Sukses


Kisah Suwito, Pemain Keturunan Tionghoa yang Berkarier Singkat di Persebaya

Bola.com, Surabaya - Nama Suwito alias Kho Gieng Sien sempat mencuat ketika Persebaya Surabaya merekrutnya jelang Liga Indonesia 2001-2002. Perekrutan ini jadi pembicaraan publik Surabaya karena terbilang mengejutkan.

Pasalnya, ia menjadi pemain keturunan Tionghoa pertama yang berkostum Bajul Ijo di kompetisi kasta tertinggi era penyatuan Perserikatan dan Galatama.

Tak hanya itu, usia Suwito masih terbilang muda yakni 20 tahun dan belum memiliki pengalaman membela klub Liga Indonesia atau setidaknya bermain di kompetisi internal Persebaya. Namanya masuk dalam pantauan manajemen Persebaya setelah tergabung dalam Diklat 10 November setelah melalui proses seleksi yang ketat.

"Saya masuk Diklat 10 November murni atas keinginan sendiri. Awalnya nekat saja karena saya menyukai sepak bola sejak kecil," kenang Suwito dalam channel Youtube Pinggir lapangan.

Sebelum bergabung di Diklat 10 November, Suwito hanyalah pemuda keturunan Tionghoa asal Tuban yang melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di Surabaya.

"Dulu waktu kecil di Tuban, saya hanya bermain bola plastik bersama teman-teman sebaya. Saya baru masuk tim amatir Putra Gelora setelah duduk di bangku kelas dua SMAK St Agnes," ungkap Suwito.

Di Persebaya Surabaya, Suwito yang berposisi striker. Meski hanya berkarier singkat, ia masih mengenang masa-masanya di Persebaya.

Video

2 dari 3 halaman

Nervous saat Latihan

Setahun menimba ilmu di Putra Gelora, Suwito nekat ikut seleksi di Diklat 10 November yang ditangani Hanafi.

Suwito tergabung dalam 18 pemain yang latihannya berlokasi sama dengan Persebaya Surabaya di Lapangan Karanggayam yang tak jauh dengan mes pemain.

Dari Diklat 10 November hanya dua pemain yang mendapat kesempatan bergabung di Bajul Ijo yakni Suwito dan Zainul Arifin.

"Awalnya kami ke Persebaya dengan status pemain magang. Tapi, tak lama kemudian kami disodori kontrak semusim oleh manejemen Persebaya," kata Suwito.

Sejatinya, Suwito belum sepenuhnya siap berkostum Bajul Ijo dengan alasan tak punya pengalaman berkompetisi. "Saya kerap dihinggapi perasaan nervous saat latihan disaksikan ribuan pendukung Surabaya."

3 dari 3 halaman

Karier Singkat di Persebaya

Di Persebaya Surabaya, Suwito yang berposisi striker dengan tinggi 180 cm ini mendapat kesempatan berlatih bersama dengan sejumlah nama beken, di antaranya, Bejo Sugiantoro, Khairil Anwar, Andi Budianto, Uston Nawawi dan I Komang Putra.

"Sampai saat ini saya belum melupakan pengalaman itu. Karena, saya pribadi hanya bercita-cita menjadi pemain galadesa atau kecamatan," ungkapnya.

Selama berkostum Persebaya, Suwito hanya tampil dalam dua partai. Itu pun hanya berstatus pemain cadangan yang hanya bermain 5 lima menit dan 20 menit. Situasi internal Persebaya yang tak kondusif saat itu membuat Suwito jadi korban. Ia hanya bertahan setengah musim.

"Saya tahu kontrak diputus dari koran. Bukan diberitahu langsung. Meski kecewa, saya tak mempermasalahkannya," tegas Suwito.

Selepas dari Persebaya, Suwito mendapat tawaran dari manajemen Persitara Jakarta Utara. Ketika itu, Persitara ditangani mendiang Ronny Pattinasarani dan Dadang Hidayat.

Tapi, Suwito tak sempat memperkuat Persitara di kompetisi. Ia pun kembali ke Surabaya. Selain sepak bola, Suwito pernah tergabung di tim futsal, Bintang Timur yang berkiprah di Liga Futsal Indonesia dalam dua musim. Khusus di futsal, nama Suwito sempat tercatat dalam tim Pomnas Jatim dan kemudian mewakili Indonesia di kejuaraan mahasiswa se ASEAN.

Setelah itu, ia bermain di klub internal Persebaya, Suryanaga sampai memutuskan pensiun. Kini, waktunya lebih banyak ia habiskan membantu usaha sepatu dan sandal milik kakak perempuannya.

"Andai waktu bisa diulang, saya ingin kembali bergabung di Persebaya," pungkas Suwito.

Sumber: Channel YouTube Pinggir Lapangan

Video Populer

Foto Populer