Sukses


7 Mesin Gol Timnas Indonesia pada 5 Edisi Terakhir SEA Games: Dari Duet Papua pada 2011 hingga Top Scorer 2019

Bola.com, Jakarta - Sejak terakhir kalinya pada 1991, Timnas Indonesia hingga saat ini masih mengincar medali emas SEA Games yang belum lagi diperoleh. Padahal hampir setiap edisinya, Tim Garuda yang kemudian diwakili Timnas Indonesia U-23 mulai 2001 dan U-22 mulai 2017, memiliki pemain-pemain berkualitas yang diharapkan bisa mengakhiri penantian panjang itu.

Timnas Indonesia terakhir kali meraih medali emas SEA Games pada 1991 di Manila, Filipina. Sejak saat itu, Tim Garuda belum lagi meraih predikat terbaik di cabang olahraga sepak bola pesta olahraga Asia Tenggara itu, di mana 4 medali perak dan 2 medali perunggu adalah torehan yang cukup baik hingga saat ini.

Medali emas SEA Games 1991 diraih Timnas Indonesia ketika turnamen tersebut masih mempertandingkan tim nasional level senior yang bertahan hingga 1999. Sejak SEA Games 2001, tim peserta dalam cabang sepak bola SEA Games adalah tim U-23.

Dalam lima edisi terakhir, yaitu mulai dari 2011 hingga 2019, Timnas Indonesia U-23 dan U-22 mampu memperlihatkan permainan apik yang membuat mereka berhasil meraih 3 medali perak dan 1 medali perunggu. Sekali lagi, Tim Garuda Muda belum bisa kembali meraih medali emas.

Para pemain terbaik Indonesia yang dipanggil memperkuat Tim Garuda mampu memperlihatkan penampilan apik dan selalu mampu lolos ke semifinal. Namun, untuk menjadi yang terbaik, Timnas Indonesia masih belum berhasil.

Namun, dalam empat dari lima edisi terakhir SEA Games, pemain muda kebanggaan Indonesia selalu mampu berada di jajaran pencetak gol terbanyak, meski dalam lima edisi tersebut hanya dua kali pemain Timnas Indonesia bisa menyabet predikat top scorer.

Siapa saja mesin gol Timnas Indonesia dalam lima edisi terakhir SEA Games?

Video

2 dari 7 halaman

Osvaldo Haay, Mesin Gol di SEA Games 2019

Osvaldo Haay boleh dibilang menjadi yang paling subur di SEA Games dalam lima edisi terakhir dengan mencetak delapan gol. Kedelapan gol tersebut berhasil dicetaknya di SEA Games 2019, setelah pada debutnya untuk Tim Garuda Muda di SEA Games 2017 tak ada catatan gol dari pemain asal Papua ini.

Pertama kali tampil membela Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2017, Osvaldo Haay diplot sebagai pemain sayap oleh Luis Milla. Sukses ikut mengantar Tim Garuda Muda hingga ke semifinal, Osvaldo Haay tanpa catatan gol pada edisi tersebut.

Baru ketika bermain bersama Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2019, Osvaldo Haay memperlihatkan naluri tajam seorang penyerang. Bermain di bawah asuhan Indra Sjafri, Osvaldo Haay diberikan kepercayaan untuk menjadi penyerang tengah.

Delapan gol yang dicetaknya pada SEA Games 2019 menjadi catatan yang luar biasa. Ia menjadi top scorer bersama penyerang Vietnam, Ha Duc Chinh, yang berhasil membawa timnya meraih medali emas. Sementara Osvaldo Haay harus tertunduk karena Timnas Indonesia lagi-lagi hanya meraih medali perak pada edisi ini.

3 dari 7 halaman

Evan Dimas, Andalan dalam 3 Edisi SEA Games

Gelandang Timnas Indonesia yang satu ini boleh dibilang sudah sangat berpengalaman tampil di SEA Games. Evan Dimas pertama kali membela Tim Garuda Muda di SEA Games 2015, di mana saat itu ia baru saja tampil cemerlang bersama Timnas Indonesia U-19 dan menjadi juara Piala AFF U-19 2013.

Evan Dimas terhitung sudah tiga kali memperkuat Timnas Indonesia di SEA Games, mulai dari 2015 hingga 2019. Dalam tiga edisi SEA Games yang sudah dijalaninya, Evan Dimas sudah berhasil mencetak tujuh gol.

Bahkan tidak menutup kemungkinan ia akan kembali tampil di SEA Games 2021. Seperti halnya ketika memperkuat Tim Garuda Muda di SEA Games 2019, Evan Dimas bisa menempati kuota pemain overage yang diterapkan di SEA Games sejak 2019 lalu.

Saat ini pemain asal Surabaya itu mendapatkan panggilan mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia proyeksi SEA Games 2021 yang dipimpin Shin Tae-yong di Jakarta.

Dalam penampilan pertamanya di SEA Games pada 2015, Evan Dimas mampu mempersembahkan empat gol dan menjadi pencetak gol terbanyak Timnas Indonesia U-23 pada edisi tersebut. Muchlis Hadi Ning saja yang berposisi sebagai striker hanya bisa mencetak tiga gol.

Bermain lebih ke dalam di bawah asuhan Luis Milla pada 2017, Evan Dimas tercatat hanya mencetak satu gol dalam SEA Games yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia itu.

Sementara pada 2019, Evan Dimas mampu mencetak tiga gol yang membawa Timnas Indonesia melangkah hingga ke final. Sayang, dalam laga final, Evan mengalami cedera cukup parah karena pelanggaran keras pemain Vietnam.

Evan Dimas pun gagal membantu Tim Garuda Muda meraih medali emas pada edisi 2019, padahal momen itu menjadi sangat bagus baginya untuk mempersembahkan emas, setelah pada 2017 membantu Timnas Indonesia meraih medali perunggu.

4 dari 7 halaman

Patrich Wanggai dan Titus Bonai, Duet Maut di SEA Games 2011

SEA Games 2011 memiliki nuansa tersendiri bagi Timnas Indonesia yang menjadi tuan rumah. Para pemain muda yang memperkuat Timnas Indonesia U-23 yang ditangani oleh Rahmad Darmawan itu mampu memperlihatkan performa luar biasa sejak pertandingan pertama.

Ketika itu, hadir duet maut asal Papua yang menjadi pujaan seluruh masyarakat Indonesia bernama Patrich Wanggai dan Titus Bonai. Keduanya mampu menyihir puluhan ribu mata yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Dalam pertandingan pertama saja, ketika Timnas Indonesia U-23 menang telak 6-0 atas Kamboja, Patrich Wanggai mempersembahkan dua gol, sementara Titus Bonai mencetak satu gol.

Duet maut asal Papua ini pun terus menecetak gol dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya yang dijalani Timnas Indonesia. Hanya saat menghadapi Malaysia di laga terakhir Grup A saja keduanya tidak mempersembahkan gol karena Tim Garuda Muda kalah 0-1 dan lolos sebagai runner-up grup.

Duet Patrich Wanggai dan Titus Bonai kembali mempersembahkan gol di laga semifinal, masing-masing pemain mencetak satu gol yang mengantarkan Timnas Indonesia menang 2-0 atas Vietnam. Sayang, Tim Garuda Muda kalah dari Malaysia di pertandingan final lewat drama adu penalti.

Kegagalan Patrich Wanggai dan Titus Bonai menecetak gol pada laga final membuat keduanya tak bisa meraih predikat pencetak gol terbanyak yang akhirnya diraih oleh pemain Laos, Lamnao Singto, yang mencetak enam gol.

Patrich Wanggai tercatat mencetak lima gol, sementara Titus Bonai mencetak empat gol sepanjang SEA Games 2011.

5 dari 7 halaman

Egy Maulana Vikri

Penyerang yang kini bermain bersama klub Polandia, Lechia Gdansk, itu memang sudah menjadi andalan sejak di Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri pada 2017 hingga 2018. Egy Maulana Vikri pun kembali dibawa oleh Indra Sjafri ketika menangani Timnas Indonesia U-22 tampil di SEA Games 2019.

Hasilnya sudah bisa diduga, Egy Maulana Vikri menjadi pemain yang diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi lapangan dan mampu memperlihatkan perpaduan yang bagus dengan rekan-rekan setimnya, termasuk Osvaldo Haay yang menjadi satu dari dua pencetak gol terbanyak di SEA Games 2019.

Egy Maulana Vikri pun mampu mengemas empat gol sepanjang turnamen. Ia menjadi pencetak gol pertama Timnas Indonesia di SEA Games 2019, ketika golnya pada menit keempat bersarang di gawang Thailand ketika Tim Garuda Muda menang 2-0 pada laga pertama mereka di Grup B.

Egy kemudian mencetak dua gol ketika Timnas Indonesia menang telak 8-0 atas Brunei Darussalam. Sementara satu gol lain diciptakan Egy ketika membantu Timnas Indonesia menang 4-2 atas Myanmar di semifinal dan memastikan Tim Garuda Muda lolos ke final.

6 dari 7 halaman

Septian David Maulana

Septian David Maulana menjadi pemain yang menjadi bintang di SEA Games 2019. Pemain asal Semarang yang awalnya kerap bermain sebagai penyerang sayap itu dipercaya oleh Luis Milla bermain di belakang striker. Hasilnya, performanya justru sangat optimal.

Mengawali pundi-pundi golnya di SEA Games 2017 lewat titik putih pada pertandingan pertama, Septian David tercatat selalu mencetak gol dalam dua pertandingan pertama Timnas Indonesia U-22 di Kuala Lumpur.

Satu gol lain dicetak Septian David ketika Timnas Indonesia U-22 menang 3-1 atas Myanmar dalam perebutan medali perunggu.

7 dari 7 halaman

Saddil Ramdani

Selain Evan Dimas, Saddil Ramdani adalah pemain yang juga tercatat lebih dari satu kali memperkuat Timnas Indonesia di SEA Games. Dalam dua edisi SEA Games tersebut, Saddil Ramdani tercatat sudah mencetak tiga gol.

Pengalamannya memperkuat Timnas Indonesia U-22 pertama kali datang pada saat SEA Games 2017 di bawah asuhan Luis Milla. Saddil Ramdani yang terhitung sangat muda ketika itu, mampu menjadi andalan Luis Milla di sisi sayap.

Bahkan dalam momen yang sangat istimewa, di mana Timnas Indonesia U-22 menang 3-0 atas Filipina pada 17 Agustus 2017, bertepatan dengan Hari Peringatan Kemerdekaan Indonesia yang ke-72, Saddil Ramdani mencetak gol indah dan merayakannya bersama suporter Tim Garuda di Shah Alam Stadium, Selangor.

Sementara itu, pada SEA Games 2019, Saddil Ramdani menambah dua golnya di arena SEA Games. Saddil mencetak masing-masing satu gol dalam dua pertandingan ketika Tim Garuda Muda menang telak 8-0 atas Brunei Darussalam dan 4-0 atas Laos.

Video Populer

Foto Populer