Sukses


Cerita Ari Kurniawan, Anak Kampus yang Berkiprah Bersama 6 Tim di Liga Indonesia

Bola.com, Makassar - Aksi Ari Kurniawan sebagai kiper pernah mewarnai pentas Liga Indonesia. Pria kelahiran 11 April 1978 ini pernah berkostum Gelora Dewata, Persekaba Badung, Persekabpas Pasuruan, Deltras Sidoarjo, Persiram Raja Ampat dan PS Mojokerto Putera.

Setelah pensiun sebagai pemain, Ari Kurniawan meneruskan kariernya di sepak bola dengan menjadi pelatih. Ia tercatat pernah menangani kiper PS Mojokerto Putera di Liga 2 2018.

Terakhir, Ari Kurniawan bersama Bhayangkara FC U-16 menembus final kompetisi Elit Pro U-16 pada 2019. Bagi Ari, perjalanan panjangnya itu merupakan buah dari keputusannya memilih sepak bola sebagai bagian penting dalam hidupnya.

"Sejak kecil saya memang bercita-cita menjadi pemain sepak bola," kenang Ari dalam channel Youtube Pinggir Lapangan.

Menurut Ari, tak mudah buat dirinya untuk mewujudkan impian itu. Di mana masa remajanya ia habiskan dengan menimba ilmu sepak bola di PSHW Mojokerto. Selepas menamatkan pendidikan SMA, ia meneruskan pendidikannya dengan menjadi mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial Politik Unversitas Merdeka Malang.

"Saya 'terpaksa' jadi mahasiswa karena status dan permintaan orangtua. Tapi, saat itu saya bilang, kalau sudah punya klub, saya akan berhenti kuliah," ungkap Ari.

Pada satu momen di tahun 1996, Ari mendapat kabar ada seleksi pemain di Arema Malang. Ia pun berinsiatif mengikuti seleksi itu tapi tak lolos. Namun, peruntungannya di sepak bola tak lantas tertutup.

Pemilik Gelora Dewata, HM Mislan yang saat itu turut membantu biaya operasional Arema mengajaknya ke Bali. Ia pun menjadi kiper Gelora Dewata bersama Erick Ibrahim, Sutrisno Herlambang dan Sukamto yang telah lebih dulu bergabung. "Kebetulan saat itu mas Erick mendapat sanksi larangan bermain dari PSSI," kenangnya. 

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Kenangan Bersama Deltras

Ari Kurniawan berkostum Gelora Dewata sampai 2000. Setelah itu, ia memperkuat Persekaba Badung dan kembali ke Gelora Dewata yang berganti nama menjadi Deltras Sidoarjo. Pada 2006, Ari hengkang ke Persekabpas.

Berkat penampilannya di Persekabpas, Ari ditawari bergabung di Persiram Raja Ampat yang ditangani pelatih asal Malaysia, Raja Isa.

"Pak Raja Isa tertarik dengan aksi saya saat Persekabpas menghadapi Persipura di Copa Dji Sam Soe. Ketika itu, Pak Raja Isa melatih Persipura," ungkap Ari.

Ari pun membela Persiram selama dua musim. Setelah itu, ia bergabung di Mojokerto Putera dan kembali ke Deltras. Pada 2013, ia kemudian memutuskan pensiun sebagai pemain dan meneruskan kariernya sebagai pelatih kiper.

Di antara tim yang pernah dibelanya, Ari mengaku menyimpan kenangan yang tak terlupakan ketika memperkuat Deltras menghadapi tuan rumah PSM Makassar di Stadion Mattoangin. Ketika itu, Deltras sempat memimpin 1-0 di babak pertama. Namun, skor menjadi 1-1 di akhir pertandingan.

"Saat jeda babak pertama, kami diteror oleh sejumlah oknum saat menuju ruang ganti. Di babak kedua, Deltras bermain dengan sembilan pemain karena dua pemain asing kena kartu merah. Terakhir, saat pulang menuju hotel, kaca bus pecah kena lemparan batu oknum pendukung PSM," pungkas Ari.

 

Sumber: Youtube Pinggir Lapangan

Video Populer

Foto Populer