Sukses


Menilai Performa Para Debutan Timnas Indonesia Saat Hadapi Thailand: Berhasil Lewati Ujian

Bola.com, Solo - Timnas Indonesia mencatatkan hasil cukup bagus ketika bersua Thailand dalam laga keenam Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Tim asuhan Shin Tae-yong itu mampu bermain imbang 2-2 dengan Thailand di Stadion Al-Maktoum, Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (4/6/2021) dini hari WIB.

Dua kali tertinggal, dua kali pula Timnas Indonesia mampu menyamakan kedudukan dalam laga yang berlangsung ketat dan sengit itu. Thailand berhasil unggul lebih dulu lewat Narubadin Weeratwatnodom yang kemudian dibalas oleh Kadek Agung hingga membuat babak pertama berakhir imbang 1-1.

Sementara pada babak kedua, Thailand berhasil unggul lagi lewat aksi Adisak Kraisorn. Namun, lagi-lagi Timnas Indonesia memaksa laga kembali imbang ketika Evan Dimas mencetak gol penyeimbang kedudukan yang membuat laga berakhir 2-2.

Tambahan satu poin memang tidak mengubah posisi tim Merah-Putih dari posisi juru kunci Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Selain itu, peluang untuk lolos pun sudah tertutup. Namun, satu poin itu menjadi raihan pertama Timnas Indonesia selama Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia ini.

Penampilan impresif Timnas Indonesia kontra Thailand juga tidak terlepas dari sejumlah pemain debutan yang diturunkan oleh Shin Tae-yong. Dalam laga ini, ada beberapa pemain yang tergolong baru membela Timnas Indonesia senior dalam laga resmi yang menjadi agenda FIFA.

Ternyata penampilan mereka cukup apik dan bisa membayar kepercayaan pelatih. Bola.com mengulas kiprah dan performa sejumlah debutan dalam pertandingan sengit Timnas Indonesia kontra Thailand di Dubai itu.

Video

2 dari 4 halaman

Solid di Lini Pertahanan

Pelatih Shin Tae-yong menurunkan setidaknya tiga debutan di lini pertahanan dalam duel kontra Thailand, yaitu Rizky Ridho, Arif Satria, dan Pratama Arhan, dalam susunan starting XI.

Rizky Ridho dan Arif Satria diplot berduet sebagai benteng tengah. Keduanya cukup padu, Rizky Ridho yang memiliki postur tinggi tampil begitu tenang, begitu pun Arif Satria yang kerap melakukan intersep.

Meski tetap ditembus dua gol Thailand yang datang karena rapinya skema penyerangan lawan, secara umum duet bek debutan Timnas Indonesia ini sudah bekerja maksimal dalam menghalau serangan yang mengandalkan keunggulan postur-postur, serta set-piece.

Sementara Pratama Arhan punya beberapa tugas ganda dalam duel ini. Sejatinya ia dipasang sebagai bek kiri dengan ciri khasnya sesekali ikut bermanuver membantu penyerangan, termasuk skema lemparan jauh yang sering diambilnya, hingga ke sektor kanan lapangan.

Namn, dalam laga ini, Arhan lebih banyk berjibaku di belakang karena gempuran serangan Thailand yang cepat dan ngotot. Pemain PSIS Semarang tersebut tidak mau kalah dengan sering berduel, terlibat benturan tubuh, hingga lengan kanannya sempat terinjak oleh kaki pemain Thailand ketika berusaha menghentikan laju pemain lawan.

Begitu juga dengan masuknya Rachmat Irianto pada menit-menit akhir pertandingan, merupakan keputusan tepat yang dilakukan Shin Tae-yong. Tenaga bek asal Surabaya itu masih segar dan garang.

Ia langsung melakukan penyelamatan gemilang ketika menggagalkan peluang terakhir Thailand. Sebuah blok dilepaskannay saat pemain Thailand dalam ruang bebas di depan gawang Nadeo. Masuknya Rachmat Irianto membuat gambaran bek-bek masa depan Tim Merah-Putih cukup cerah.

3 dari 4 halaman

Berkontribusi di Sektor Depan

Shin Tae-yong juga menjajal dua pemain lainnya yang baru pertama kali masuk kategori di Timnas Indonesia senior, yakni Kadek Agung sebagai gelandang dan Kushedya Hari Yudo sebagai ujung tombak sendirian di depan.

Kadek Agung membuat sebuah ledakan yang luar biasa. Pemain Bali United ini sempat tampil meragukan dan canggung pada awal laga. Ia mudah kehilangan bola dan sedikit kebingungan dalam permainan di daerah yang dikawalnya.

Namun, semua berubah total saat ia menemukan momentum menjadi pencetak gol pertama sekaligus menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Ia cerdik memanfaatkan peran Syahrian Abimanyu dan menyelesaikan umpan terobosan dengan dingin.

Rasa percaya diri Kadek Agung makin meningkat setelahnya. Ia seperti mendapatkan tambahan tenaga, untuk berani bertarung di tengah, merebut bola dari kaki lawan, dan melewati beberapa pemain Thailand.

Berlaku pula bagi Kushedya Hari Yudo. Meski tergolong minim mendapatkan peluang, perannya perlu mendapat apresiasi. Ia konsisten sebelum ditarik keluar pada menit-menit akhir. Yudo kembali memperlihatkan tipikal bomber petarung, ikut menjemput bola, dan merusak konsentrasi lini belakang Thailand.

Ia tak kenal lelah mencoba merebut bola, membuka ruang, hingga harus berduel di tengah dan belakang untuk membantu pertahanan. Striker Arema FC tersebut punya potensi besar dalam kiprahnya, hanya butuh penyesuaian dan suplai bola yang lebih banyak kepadanya, untuk menemukan kembali ketajaman Yudo.

4 dari 4 halaman

Alternatif dalam Strategi

Shin Tae-yong ikut menurunkan dua pemain lainnya yang naik kelas ke tim senior sebagai pemain pengganti pada paruh kedua. Gelandang Genta Alparedo dan striker Muhammad Rafli sama-sama masuk menggantikan Kadek Agung dan Kushedya Hari Yudo.

Genta juga debutan dari klub Liga 2, Semen Padang. Meski kurang terlihat meyakinkan, seperti salah passing dan bola mudah direbut lawan, tapi kesempatan main di laga ini sudah jadi kepercayaan yang luar biasa kepadanya.

Sementara Rafli biasanya menjadi target man yang bisa menahan bola dan memperlihatkan skill bagus. Tapi dalam laga ini, Rafli banyak turun membantu pertahanan, dan memanfaatkan posturnya yang tinggi untuk menghalau skema penyerangan Thailand di sisa waktu pertandingan.

Pergantian pemain ini cukup efektif, setidaknya ikut mempertahankan situasi imbang di tengah gempuran hebat Thailand menjelang laga berakhir. Secara umum, kejelian Shin Tae-yong memasang pemainnya dengan fungsi yang tepat menjadi satu di antara kunci keberhasilan Timnas Indonesia menahan imbang Thailand.

Video Populer

Foto Populer