Sukses


Liga 1: Bayu Gatra Curhat Beratnya Bermain di Tengah Pandemi Covid-19

Bola.com, Bangkalan - Pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir, bahkan belakangan melonjak tinggi. Winger Madura United, Bayu Gatra, mengakui bila bermain di situasi seperti ini sungguh sangat melelahkan.

Hal tersebut telah dirasakan dirinya dan pemain lain saat menjalani turnamen pramusim bertajuk Piala Menpora 2021. Langkah Laskar Sape Kerrap, julukan Madura United, terhenti di babak grup di turnamen itu.

Protokol kesehatan yang diterapkan benar-benar sangat ketat sehingga mampu menutup setiap celah yang memungkinkan masuknya Covid-19 di lingkungan pemain dan tim.

"Main di situasi pandemi ini bukan berat sih, mungkin lebih ke jenuh. Karena harus karantina, swab dan menggunakan prokes," ujarnya, Rabu (23/6/2021). 

Pemain asal Jember tersebut sejatinya rindu dengan suasana kompetisi seperti sebelum Covid-19. Namun, para pemain tak punya pilihan lain karena bermain dengan protokol kesehatan ketat lebih baik ketimbang tanpa kompetisi seperti musim lalu.

"Tapi mau bagaimana lagi, karena itu sebagian dari yang harus kita jalani agar laga-laga di pertandingan itu berjalan lancar dan aman dan tidak terjadi hal-yang tak diinginkan. Ini juga demi sepak bola Indonesia berjalan dengan baik," jelas Bayu Gatra.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Kasus Positif Di Dewa United & Wilayah Madura

Sejauh ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi dan federasi PSSI masih tetap berpegang teguh kompetisi bakal dihelat awal Juli nanti. Meski begitu tetap ada peluang kompetisi bakal ditunda dengan semakin meningkatnya kasus positif di Indonesia.

Klub Liga 2, Dewa United, baru saja mengalami outbreak virus Corona yang membuat mereka mundur dari turnamen pramusim Piala Wali Kota Solo 2021. Walau tak disebutkan, Covid-19 dipastikan telah menginfeksi beberapa pemain dan ofisial.

Di Madura juga terjadi peningkatan luar biasa kasus positif terutama di wilayah Bangkalan. Untuk menekan penyebaran, sempat dilakukan penyekatan di Jembatan Suramadu yang membuat pengendara harus menjalani swab test antigen untuk masuk ke Surabaya.

Tetapi per Rabu (23/6/2021), pemerintah setempat mengubah strateginya dengan mengunci kecamatan atau desa yang berada di zona merah bahkan hitam. Sehingga tak ada lagi penyekatan yang dilakukan di wilayah Suramadu dan para pengendara hanya perlu menunjukkan Surat Izin Keluar Masuk.

"Pesan saya buat suporter, tetap jaga kesehatan dan patuhi prokes. Jaga jarak, jangan berkerumun dan tetap nonton pertandingan di rumah saja," ujarnya.

Video Populer

Foto Populer