Sukses


Liga 1 Semakin Dekat, Madura United Tambah Intensitas Latihan

Bola.com, Pamekasan - Madura United berburu dengan waktu untuk bisa membenahi kondisi fisik pemain. Pelatih Rahmad Darmawan terpaksa menambah intensitas latihan untuk para pemainnya.

Skenario itu diambil setelah kondisi fisik para pemain Madura United drop usai melakoni libur lebaran. Penambahan intensitas latihan dianggap sebagai solusi untuk bisa mendapatkan tingkat kebugaran yang diinginkan.

"Kami punya waktu tidak terlalu banyak. Saya rasa dengan menambah volume latihan kami adakan sesi pagi sore pada beberapa hari yang akan dilakukan," kata Rahmad Darmawan.

Menambah intensitas latihan disebut Rahmad Darmawan adalah sesuatu yang biasa pada persiapan liga. Pria yang akrab disapa RD itu bahkan dahulu pernah menggelar tiga sesi latihan sehari.

"Pada masa persiapan seperti ini hal semacam itu sudah biasa. Bahkan, dulu sering juga membuat tiga sesi latihan. Menurut saya, itu adalah hal yang wajar," tegas RD.

Madura United memiliki waktu sebulan lebih untuk bisa mematangkan persiapan Liga 1 2021/2022. Rencananya, kompetisi elite Indonesia itu akan bergulir mulai 3 Juli 2021.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Dukung Sistem Bubble

Madura United menyambut gembira adanya angin segar soal rencana bergulirnya Liga 1. Klub asal Pulau Garam itu juga mendukung penuh ketentuan PSSI yang ingin menggelar Liga 1 2021/2022 terpusat di Jawa.

Keputusan tersebut terpaksa diambil PSSI agar Liga 1 2021/2022 bisa berjalan dengan lancar. Pertimbangannya adalah mobilitas lebih lancar di Jawa dan didukung banyaknya fasilitas seperti stadion, tempat latihan, dan akomodasi.

"Alhamdulillah, akhirnya kami bisa bermain lagi di Madura dan bermarkas di sini yang menjadi keinginan bersama. Madura masuk bagian Provinsi Jawa Timur, ini yang harus diingat. Semoga Madura tetap berada di zona kuning atau bahkan bisa hijau," kata Zia Ul Haq.

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Timur per Minggu (23/5/2021), empat kabupaten di Madura masih masuk kategori berwarna kuning pada peta sebaran dan grafis pergerakan COVID-19 di Jatim. Hal ini berbeda dengan kota Surabaya dan Kediri yang justru masuk zona oranye.

Video Populer

Foto Populer