Bola.com, Bangkalan - Madura United terus menjadi penantang serius perebutan gelar juara sejak muncul pertama kali pada 2016.
Klub berjulukan laskar sape kerrap tersebut dengan cepat membangun reputasinya. Baru dibentuk pada 10 Januari 2016 bertepatan dengan ulang tahun sang presiden klub, Achsanul Qosasi, Madura United langsung berlari kencang.
Baca Juga
Perempat Final Piala Asia U-23 2024: Striker Andalan Korsel yang Berbahaya untuk Pertahanan Timnas Indonesia U-23 Rupanya Sedang Wamil
Kepada Media Timur Tengah, Erick Thohir Bercerita Mengenai Keberhasilan Timnas Indonesia Lolos dari Fase Grup Piala Asia U-23 2024
3 Pemain Korea Selatan yang Bisa Jadi Mimpi Buruk bagi Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024
Advertisement
Raihan runner-up di Piala Gubernur Kaltim 2016 menjadi awal perkenalan. Madura United lantas bersinar dengan meraih gelar juara paruh musim pada perhelatan Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 dan Liga 1 2017.
Sayangnya, Gomes de Oliveira yang kala itu menangani tim gagal mempertahankan konsistensi di saat terakhir.
Setelah masa fluktuatif pada kompetisi musim 2018, Madura United kemudian membangun tim dengan materi pemain hebat di setiap lini hingga disebut sebagai Los Galacticos pada Liga 1 2019.
Namun, kehadiran M. Ridho, Zulfiandi, Jaimerson hingga Alberto Goncalves tak mampu menghadirkan prestasi.
Dengan kompetisi Liga 1 2020 yang dihentikan, Rahmad Darmawan yang kini ditunjuk sebagai pelatih Madura United menjadikan kompetisi musim ini sebagai sebuah pembuktian. Beberapa nama berlabel Timnas Indonesia bakal menjadi andalan pelatih yang akrab disapa RD. Siapa saja mereka?
Video
Bayu Gatra
Saat memilih memperkuat PSM Makassar pada Liga 1 2019, nama Bayu Gatra seperti tenggelam.
Cedera membuat pemain asal Jember tersebut perlahan tersisih dari starter Juku Eja. Tetapi Madura United yakin kepiawaiannya dalam menyisir pinggir lapangan, masih belum sirna sepenuhnya.
Advertisement
Pemain berusia 29 tahun tersebut didaratkan kembali ke Pulau Garam, tempat di mana dirinya berkarier selama tiga tahun sejak 2016.
Bayu Gatra pernah ditangani RD saat menangani timnas Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games 2012. Pelatih asal Lampung tersebut tentu paham bagaimana mengeluarkan kembali potensi terbaiknya.
Advertisement
Fachruddin Aryanto
Pemain asal Klaten ini merupakan pemain dengan caps internasional paling banyak di antara rekan-rekannya di Madura United. 35 penampilan berseragam merah putih menjadi bukti kepercayaan para pelatih terhadap kemampuannya.
Walaupun terakhir kali memperkuat Timnas Indonesia pada Piala AFF 2018 dan sempat diasingkan ke Persija Jakarta pada putaran kedua 2019, Fachruddin tentu ingin membuktikan kembali kualitasnya.
Advertisement
Dengan usia yang telah menginjak 32 tahun, pengalamannya dalam membaca gaya permainan lawan bakal menjadi modal utama. Bersama Jaimerson, Fachrudin diharapkan mampu menjadi pilar tangguh di jantung pertahanan Madura United.
M. Ridho
Kiper asal Pekalongan ini bisa dibilang cukup terlambat menembus Timnas Indonesia.
Berbekal penyelamatan-penyelamatan heroik saat memperkuat Borneo FC, ia akhirnya dipanggil memperkuat Skuad Garuda pada uji coba kontra Hongkong pada 2018.
Advertisement
Madura United kesengsem dengan performanya dan mengajaknya bergabung pada 2019 saat membangun skuad bertabur bintang.
Ridho langsung merebut tempat utama dan membuat Satria Tama kembali ke bangku cadangan. RD yang datang di awal musim 2020 juga tak pernah menyangsikan kualitasnya. Gawang Madura United masih akan tetap dipercayakan kepadanya.
Advertisement
Zulfiandi
Satu di antara gelandang bertahan terbaik yang dimiliki Indonesia untuk saat ini.
Zulfiandi pertama kali muncul saat membawa Timnas Indonesia U-19 meraih gelar Piala AFF U-19 pada 2013 dan namanya terus meroket sejak saat itu.
Advertisement
Datang bersama rombongan bintang lainnya pada awal musim 2019, satu tempat utama sudah pasti menjadi miliknya. Zulfiandi membuat pelatih memilih antara Asep Berlian dan gelandang bertahan asing untuk menemaninya di lini tengah.
Pemain asal Aceh tersebut dipastikan bakal mengisi satu tempat utama di skuad Madura United untuk kompetisi musim ini. Kemampuannya membaca permainan lawan dan mengisi ruang kosong di lapangan tengah bakal sangat diandalkan RD. (Wahyu Pratama)