Bola.com, Jakarta - Ajang Piala Menpora 2021 menjadi pelajaran yang begitu berharga bagi peserta, termasuk Persikabo 1973. Tim ini digadang-gadang mampu melaju jauh, justru pulang lebih cepat.
Persikabo yang sebelum turnamen difavoritkan mampu bersaing, namun melempem di tiga pertandingan beruntun. Alhasil membuat Ciro Alves dan kawan-kawan harus puas finis di urutan ketiga klasemen akhir grup A. Dengan modal dua poin.
Baca Juga
Kepada Media Timur Tengah, Erick Thohir Bercerita Mengenai Keberhasilan Timnas Indonesia Lolos dari Fase Grup Piala Asia U-23 2024
3 Pemain Korea Selatan yang Bisa Jadi Mimpi Buruk bagi Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024
Eks Pelatih Timnas Indonesia Sebut Shin Tae-yong sebagai Pelatih Tersukses di Tim Garuda
Advertisement
Dengan catatan bermain imbang 1-1 kontra Arema FC, takluk 1-3 dari PSIS Semarang, dan kembali bermain imbang 2-2 kontra Barito Putera. Persikabo berbagi posisi dengan Arema sebagai tim favorit yang gagal di turnamen ini.
Tentunya menjadi setumpuk pekerjaan rumah bagi tim berjuluk Laskar Padjajaran, sebelum mengarungi kompetisi resmi yang akan bergulir dalam beberapa bulan lagi. Pelatih Igor Kriuschenko maupun seluruh pemainnya banyak berbenah memperbaiki performa Persikabo.
Bola.com menyajikan ulasan menarik mengenai plus minus penampilan Persikabo 1973 selama menjalani turnamen pramusim bertajuk Piala Menpora 2021. Tiga laga yang sudah cukup menjadi gambaran sejauh mana kesiapan Persikabo.
Video
Produktivitas Gol Lumayan
Meski mendapat hasil minor karena gagal melaju jauh, Persikabo 1973 memiliki nilai plus selama tiga kali bertanding di babak penyisihan grup. Yakin dalam urusan mencetak gol.
Grup A Piala Menpora yang dipusatkan di Solo memang cukup seru, lantaran empat tim peserta yang selalu menampilkan permainan ofensif. Tidak ada laga berkesudahan tanpa gol di grup ini.
Advertisement
Termasuk Persikabo yang secara total mampu melesakkan empat gol selama fase grup. Persikabo cukup rajin mencetak gol ke gawang lawan. Satu gol ke gawang Arema dan PSIS, serta dua gol ke gawang Barito Putera. Atau rata-rata mampu mencetak 1,33 gol per laga.
Menariknya empat gol yang dikoleksi Persikabo melalui permainan open play dan bola mati. Artinya, skema penyerangan yang dibangun Wawan Febriyanto dan kolega berjalan dengan baik.
Dalam tiga laga yang sudah dijalani, permainan Persikabo juga enak ditonton. Terutama saat menyerang yang sering mengandalkan kekuatan dua sayap. Penampilan playmaker Wawan Febriyanto di tengah juga menjadi pembeda sekaligus kekuatan tersendiri bagi Persikabo.
Advertisement
Lini Belakang Masih Kedodoran
Hanya saja, Persikabo juga masih memiliki segudang bahan evaluasi. Meski punya tingkat produktivitas mencetak gol cukup baik, ternyata tak diimbangi pertahanan yang kuat.
Gawang Persikabo juga kebobolan cukup banyak, yakni enam gol. Terutama tiga gol dari PSIS dan dua gol Barito Putera yang seperti mudah bersarang ke gawang Persikabo.
Advertisement
Igor Kriuschenko wajib membenahi koordinasi dan komunikasi di lini belakang timnya. Abduh Lestaluhu, Andi Setyo, dan pemain belakang Persikabo lainnya perlu meningkatkan konsentrasi saat meredam serangan lawan maupun ketika bermain di daerah sendiri.
Pengamatan Bola.com selama penyisihan grup, transisi permainan Persikabo terutama dari menyerang ke bertahan masih belum optimal. Beberapa gol lawan tercipta karena adanya serangan balik cepat, dan lini belakang Persikabo terlambat menutupnya.