Sukses


Timnas Indonesia Gagal Optimal di Dubai, Pelatih asal Malaysia Tetap Melihat Sisi Positif

Bola.com, Makassar - Timnas Indonesia gagal meraih hasil optimal dalam tiga laga tersisa di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia yang disentralkan di Dubai, Uni Emirat Arab. Tapi, di mata pelatih asal Malaysia, Raja Isa, skuad Garuda justru mendapatkan bekal pengalaman berharga buat tim yang ditargetkan meraih medali emas di SEA Games 2021 yang digelar di Vietnam mendatang.

Menurut Raja Isa, sebagai pelatih berpengalaman Shin Tae-yong sudah tentu mengukur kemampuan dan peluang Timnas Indonesia saat menghadapi Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab di Dubai. Hal inilah yang kemungkinan menjadi alasan utama pelatih asal Korea Selatan itu memilih mayoritas pemain muda di dalam timnya.

"Shin Tae-yong tentu lebih memiliki skala prioritas, yakni mempersiapkan tim sesuai target yang diberikan kepadanya," ujar Raja Isa kepada Bola.com, Sabtu (12/6/2021).

Secara umum, Raja Isa menilai penampilan Evan Dimas dkk. sudah memperlihatkan karakter tim yang diinginkan Shin Tae-yong, yakni bermain dengan pressing ketat dan serangan balik cepat. Masalahnya adalah Timnas Indonesia tidak memiliki striker bertipe 'pembunuh' seperti yang pernah diperlihatkan Kurniawan Dwi Yulianto, Widodo Cahyono Putro, Bambang Pamungkas, dan Boaz Solossa.

"Tapi, sekali lagi hasil minor Timnas Indonesia di Dubai tidak bisa menjadi ukuran. Malah menurut saya, Indonesia berhasil dari sisi persiapan menuju SEA Games dibandingkan Malaysia, Thailand, dan Vietnam yang notabene menjadi pesaing mereka," tegas Raja Isa.

Video

2 dari 2 halaman

Sarankan Cari Striker dan Stoper Naturalisasi Kelas A di Eropa

Meski mengapresiasi penampilan Timnas Indonesia, Raja Isa menilai Shin Tae-yong secepatnya menemukan stoper dan striker berkelas untuk mewujudkan target emas di Vietnam mendatang. Raja Isa yang kini menangani klub Liga Utama Bangladesh, Muktijoddha Sangsad KC, mengatakan Tim Garuda butuh stoper berpengalaman internasional sebagai komando di lini belakang.

"Saya melihat Elkan Baggott yang bermain di Ipswich Town punya kapasitas sebagai andalan di lini belakang. Selain berpostur ideal, Elkan juga bagus dalam membaca permainan dan taktis," ungkap Raja Isa.

Begitu pun dengan striker. Menurut Raja Isa, di Eropa khususnya Belanda, banyak striker keturunan Indonesia yang berkostum klub elite di negara itu. "Pencarian pemain harus lebih cermat, yakni berasal dari klub elite, minimal di kasta kedua," ujarnya.

Menurut Raja Isa, sulit buat Shin Tae-yong berharap bisa mendapatkan striker tajam di Liga 1 karena mayoritas tim peserta mengandalkan pemain asing di lini depannya. Sementara striker naturalisasi yang kini berkarier di Indonesia dinilai Raja Isa belum bisa diandalkan di level internasional.

"Ingat top scorer di kompetisi Indonesia belum tentu bisa berbuat banyak di level internasional. Belum ada striker seperti Kurniawan, Widodo, Bambang, atau Boaz," ujar Raja Isa.

Video Populer

Foto Populer