Sukses


PSS Sleman Berharap Pemain dan Pelatih Asing Dibolehkan Tampil di Piala Menpora

Bola.com, Sleman - Seluruh klub Liga 1 segera menyiapkan diri menghadapi turnamen pramusim. Piala Menpora akan mengawali kegiatan persepakbolaan nasional, setelah lama vakum akibat pandemi COVID-19.

Turnamen Piala Menpora sudah mengantongi izin dari pemerintah melalui Polri, dan sesuai rencana digelar pada 20 Maret hingga 25 April 2021. Hanya saja, dalam turnamen nanti kecil kemungkinan melibatkan pemain asing.

Tak lepas dari masih tingginya kasus wabah virus corona yang berkaitan dengan adanya pembatasan bagi warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia. Di sisi lain, saat ini sebagian besar pemain asing di klub sudah kembali ke negaranya masing-masing.

PSS Sleman pun tak ingin para pemain ekspatriat harus absen dalam ajang Piala Menpora nanti. Dirut PSS Sleman, Marco Gracia Paulo memiliki usulan perlunya diskusi antara PSSI dengan pihak imigrasi, bahkan dengan pemerintah untuk mengusahakan kemudahan bagi atlet dan pelatih asing ke Indonesia.

"Tidak fair jika turnamen, yang mengawali kembalinya sepakbola setelah sekian lamanya terhenti, tanpa pemain asing," tutur Marco Gracia Paulo, Jumat (19/2/2021).

"Tampilnya pemain asing merupakan kesempatan bagi klub untuk menilai kemampuan mereka," Marco menambahkan. 

 

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Keberadaan Ekspatriat di Skuad PSS

Khusus untuk kubu PSS, kini semua ekspatriat mereka sudah tidak ada di Indonesia. Seperti bek Aaron Evans masih berada di Australia lalu gelandang Guilherme Felipe de Castro atau Batata di Brasil.

Plus pelatih Dejan Antonic yang tinggal di Hongkong. Sementara striker asal Ukraina Yevhen Bokhasvili memilih mengundurkan diri.

Menurut Marco, PSS sendiri mengusahakan pelatihnya, Dejan Antonic bisa segera ke Sleman. Tanpa adanya pelatih tersebut rasanya kurang ideal bagi PSS mempersiapkan diri mengarungi turnamen Piala Menpora 2021.

"Jadi kita perlu mengusahakan, mudah-mudahan bisa mendapatkan keringanan. Misalnya khusus untuk atlet dan pelatih yang WNA apakah bisa dibantu pemerintah untuk mendapat dispensasi masuk ke indonesia. Saya tidak tahu. tapi ini kan lagi-lagi bentuk dari usaha kita,” kata Marco.

"Kalaupun memang terburuknya seperti itu, ya memang harus jalan. Namun, kita akan tetap memperjuangkan masalah itu,” tegasnya.

Video Populer

Foto Populer