Sukses


Persija Siap Mundur dari Liga 1 Jika Insiden Kerumunan Suporter Terulang

Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta mempertimbangan untuk menarik diri dari Liga 1 2021/2022. Hal itu akan dilakukan jika insiden kerumunan seperti yang dilakukan suporter mereka setelah final Piala Menpora 2021 terulang lagi.

Rencana itu diungkapkan langsung oleh Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca. Seperti diketahui, lebih dari dua ribu suporter Persija Jakarta turun ke jalan dan berkumpul di Bundaran HI, Jakarta, pada Minggu (25/4/2021) malam sampai Senin dini hari WIB.

Hal itu dilakukan suporter untuk merayakan keberhasilan Persija meraih gelar Piala Menpora 2021. Perayaan yang memicu kerumunan itu tentu saja melanggar aturan PPKM skala mikro yang masih diterapkan di DKI Jakarta.

Imbasnya adalah sebanyak 65 orang suporter Persija diamankan Kepolisian Daerah Metro Jaya. Manajemen Persija juga mendapatkan panggilan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya guna dimintai keterangan.

"Kami ingin mengimbau sekaligus mengingatkan semua. Jika pandemi COVID-19 ini belum berlalu, dan keselamatan kita semua tetaplah menjadi prioritas utama," kata Mohamad Prapanca.

"Oleh karena itu sebagai Presiden klub Persija, saya akan mengajukan ke manajemen untuk mempertimbangkan posisi Persija di Liga 1 2021 apabila ada kegiatan yang melanggar protokol kesehatan seperti kemarin," tegas Prapanca.

Pernyataan ini menjadi peringatan keras untuk para suporter Persija Jakarta. Diharapkan para suporter mematuhi aturan menikmati sepak bola pada masa pandemi COVID-19, yakni dengan nonton dari rumah dan tidak menggelar kegiatan nonton bareng.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Bakal Diusut Tuntas

Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Pol. Imam Sugianto, menyayangkan insiden yang melibatkan suporter Persija Jakarta setelah penyelenggaraan Piala Menpora 2021. Menurut Imam, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lanjutan terkait insiden tersebut.

Polri akan mengusut secara tuntas kejadian tersebut. Tindakan terukur akan dilakukan apabila terdapat unsur pelanggaran PPKM Mikro atau tindakan pidana.

"Ini sedang didalami, mana kala nanti hal ini menyokong atau menyumbang pelanggaran protokol kesehatan, maka Polri akan bersikap tegas dalam mengambil tindakan terukur dalam proses berikutnya," tegas Imam.

Video Populer

Foto Populer