Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya masih berada di bawah ancaman tidak bisa menggelar pertandingan kandang di Surabaya di Liga 1 2021. Kali ini, tarif sewa Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, yang merupakan milik Pemkot Surabaya mengalami kenaikan.
Pemkot Surabaya berpotensi memasang tarif hingga Rp444 juta untuk sekali pertandingan. Angka itu naik hampir 15 kali kali lipat dari sebelumnya yang hanya Rp30 juta.
Baca Juga
Lini Belakang Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia Dapat Pujian Netizen Thailand: Biasanya Ceroboh, Sekarang Keren, Selamat Friend!
5 Fakta Menarik Persib Gasak Persebaya: Hattrick David da Silva Menghantui Mantan
3 Striker yang Paling Realistis Bisa Digaet MU untuk Tandem Rasmus Hojlund: Harga Sih yang Utama
Advertisement
Pembahasan ini telah didiskusikan dalam pertemuan yang melibatkan manajemen Persebaya Surabaya dengan beberapa pihak terkait di Kantor DPRD Surabaya, Senin (19/4/2021).
“Prinsipnya, Persebaya masih keberatan dengan angka yang disodorkan, Rp22 juta per jam, Rp444 juta untuk sehari. Kami hitung-hitungan juga ini tidak masuk. Dalam Perda No. 13 tahun 2010 itu tarifnya masih Rp30 juta,” ucap Ram Surahman, Sekretaris Persebaya.
Pihak manajemen Persebaya Surabaya tentu saja keberatan dengan ongkos yang fantastis itu. Apalagi, hampir seluruh kontestan Liga 1 sedang mengalami permasalahan finansial karena diterpa pandemi COVID-19 yang belum rampung.
Video
Anggaran Membengkak
Pengeluaran manajemen Bajul Ijo masih berpotensi naik jika menggelar pertandingan akbar. Duel itu biasanya melibatkan beberapa tim besar lainnya, seperti menjamu Arema FC, Persib Bandung, atau Persija Jakarta.
“Hitungan kami kalau pertandingan biasa, (pengeluaran) kami bisa hampir Rp1 miliar. Kalau big match lawan Persib, Arema, dan Persija angkanya bisa naik menjadi Rp1,3 miliar. Kalau ini nanti diketok, angka itu pasti akan memberatkan karena biaya kami akan lebih banyak,” imbuh Ram.
Advertisement
Oleh karena itu, lanjut Ram, manajemen Persebaya Surabaya akan berusaha untuk meminta angka tarif sewa stadion bisa diturunkan. Hanya itulah solusi yang bisa dilakukan jika masih ingin Persebaya berkandang di Surabaya.
“Tadi kami menawarkan kalau kemungkinan sekali pertandingan Rp100 juta, tidak hitungan per jam. Makanya, tadi kami usulkan, andaikan memungkinkan, di Raperda ini ada tambahan pasal,” tutur pria asli Gresik itu.
Advertisement