Bola.com, Jakarta - Angelo Alessio bukan pelatih Persija Jakarta pertama dari Eropa. Dalam sejarahnya, tim berjulukan Macan Kemayoran itu sering ditangani oleh nakhoda dari benua biru.
Persija Jakarta membuat gebrakan besar dengan menunjuk Angelo Alessio. Arsitek asal Italia itu dikontrak semusim dengan opsi perpanjangan dua tahun.
Baca Juga
3 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Tampil Ciamik saat Tumbangkan Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024
4 Momen Epic Timnas Indonesia U-23 Pulangkan Korsel di Perempat Final Piala Asia U-23 2024: Ernando Joget Cosplay Emi Martinez
3 Kunci Sukses Timnas Indonesia U-23 Memulangkan Korea Selatan dari Piala Asia U-23 2024: Mental Pemenang!
Advertisement
Angelo Alessio terpilih sebagai pelatih Persija Jakarta setelah mengalahkan empat kandidat lainnya. Satu nominasi dalam daftar tersebut dikabarkan adalah mantan pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla.
Selain curriculum vitae (CV), Persija Jakarta menunjuk Angelo Alessio berdasarkan feeling. Panca menuturkan pihaknya telah merasa klop dengan mantan caretaker pelatih Juventus itu ketika melakukan sesi wawancara.
"Jadi, misalnya, saat kita melihat sesuatu, tiba-tiba ada rasa. Bukan dari cara ngomongnya atau yang lain, tapi bahasa tubuhnya Angelo Alessio. Itu yang kami pikir chemistry-nya sudah terbangun dengan kami," imbuh Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca.
"Selain itu, pakai insting juga. Saya bersama Mas Bambang Pamungkas, manajer Persija, yakin sekali Angelo Alessio akan mudah berkolaborasi dengan Persija Jakarta," jelasnya.
Persija Jakarta menargetkan Angelo Alessio untuk membawa tim ibu kota menjuarai Liga 1. Bak gayung bersambut, mantan asisten Antonio Conte itu sejalur dengan ambisi manajemen tersebut.
Angelo Alessio bukan pelatih Eropa pertama yang melatih Persija Jakarta di era Liga Indonesia. Berikut lima arsitek sebelumnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Albert Fafie (1997-1998)
Pelatih Eropa pertama yang melatih Persija Jakarta di era Liga Indonesia adalah Albert Fafie. Arsitek asal Belanda itu menangani tim berjulukan Macan Kemayoran ini pada 1997/1998.
Albert Fafie punya rekam jejak yang menjanjikan sebagai pelatih. Nakhoda kelahiran 4 Maret 1941 itu pernah menukangi Feyenoord, AEK Athens, hingga FC Utrecht.
Advertisement
Albert Fafie datang ke Persija Jakarta setelah membawa Bandung Raya ke final Liga Indonesia 1996/1997 dan kalah 0-1 dari Persebaya Surabaya.
Advertisement
Ivan Kolev (1999-2000 dan 2019)
Musim pertama Ivan Kolev dengan Persija Jakarta tidak berjalan buruk. Pelatih asal Bulgaria itu mampu mengantar Macan Kemayoran ke semifinal Liga Indonesia 1999/2000.
Laju Persija Jakarta terhenti setelah dikalahkan PSM Makassar 0-1 lewat gol semata wayang Miro Baldo Bento. Pada akhir musim, Ivan Kolev meninggalkan tim ibu kota.
Advertisement
Ivan Kolev kembali ke Persija Jakarta untuk kedua kalinya pada 2019. Mantan pelatih Timnas Bulgaria U-21 ini ditunjuk menggantikan Stefano Cugurra Teco yang pada musim sebelumnya membawa Macan Kemayoran menjuarai Liga 1 2018.
Ivan Kolev memikul beban berat karena Persija Jakarta berstatus juara bertahan di Liga 1. Arsitak berusia 63 tahun itu dipecat pada awal musim setelah Macan Kemayoran meraih sejumlah hasil buruk.
Atanas Georgiev (2003)
Persija Jakarta menunjuk Atanas Georgiev pada 2003. Namun, kariernya hanya berlangsung seumur jagung.
Macan Kemayoran memberhentikan Atanas Georgiev hanya setelah lima pekan. Sebab, Persija Jakarta gagal menang dengan menelan tiga kekalahan dan dua kali seri.
Advertisement
Saat itu, Persija Jakarta terjerembab di zona degradasi. Posisinya digantikan oleh Kerry Kiswanto.
Advertisement
Arcan Iurie (2005-2006)
Persija Jakarta belum kapok dengan pelatih Eropa. Macan Kemayoran merekrut Arcan Iurie untuk musim 2005.
Arcan Iurie adalah pelatih berkebangsaan Moldova. Sebelum melatih Persija Jakarta, arsitek berusia 56 tahun itu lama mengomandoi Persita Tangerang.
Advertisement
Arcan Iurie hampir membawa Persija Jakarta meraih double winner pada 2005. Ketika itu, Macan Kemayoran kalah bersaing dari Persebaya Surabaya di Liga Indonesia dan Arema FC di Copa Indonesia.
Pada 2006, Arcan Iurie hengkang dari Persija Jakarta untuk bergabung dengan musuh bebuyutan mantan timnya, Persib Bandung.
Sergei Dubrovin
Persija Jakarta betul-betul ngebet untuk menjadi juara. Pada 2007, Macan Kemayoran menggaet pelatih asal Moldova, Sergei Dubrovin.
Sebelumnya, Sergei Dubrovin pernah berpengalaman menjuarai Liga Indonesia bersama Petrokimia Putra pada 2002.
Advertisement
Namun, Persija Jakarta gagal juara di tangan Sergei Dubrovin. Karier arsitek berusia 69 tahun itu bahkan tercoreng karena aksinya di babak delapan besar Liga Indonesia.
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menghukum Sergei Dubrovin selama dua tahun karena memukul asisten wasit, Udin Sumarsya, dan mengajak pemain Persija Jakarta mogok ketika melawan Persik Kediri.
Advertisement
Julio Banuelos
Persija Jakarta menunjuk Julio Banuelos sebagai pengganti Ivan Kolev. Kedatangan arsitek asal Spanyol itu diiringi oleh ekspektasi yang besar.
Julio Banuelos adalah mantan asisten Luis Milla di Timnas Indonesia. Pelatih berusia 50 tahun itu diharapkan dapat membawa Persija Jakarta bangkit setelah memulai musim dengan buruk bersama Ivan Kolev.
Advertisement
Kenyataannya justru sebaliknya. Performa Persija Jakarta makin angin-anginan di tangan Julio Banuelos.
Persija Jakarta terpuruk di papan bawah selama ditangani oleh Julio Banuelos. Mantan asisten pelatih Leeds United itu pun dipecat di pertengahan musim.