Sukses


Arthur Irawan dan 3 Pemain yang Pemanggilannya ke Timnas Indonesia Dipertanyakan

Bola.com, Jakarta - Banyak kejutan dalam skuad Timnas Indonesia saat ini. Sejumlah pemain yang tidak dianggap pantas, malah masuk skuad. Begitu juga sebaliknya.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, awalnya memanggil 34 pemain ke pemusatan latihan di Jakarta. Kegiatan ini bertujuan demi mematangkan persiapan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.

Nama-nama yang dipercaya kebanyakan pernah bekerja sama dengan Shin Tae-yong sebelumnya. Ada alumnus timnas U-19, ada pula dari timnas U-23, dan wajah-wajah senior.

Belakangan, jumlah personil di Timnas Indonesia berubah. Shin Tae-yong mencoret Yanto Basna dan Muhammad Riyandi dari skuad. Firza Andika izin tidak dapat memenuhi panggilan karena menjalani pendidikan di TNI AU.

Shin Tae-yong tidak hanya menambal mereka yang pergi, namun juga memanggil lebih banyak pemain ke pemusatan latihan. Ilija Spasojevic, Rizky Ridho, Ady Setiawan, Didik Wahyu, dan Adi Satryo dipanggil.

Terakhir, Shin Tae-yong melalui PSSI memercayai Arthur Irawan untuk masuk Timnas Indonesia. Keputusan kedua belah pihak seketika menggerkan media sosial.

Bola.com mencoba merangkum pemain-pemain Timnas Indonesia saat ini yang pemanggilannya patut dipertanyakan. Berikut lima di antaranya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 5 halaman

Arthur Irawan

Arthur Irawan minim dimainkan sepanjang kariernya di sepak bola profesional. Tiba-tiba, bek PSS Sleman ini mendapatkan panggilan ke Timnas Indonesia. Kok bisa?

Media sosial dibuat geger pada Jumat (7/5/2021). Sebabnya, akun Twitter PSS, @PSSleman mengumumkan bahwa Arthur Irawan dipercaya oleh pelatih Shin Tae-yong ke pemusatan latihan di Jakarta.

"Arthur Irawan menjadi pemain ketiga PSS yang akan menjalani pemusatan latihan Timnas Indonesia. Tunjukan kemampuan terbaikmu, Arthur," tulis PSS di Twitter.

Bagi Arthur Irawan, bermain saja jarang. Sejak pertama kali merumput di Indonesia pada 2017, bek asal Surabaya, Jawa Timur itu tidak pernah bermain lebih dari lima kali semusim.

Jangankan untuk merumput, untuk masuk bangku daftar susunan pemain (DSP) saja jarang. Paling banyak, Arthur Irawan dilibatkan dalam 12 pertandingan selama semusim oleh Perseru Badak Lampung di Liga 1 2019. Dari jumlah itu, pemain kelahiran 3 Maret 1993 ini hanya tiga kali bermain.

Jika dirinci, Arthur Irawan bermain sekali untuk Persija Jakarta pada putaran pertama Liga 1 2017, dua kali untuk Borneo FC pada putaran kedua di musim yang sama, sekali untuk Persebaya Surabaya pada Liga 1 2018, tiga kali untuk Perseru Badak Lampung di Liga 1 2019, dan tiga kali bagi PSS pada Liga 1 2020.

Total, Arthur Irawan hanya merangkum sepuluh penampilan selama empat musim!

Di Piala Menpora 2021, Arthur Irawan justru sering diturunkan oleh pelatih Dejan Antonic. Dia bermain bermain lima kali dari delapan pertandingan PSS.

Performa Arthur Irawan, yang mengaku pernah menimba ilmu di Espanyol B, dikritik habis oleh pendukung PSS via media sosial.

Arthur Irawan sering tidak terlibat dalam permainan PSS di lapangan. Mantan pemain Waasland-Beveren di Liga Belgia itu jarang menyentuh bola, pergerakannya juga minim membahayakan lawan.

Arthur Irawan dianggap kurang berkontribusi untuk PSS. Demi mengakomodir pemain bernomor punggung 8 itu, Dejan harus mengorbankan Derry Rachman dan Samsul Arifin.

3 dari 5 halaman

Nurhidayat Haris

Netizen menjuluki Nurhidayat Haris sebagai Dayat Upamecano. Sebutan itu merupakan pelesetan dari nama bek RB Leipzig, Dayot Upamecano.

Nurhidayat adalah kapten Timnas Indonesia U-19 pada 2018. Setahun berselang, ia dipromosikan ke timnas U-22.

Di Timnas Indonesia U-22, Nurhidayat bukan pemain utama. Dia kalah bersaing dengan Andy Setyo, Bagas Adi, hingga Rachmat Irianto di lini belakang.

Setelah Shin Tae-yong mengambil alih Timnas Indonesia, termasuk level usia U-22 dan U-19 pada 2020, Nurhidayat kehilangan tempatnya.

Dia pernah bilang bahwa Shin Tae-yong belum pernah melihat permainannya sehingga ia tidak dipanggil ke Timnas Indonesia.

"Belum dipanggil Timnas Indonesia mungkin satu di antaranya belum rezeki. Shin Tae-yong kan juga belum pernah lihat permainan saya. Tapi insyaallah, suatu saat nanti saya kan kembali ke Timnas Indonesia, sekarang fokus ke proses saja dulu," imbuh Nurhidayat medio Agustus 2020.

Perjuangan Nurhidayat untuk memikat Shin Tae-yong akhirnya membuahkan hasil. Dia dipanggil ke Timnas Indonesia proyeksi SEA Games 2021 pada Desember 2020.

Pemanggilan Nurhidayat ke Timnas Indonesia proyeksi SEA Games 2021 berlanjut pada Februari 2021. Namun, keputusan Shin Tae-yong mempromosikannya ke timnas senior pada saat ini melahirkan kontroversi.

Selain dianggap belum pantas naik kasta ke timnas senior, kondisi Nurhidayat juga kurang memadai. Bek berusia 21 tahun itu tidak bermain di Piala Menpora meski bergabung dengan PSM Makassar.

4 dari 5 halaman

Didik Wahyu

Banyak yang tidak tahu siapa itu Didik Wahyu, sebelum Shin Tae-yong memanggilnya ke pemusatan latihan Timnas Indonesia.

Debut Didik Wahyu di Liga 1 baru terjadi pada 2018. Bek berusia 27 tahun itu bermain untuk Persikabo 1973 sejak saat itu sampai saat ini.

Didik Wahyu membukukan 21 penampilan untuk Persikabo 1973 pada 2018, namun hanya sekali bertanding pada 2019 dan sekali di 2020.

Terakhir, Didik Wahyu bermain tiga kali di Piala Menpora.

Entah dengan alasan apa, Shin Tae-yong memercayai Didik Wahyu ke Timnas Indonesia. Padahal secara statistik, pemain kelahiran Rembang, Jawa Tengah itu tidak mengesankan.

5 dari 5 halaman

Aqil Savik

Aqil Savik tidak pernah menjadi kiper utama Timnas Indonesia level usia. Namun, kondisi itu tidak menghalanginya untuk naik kasta ke timnas senior.

Banyak pihak yang mempertanyakan pemanggilan Aqil Savik ke Timnas Indonesia. Kualitasnya dianggap masih kalah oleh beberapa kiper lain.

Karena pemusatan latihan Timnas Indonesia ini bermuara untuk persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2022, nama-nama seperti Andritany Ardhiyasa yang telah berpengalaman atau Hilman Syah yang bermain heroik di Piala Menpora dirasa lebih pantas mengisi slot Aqil Savik.

Aqil Savik juga masih jauh dari peran utama di Persib. Penjaga gawang berusia 22 tahun itu bahkan berstatus sebagai kiper keempat tim.

Di Piala Menpora, Aqil Savik kalah bersaing dari Made Wirawan, Teja Paku Alam, dan Dhika Bayangkara. Dia juga tidak bermain sama sekali untuk Persib hingga babak final.

Video Populer

Foto Populer