U-19.

Sejatinya, tenaga dan pikiran Fakhri Husaini masih dibutuhkan ketika Shin Tae-yong menjadi pelatih Timnas Indonesia. Tapi, mantan kapten Timnas Indonesia ini memilih mundur karena hanya menjadi asisten pelatih.

Dalam channel Youtube Ichsan Maulana, Fakhri Husaini mengungkap alasannya. Menurutnya, di level Timnas Indonesia peran seorang asisten tidak terlalu signifikan. Apalagi Shin Tae-yong juga membawa staf sendiri dari negaranya.

"Jadi saya pikir lebih baik tim nasional ditangani Shin Tae-yong dan stafnya. Kantor saya juga belum tentu memberikan dispensasi kalau saya hanya menjadi asisten," ujar Fakhri Husaini.

Video

2 dari 2 halaman

Alasan Memilih Jadi Pelatih Tim PON Aceh

Belakangan Fakhri Husaini dikabarkan mencapai kesepakatan dengan KONI Aceh dan Asprov PSSI Aceh untuk menangani tim sepak bola provinsi itu pada PON 2021 di Papua.

"Saya sudah pernah berbakti buat klub dan negara. Kini saatnya saya berbakti buat daerah sendiri," ujar Fakhri Husaini yang memasuki masa pensiun sebagai karyawan PKT pada Januari ini.

Alasan itulah yang membuat Fakhri menepikan tawaran sejumlah klub Liga 1 dan Liga 2 yang tertarik memakai jasanya. Menurut Fakhri, menangani tim PON Aceh jelas bukan tugas yang mudah.

Ia pun menegaskan tidak mungkin mau mempertaruhkan reputasinya dengan mempersiapkan tim ala kadarnya. Itulah mengapa Fakhri tanpa sungkan meminta dukungan dari seluruh stakeholder sepak bola di Aceh.

"Bagi saya, menjadi tim PON Aceh adalah amanah sekaligus tantangan," pungkasnya.

Video Populer

Foto Populer