Bola.com, Jakarta - Liga 1 2021/2022 disebut akan menganut model hybrid. Kompetisi akan terpusat di suatu wilayah. Apa maksud dari sistem tersebut?
PSSI berencana menggulirkan Liga 1 musim ini pada 3 Juli 2021. Kompetisi kemungkinan tidak akan mengenal sistem degradasi.
Baca Juga
Kepada Media Timur Tengah, Erick Thohir Bercerita Mengenai Keberhasilan Timnas Indonesia Lolos dari Fase Grup Piala Asia U-23 2024
Eks Pelatih Timnas Indonesia Sebut Shin Tae-yong sebagai Pelatih Tersukses di Tim Garuda
Resmi Perpanjang Kontrak di Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Harus Bersiap Hadapi Target-Target Baru dari PSSI
Advertisement
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani mengatakan bahwa penentuan format kompetisi menjadi ranah PT Liga Indonesia Baru (LIB), bukan PSSI.
Namun, yang Hasani tahu, Liga 1 musim ini bakal menerapkan model hybrid. Konsep tersebut sama dengan sistem gelembung atau sentralisasi di suatu wilayah.
Sesuai rencana awal, PT LIB bakal memutar Liga 1 musim ini secara terpusat di Pulau Jawa. Peserta non-Pulau Jawa akan berkandang di Pulau Jawa.
"Format kompetisi itu sebenarnya ada di wilayah PT LIB. Namun, yang saya busa hilang, kompetisi akan memakai model hybrid," kata Hasani ketika dihubungi Bola.com beberapa waktu lalu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Hampir Dipakai pada Musim Lalu
Hasani menerangkan model hybrid ini mirip dengan konsep Piala Menpora. Sistem ini juga hampir dipakai andai Liga 1 musim lalu dapat dilanjutkan.
PT LIB sempat merencanakan sentralisasi kompetisi di Pulau Jawa saat mau meneruskan Liga 1 musim lalu. Namun, niatan itu pupus karena tidak terbitnya izin dari kepolisian.
Advertisement
PT LIB telah berpengalaman dengan dengan konsep setengah gelembung saat menggelar Piala Menpora 2021 di Pulau Jawa.
"Kan kalau Piala Menpora itu setengah bubble atau gelembung, kalau model hybrid, itu pertandingan di Pulau Jawa saja. Ini hampir sama seperti format kompetisi pada musim lalu yang sempat mau dilanjutkan," imbuh Hasani.
Advertisement