Sukses


Pelatih PSIS Tak Jamin Pemain Muda yang Moncer di Piala Menpora Otomatis Jadi Pemain Inti di Liga 1

Bola.com, Jakarta - Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic, bersyukur mendapatkan banyak pemain muda potensial di skuadnya. Namun demikian, performa impresif di Piala Menpora 2021 tidak serta merta membuat mereka otomatis masuk skema utama untuk perhelatan Liga 1 2021 mendatang.

PSIS Semarang sebenarnya memiliki persiapan biasa-biasa saja di Piala Menpora 2021. Tim Mahesa Jenar hanya punya waktu dua pekan untuk memulai persiapan, jauh jika dibandingkan kontestan lain yang sampai satu bulan lebih.

Di sisi lain, PSIS hanya mengandalkan 100 persen pemain lokal. Atau mereka yang merupakan awak skuad di musim 2020 dan masih memiliki kontrak untuk bergabung kembali. Tidak satupun ekspatriat PSIS yang tampil, karena masih berada di negara masing-masing.

Hal yang sedikit membedakan adalah deretan tenaga-tenaga muda yang justru semakin menambah kekuatan PSIS. Gerbong pemain muda yang berasal dari tim akademi PSIS, diberikan kesempatan unjuk gigi dan hasilnya luar biasa.

Alfeandra Dewangga, Pratama Arhan, Riyan Ardiansyah, Eka Febri, Chrismanto Ado, M. Ridwan, Kartika Vedhayanto, Mahir Radja, hingga Farrel Arya diberikan jam terbang serta pengalaman oleh pelatih Dragan Djukanovic. Nyatanya mereka dapat mengemban kepercayaan dengan baik.

Kendati demikian, coach Dragan menegaskan bahwa performa apik para pemain muda PSIS selama perhelatan Piala Menpora bukan jaminan bahwa mereka bakal otomatis mendapatkan tempat di Liga 1 2021.

"Tidak ada jaminan. Liga 1 berbeda dengan Piala Menpora. Sejak awal saya tekankan bahwa ini hanya bersifat turnamen saja. Memang jadi ajang buat unjuk kebolehan, menampilkan apa yang mereka punya, tapi untuk mengklaim satu tempat di Liga 1 nanti butuh lebih dari ini," kata pelatih Eropa Timur itu kepada Bola.com.

"Saya beruntung memiliki Dewangga, Pratama Arhan, Eka Febri, Farrel, mereka adalah pemain muda dengan potensi yang cerah buat PSIS Semarang. Saya bangga dan senang dengan apa yang mereka tampilkan selama Piala Menpora. PSIS harus bersyukur," katanya lagi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Memberikan Persaingan kepada Pemain Senior

PSIS Semarang tampil tanpa pemain asing. Dari sektor bek misalnya saja, tidak ada nama Wallace Costa yang begitu diandalkan pada Liga 1 2019 dan 2020.

Alhasil, duet Rio Saputra dan Alfeandra Dewangga jadi tumpuan. Namun ternyata hasilnya di luar dugaan. Khusus Rio, jebolan PON Jateng ini belajar banyak dari Wallace dan output-nya terlihat dengan terus menjadi bek inti buat PSIS.

Di sisi lain, Dragan Djukanovic ingin pemain senior aware bahwa PSIS punya segudang talenta yang siap merebut posisi inti kapanpun. Inilah yang diinginkan pelatih yang pernah berkarier di Jepang tersebut.

"Penting sekali menghadirkan persaingan di internal tim. Saya suka kompetisi seperti ini. Pemain senior menjadi termotivasi untuk tampil konsisten, sebab mereka tahu darah muda di PSIS selalu siap merebut tempat utama," ujar Djukanovic.

"Lagi-lagi saya beruntung ada pemain senior yang bisa memimpin dan memberikan contoh kepada pemain muda. Hari Nur misalnya, selalu siap membantu juniornya di dalam dan di luar lapangan," katanya lagi.

3 dari 3 halaman

Klasemen Akhir Grup A Piala Menpora 2021

Video Populer

Foto Populer