Sukses


Kisah Hidup Kadek Agung Sebelum Bela Timnas Indonesia: Karier Nyaris Tamat karena Kecelakaan

Bola.com, Dubai - Karier Kadek Agung Widnyana nyaris tamat pada 2014. Saat tengah menjalani proses seleksi bersama Timnas Indonesia U-19, yang waktu itu masih dilatih Indra Sjafri, ia mengalami kecelakaan sepeda motor sepulang sekolah.

Kadek Agung jatuh dari sepeda motor. Kaki, tangan, dan dagunya mengalami retak. Tindakan operasi perlu diambil. Bukan hanya untuk menyelamatkan kariernya, tapi juga nyawanya. Tujuh tahun setelah kejadian mengerikan itu, Kadek Agung menjelma sebagai tulang punggung Timnas Indonesia di level senior.

"Waktu 2014, saya mengalami kecelakaan sepeda motor. Saya sampai harus melakukan operasi tempurung sebab kaki kiri saya retak. Saya harus istirahat setahun waktu itu," kata Kadek Agung dinukil dari laman PSSI.

"Saat kecelakaan, saya sempat tidak sadarkan diri. Saya tidak ingat kejadian itu, tiba-tiba saya terbangun di rumah sakit. Begitu tersadar, sudah banyak jahitan di tubuh saya. Lalu juga ada retak di tangan dan dagu. Semuanya butuh operasi waktu itu," jelas Kadek Agung.

Kadek Agung adalah pencetak satu dari dua gol Timnas Indonesia ke gawang Timnas Thailand pada matchday keenam Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Al Maktoum Stadium, Dubai, Uni Emirat Arab, 3 Juni 2021.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memercayakannya sebagai starter dalam kesempatan pertamanya promosi ke level senior. Sebelumnya, gelandang Bali United itu lebih banyak menetap di Timnas U-22 dengan status pelapis.

"Gol itu merupakan hasil dari latihan selama ini. Jadi ketika mendapatkan momentum, saya berusaha memaksimalkan peluang itu," imbuh pemain asal Tabanan, Bali itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Berpikir Sudah Selesai

Setelah operasi, Kadek Agung pesimistis dengan kariernya sebagai pesepak bola. Seiring berjalannya waktu, pikirannya mulai berubah. Kadek Agung tidak mau menyerah begitu saja. Sebab, menjadi pesepak bola adalah cita-citanya sejak kecil.

"Saat itu, orang tua saya menangis karena mereka tahu cita-cita saya ingin menjadi pesepak bola. Saya memutuskan untuk tidak putus asa. Saya menyemangati diri dan dengan tekad yang kuat, saya sembuh," terang Kadek Agung.

"Sedikit demi sedikit, saya bisa kembali bermain sepak bola. Butuh waktu selama setahun bagi saya untuk pulih dan kembali berlatih," imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Diberikan Kesempatan oleh Bali United

Setahun setelah kecelakaan parah itu, Kadek Agung diterima untuk bergabung dengan Bali United Youth. Dia begitu bersyukur karena pelan-pelan, keinginan masa kanak-kanaknya mulai terwujud.

Buat Kadek Agung, sepak bola adalah segalanya. Dia telah dibimbing oleh ayahnya untuk mengenali sepak bola sedari kecil. Bukan hanya bermain, tapi pemain kelahiran 25 Juni 1998 ini juga rutin menonton sepak bola.

"Sejak kecil, saya sudah belajar bermain sepak bola. Bagi saya, sepak bola adalah segalanya. Ayah saya sering mengajak saya menonton sepak bola. Olahraga yang populer di lingkungan rumah saya juga sepak bola. Hal inilah yang membuat saya suka dengan sepak bola," imbuh Kadek Agung mengenang.

Video Populer

Foto Populer