Sukses


M. Yasir, Kiper yang Punya Rekam Jejak Karier Identik seperti Gianluigi Buffon

Bola.com, Jakarta - Dalam berkarier sebagai pemain sepak bola, tidak sedikit yang memiliki perjalanan yang unik. Satu di antaranya dalam menemukan posisi bermain sejak saat masih belajar bermain hingga dalam kariernya di level profesional.

Tidak sedikit pemain yang akhirnya punya posisi bermain jauh berbeda ketika di awal berkecimpung di lapangan hijau. Sebut saja untuk kiblat sepak bola dunia, penjaga gawang legendaris Italia, Gianluigi Buffon.

Kiper Juventus tersebut saat masih remaja bukanlah seorang penjaga gawang, melainkan striker karena punya postur ideal. Meski nyatanya Buffon justru sukses dan menjadikan dirinya sebagai salah satu kiper terhebat di dunia.

Cerita menarik seperti Buffon tersebut juga pernah dialami oleh Muhammad Yasir. Kiper asal Medan yang dikenal tangguh pada Liga Indonesia beberapa tahun lalu. Kisah menariknya dialami saat masih di sekolah sepak bola (SSB).

"Posisi awal saya sebenarnya bukan penjaga gawang, tapi striker saat ikut Liga Milo di SSB. Saya punya postur tinggi bahkan dijuluki Jan Koller (striker lawas Republik Ceko). Pelatih bilang saya punya postur pas jadi kiper," terang M. Yasir dalam kanal YouTube Kedanku.

"Tapi masalahnya saya tidak punya sarung tangan, mahal kalau beli. Sampai saya harus pakai sarung tangan kerja pabrik ayah saya. Lalu saya coba-coba ternyata enak juga jadi kiper, tidak lelah harus lari-lari di lapangan," kenangnya.

Karier M. Yasir sebenarnya cukup apik di Liga Indonesia. Bermain di tim profesional pertamanya yakni Persijatim Solo FC pada usia 18 tahun.

Kemudian melanglang buana ke banyak klub seperti Pelita Krakatau Steel, Persikota Tangerang, Arema Malang, Persija Jakarta, Persijap Jepara, Persiba Bantul, dan Persis Solo.

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Panggilan Timnas dan Soal Blunder

Tidak hanya di level klub, M. Yasir juga pernah mendapat pengalaman berseragam Timnas Indonesia. Tepatnya saat menjalani pemusatan latihan menghadapi SEA Games 2007.

Pelatih Timnas saat itu adalah Ivan Kolev, menyaksikan langsung ketangguhannya menjaga gawang Persikota dalam beberapa pertandingan. Alhasil Muhammad Nasuha diminta Kolev menghubungi Yasir untuk ikut bergabung dalam TC Timnas.

"Ada juga pertandingan mengesankan Persikota melawan Persik Kediri, karena tidak pernah main, main di Kediri sebagai juara bertahan dengan banyak pemain hebat," tuturnya.

"Saya bilang siap, pas pemanasan terkena cedera engkel. Kemudian disuntik untuk tetap bisa main. Main perdana dan bagus dengan skor akhir 2-2," papar pria kelahiran Medan, 13 Januari 1985.

"Berkat laga di Kediri, kembali ke Tangerang dan mengalahkan Sriwijaya FC. Puncaknya melawan tuan Persib Bandung, kebetulan Ivan Kolev nonton di Stadion. Dia tanya ke Muhammad Nasuha soal saya, dan telepon saya untuk main ke Timnas. Sempat terkejut saya anggap bercanda," ujarnya yang masih mengingat memori itu.

Benar saja, Yasir mendapat surat resmi pemanggilan pemusatan latihan Timnas di luar negeri selama tiga bulan. Meski ia sempat merasa sedih harus meninggalkan keluarga.

Hal lain yang mewarnai karier M. Yasir adalah blunder saat bermain di lapangan. Yasir kerap disebut kiper yang sering melakukan blunder, meski ia juga kerap tampil gemilang.

"Sering melakukan blunder, kayaknya lebih banyak blundernya. Salah satu yang paling saya ingat di Piala Indonesia. Bola tendangan saya mengenai teman dan justru masuk ke gawang sendiri," kata Yasir dengan nada bercanda.

"Hampir semua striker menjengkelkan, karena membuat gol ke gawang saya. Kalau tidak, pasti saya awet di Timnas," jelasnya. 

 

Sumber: Channel Youtube 

Video Populer

Foto Populer