Sukses


Rapor Madura United di Grup C Piala Menpora: Jago Penguasaan Bola, Lini Belakang Rapuh

Bola.com, Jakarta - Madura United harus puas hanya mengoleksi empat poin selama bertanding di empat laga Grup C Piala Menpora 2021. Peluang mereka menembus ke perempat final Piala Menpora 2021 masih terbuka, tapi tipis.

Tim berjulukan Laskar Sape Kerap itu sebenarnya merupakan kandidat kuat bisa berbuat banyak di Piala Menpora 2021. Materi pemain Madura United sangat mumpuni, ditambah dengan persiapan tim lebih awal dengan pemusatan latihan di Batu sejak 25 Februari 2021.

Yang terjadi rupanya di luar dugaan. Laskar Sape Kerap sempat menang 2-1 atas PSS Sleman (23/3/2021). Tapi, mereka ditahan 1-1 oleh Persela (1/4/2021). Madura United juga kalah dengan skor identik 1-2 dari Persebaya Surabaya (28/3/2021) dan Persik Kediri (3/4/2021).

Raihan poin mereka sebenarnya berpotensi bertambah seandainya tidak dirugikan oleh keputusan wasit. Mereka bahkan seharusnya telah mengoleksi enam poin.

Pertama terjadi saat kalah 1-2 dari Persik. Striker Bruno Lopes mencetak gol dengan melepas tembakan terukur setelah menerima umpan matang dari Hugo Gomes Jaja pada injury time babak pertama laga itu. Namun, hakim garis mengangkat bendera tanda offside.

Wasit Thoriq Alkatiri yang memimpin pertandingan menganulir gol itu. Padahal, dalam tayangan ulang memperlihatkan penyerang asal Brasil itu rupanya dalam posisi onside. Jika gol itu disahkan, Madura United seharusnya mendapat tambahan satu poin karena skor berakhir 2-2.

Keputusan wasit yang merugikan ini bukanlah kali pertama yang dialami Madura United di Piala Menpora 2021. Hal serupa juga terjadi saat mereka dikalahkan Persebaya dengan skor 1-2 dalam pertandingan kedua.

Kali ini, striker Beto Goncalves yang mencetak gol pada menit kelima. Setelah gol itu tercipta, wasit Musthofa Umarella melihat asisten wasit mengangkat bendera sehingga gol itu dianulir. Padahal, dalam tayangan ulang, terlihat jelas Beto dalam posisi onside sebelum gol itu lahir.

Terlepas dari itu, Madura United tetap memiliki kekurangan dan kelebihan selama melakoni fase grup Piala Menpora 2021. Berikut adalah ulasan yang disusun oleh Bola.com, simak ulasan berikut ini:

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Kelebihan Madura United

Madura United benar-benar tampil dominan dengan selalu unggul dalam penguasaan bola dalam empat pertandingan. Ini membuktikan tim arahan Rahmad Darmawan itu tampil menyerang demi meraih kemenangan.

Di laga pertama, Madura United menorehkan 68 persen penguasaan bola melawan PSS Sleman dan menang 2-1 (23/3/2021). Angka itu meningkat menjadi 72 persen, meski akhirnya kalah 1-2 dari Persebaya Surabaya (28/3/2021).

Madura United semakin tampil mendominasi dengan membukukan 74 persen ball possession melawan Persela Lamongan, Kamis (1/4/2021). Tapi, hasil imbang 1-1 tidak dapat dihindarkan. Angka itu kemudian menurun saat mereka ditekuk 1-2 oleh Persik Kediri (3/4/2021).

Tak hanya unggul penguasaan bola, tim asal Pulau Garam itu juga banyak mencatatkan peluang tembakan ke arah gawang lawan. Total, sebanyak 53 tembakan telah mereka lepaskan dengan 22 di antaranya tepat sasaran. 

Secara permainan, Madura United sebenarnya tampil agresif dan mampu memberi ancaman kepada lawan. Sayangnya, catatan statistik ciamik itu tak membuat mereka bisa mengunci tiket perempat final lebih awal.

 

3 dari 3 halaman

Kekurangan Madura United

Masalah yang dihadapi oleh Madura United sebenarnya telah menjadi PR sejak pertandingan kedua melawan Persebaya. Sayang, Rahmad Darmawan masih belum menemukan solusi permasalahan ini agar timnya menang.

Madura United kerap menghadapi lawan yang tampil sangat disiplin menjaga pertahanan. Situasi itu menyulitkan mereka menjebol gawang lawan. Gambaran ini sudah terjadi saat bermain imbang melawan Persela.

Total tembakan yang mencapai 53 menandakan agesivitas mereka. Namun, hanya 22 di antaranya yang tepat sasaran. Lebih buruk lagi, Madura United hanya mampu membukukan lima gol saja, berbanding enam kali kebobolan.

Catatan itu membuktikan bahwa Laskar Sape Kerap memiliki masalah yang serius dalam penyelesaian akhir. Pelatih Rahmad Darmawan menyebutkan bahwa ini problem dalam setiap pertandingan, dan sayangnya tidak mampu diatasi.

Selain itu, angka enam kali kebobolan menjadi yang terbanyak di antara kontestan lain di Grup C. Apalagi, mereka selalu kebobolan di empat laga itu. Ini menandakan bahwa lini belakang Madura United tidak disiplin dalam menjaga pertahanan. 

Yang terjadi adalah Madura United kerap keasyikan menyerang dan membombardir pertahanan lawan, lalu lengah saat lawan melakukan serangan balik cepat sehingga mudah dibobol.

Video Populer

Foto Populer